Tiga Perempuan Ini Jadi Pemenang Women in News 2024 Award

Dok. Women in News
Beatrice Bandawe, Managing Editor The Guardian Limited, Tanzania; Dima Khatib, Managing Director AJ+, Palestina dan Suriah; serta Nan Paw Gay, Direktur dan Pemimpin Redaksi Karen Information Center, Myanmar menjadi pemenang 2024 Laureates of the Women in News Editorial Leadership Award \
Penulis: Hari Widowati
14/5/2024, 21.00 WIB

Tiga perempuan pemimpin redaksi dari Afrika, Arab, dan Asia Tenggara menjadi pemenang 2024 Laureates of the Women in News Editorial Leadership Award. Mereka adalah Beatrice Bandawe, Managing Editor, The Guardian Limited, Tanzania; Dima Khatib, Managing Director AJ+, Palestina dan Suriah; serta Nan Paw Gay, Direktur dan Pemimpin Redaksi Karen Information Center, Myanmar.

Penghargaan yang telah memasuki tahun ke-10 ini memberikan penghargaan kepada para editor perempuan yang telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa di ruang redaksi mereka dan berkomitmen untuk memajukan kesetaraan gender di bidang jurnalisme di wilayah masing-masing.

“Para pemimpin redaksi yang luar biasa ini telah menunjukkan dedikasi yang patut dicontoh dalam hal keunggulan jurnalistik, menjadi panutan dan katalisator yang menginspirasi bagi perubahan positif di negara mereka dan sekitarnya,” ujar Vincent Peyregne, CEO WAN-IFRA, dalam siaran pers, Selasa (14/5).

Para penerima penghargaan dipilih oleh anggota Komite Pengarah Global Women in News berdasarkan kriteria seperti komitmen terhadap keunggulan editorial, kesetaraan gender, dan mendukung generasi pemimpin media berikutnya.

“Kami sangat bangga memberikan penghargaan kepada para jurnalis luar biasa ini yang telah menunjukkan kepemimpinan dan ketangguhan yang luar biasa pada saat industri media menghadapi tantangan yang signifikan. Komitmen mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalistik, memperkuat komunitas yang kurang terwakili dan membimbing suara-suara masa depan benar-benar patut dipuji,” kata Melanie Walker, Direktur Eksekutif WAN-IFRA untuk Pengembangan Media dan Perempuan dalam Berita.

Bandawe, Khatib, dan Paw Gay akan menerima penghargaan pada Kongres Media Berita Dunia WAN-IFRA yang akan berlangsung di Kopenhagen, Denmark, 27-29 Mei 2024.

Berikut ini profil singkat dari ketiga pemenang.
1. Beatrice Bandawe adalah wartawan yang sudah berpengalaman selama 29 tahun. Ia memulai kariernya pada 1990 di Tanzania News Agency (SHIHATA). Ia kemudian bergabung dengan The Guardian Limited, dimulai dari reporter untuk koran siang, Alasiri. Kariernya terus menanjak seiring perjalanan waktu. Ia menjabat sebagai Kepala Reporter dan Editor Berita untuk Nipashe sebelum menjadi Editor untuk konten pengembangan di wilayah pedalaman.

Dedikasinya berbuah promosi, termasuk sebagai Weekend Edition Editor dan perannya saat ini sebagai Managing Editor untuk koran Nipashe. Kontribusi Beatrice di bidang jurnalistik mendapatkan pengakuan, termasuk penghargaan sebagai perempuan di media dan upayanya dalam mempromosikan kesehatan reproduksi seksual.

Di luar ruang redaksi, Beatrice memberikan advokasi untuk kesetaraan gender di bidang jurnalistik, mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan dan partisipasi dalam program seperti Women in News (WIN). Sepanjang kariernya, dia meliput sejumlah peristiwa penting, seperti sesi parlementer dan pemilihan presiden. Beatrice memiliki gelar diploma di bidang jurnalistik dan hubungan internasional dan diplomasi. Ia juga memiliki gelar diploma lanjut di bidang jurnalisme dari International Institute of Journalism (IIJ) di Jerman.

2. Dima Khatib adalah Direktur Pelaksana AJ+ untuk Palestina dan Suriah. Khatib meraih penghargaan ini di tengah periode yang sangat sulit karena perang yang sedang berlangsung di Gaza. Dia mengarahkan saluran digital AJ+ yang memenangkan penghargaan digital dalam bahasa Inggris, Arab, Spanyol, dan Prancis.

Khatib telah meliput hingga ke lebih dari 30 negara. Di bawah kepemimpinannya, AJ+ telah mengumpulkan lebih dari 55 juta pengikut, puluhan miliar penonton, dan memenangkan penghargaan internasional yang bergengsi.

“Penghargaan ini memiliki arti penting bagi saya karena perempuan Arab, seperti Sherine Abu Akleh,
telah mencapai banyak hal di bidang jurnalisme dan memainkan peran penting dalam menggambarkan
realitas yang keras di wilayah ini," ujar Khatib.

Secara pribadi, penghargaan ini juga memiliki arti penting karena perjalanan Khatib dalam jurnalisme telah membawanya ke banyak tempat dan pengalaman unik yang mungkin tidak biasa bagi seorang jurnalis Arab.

3. Nan Paw Gay, lahir pada tahun 1971 di Hpa-an, Negara Bagian Karen, Myanmar. Ia telah mendedikasikan hampir 24 tahun untuk bekerja di bidang media.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Hpa-an dan mendapatkan gelar B.Sc di bidang Kimia dari Universitas Mawlamyine, ia bergabung dengan Pusat Informasi Karen (KIC) pada bulan April 2000. Pada saat yang sama, ia menjadi anggota Organisasi Wanita Karen (KWO), sebagai komite eksekutif pusat sejak tahun 2000.

Awalnya, Nan Paw Gay berfokus pada tugas audit pusat selama delapan tahun. Kemudian, ia beralih ke komite eksekutif pusat KWO, di mana ia telah mengabdi selama lebih dari dua dekade.

Pada tahun 2008, Nan Paw Gay menjabat sebagai Pemimpin Redaksi dan Direktur Produksi Multimedia di KIC. Ia mengawasi pembuatan konten dalam bahasa Karen, Myanmar, dan Inggris. Tujuannya adalah untuk membangun KIC sebagai media independen yang melayani komunitas Karen secara global.

Selama masa transisi politik di Myanmar, Nan Paw Gay bekerja untuk meningkatkan merek KIC dan memastikan keberlanjutannya melalui pemasaran strategis. Di luar KIC, ia telah memainkan peran penting dalam membina kolaborasi di antara media etnis sebagai anggota Burma News International (BNI).

Saat ini, sebagai Ketua Komite Urusan Kebijakan BNI, ia memainkan peran penting dalam membentuk Dewan Pers Independen Myanmar (IPCM) pasca-kudeta. Ia terpilih sebagai Ketua IPCM pada Desember 2023. Kini, ia memimpin upaya untuk menegakkan kebebasan pers dan standar jurnalistik selama periode kritis dalam sejarah Myanmar.