Liga Inggris musim 2023/2024 telah ditutup pada Minggu (19/5). Manchester City kembali menjadi juara dengan torehan 91 poin, mengungguli Arsenal yang mengumpulkan 89 poin.
City menjadi juara usai mengalahkan West Ham dengan skor 3-1. Gol diciptakan oleh Phil Foden, pemain terbaik musim ini, pada menit 2 dan 18 serta Rodri pada menit 59.
Klub yang ditukangi Pep Guardiola ini bahkan berpeluang mendapatkan double karena masih akan melawan rival sekotanya yakni Manchester United pada final Piala FA pada Sabtu (25/5) mendatang.
Adapun empat besar klasemen yang akan berlaga di Liga Champions musim depan adalah Manchester City, Arsenal, Liverpool, dan Aston Villa. Berikut serba-serbi EPL 2023/2024:
Mesin Rekor Manchester City
Klub berjuluk The Cityzens ini menorehkan rekor usai menjuarai Liga Inggris selama empat kali berturut-turut. Ini merupakan capaian positif usai mereka merengkuh treble tahun lalu.
Sempat tersandung di awal dan pertengahan musim, City kembali tancap gas di akhir musim dengan menyapu bersih seluruh pertandingan. Bahkan, mereka tak terkalahkan sejak Desember 2023.
Persaingan menuju tangga juara juga ketat karena Arsenal meladeni City hingga hari terakhir. Meski demikian, City bisa melompati The Gunners usai menundukkan Tottenham Hotspur pada Selasa (12/5) lalu.
Arsitek di balik mesin rekor ini tentu saja Pep Guardiola. Meski demikian, Pep memberikan sinyal bahwa musim depan bisa jadi musim terakhir kebersamaannya dengan City.
"Saya akan bertahan musim depan, tetapi setelah delapa atau sembilan musim, kita lihat nanti," katanya dikutip dari ESPN.
Arsenal Gigit Jari
Patah hati dirasakan oleh fans Arsenal sedunia. Bukan tanpa sebab, penantian mereka akan trofi kembali berlanjut usai The Gunners gagal merengkuh gelar juara pada pekan terakhir.
Kali terakhir Arsenal juara adalah pada musim 2003-2004, saat era Invincibles. Musim ini, klub London Utara itu sempat bertahan di posisi satu selama beberapa pekan. Bukayo Saka dan kawan-kawan juga telah memecahkan rekor kemenangan era Invincibles dengan mencatatkan 28 kemenangan.
Meski demikian, hal tersebut tidak cukup untuk mengantarkan klub London Utara meraih gelar juara. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta menyesali sejumlah momen seperti kalah dari Aston Villa, hingga ketidakmampuan rival mereka, Tottenham Hotspur menahan City.
"Kami berada di jalur yang benar. Sekarang kami harus benar-benar berusaha sekuat tenaga karena kami benar-benar menginginkan lebih," kata Arteta usai mengalahkan Everton pada pekan terakhir liga.
Perpisahan Klopp
Ada perpisahan di penghujung musim 2023-2024. Ini adalah pekan terakhir Jurgen Klopp menukangi Liverpool usai kebersamaan keduanya sejak 2015.
Klopp berpisah dengan status legenda klub usai mengantarkan The Reds meraup sejumlah gelar, di antaranya Liga Champions pada 2018-2019 dan Liga Inggris 2019-2020.
Perpisahan juga berlangsung dengan semarak di kandang Liverpool yakni Anfield. Klopp, yang mengenakan baju bertuliskan 'I'll Never Walk Again' memandu sorak hingga berpidato di depan seluruh suporter.
"Ini bukan sebuah akhir, ini terasa seperti sebuah awal yang baru," kata mantan pelatih Dortmund itu.
Posisi Klopp akan digantikan Arne Slot yang sebelumnya melatih Klub Liga Belanda, Feyenoord. Klopp bahkan sempat memandu seisi stadion dengan nyanyian baru agar suporter mulai terbiasa: "Arne Slot, na na na na na"
Aston Villa kembali ke Liga Champions
Aston Villa kembali ke Liga Champions usai finish tertinggi selama 28 tahun terakhir. Mereka lolos ke turnamen tertinggi Eropa usai menempati posisi empat, menyisihkan Tottenham Hotspur.
Arsitek di balik capaian ini adalah pelatih mereka, Unai Emery. Pelatih yang datang pada 2022 itu, datang saat klub asal Birmingham itu masih berkutat di zona degradasi.
Sempat dihantam Newcastle pada awal musim, Aston Villa lalu mencatatkan laju impresif. Baik Manchester City maupun Arsenal dikalahkan mereka dalam perjalanan menuju papan atas.
"Sasaran saya adalah menjuarai Premier League dan Liga Champions, itu mimpinya," kata Unai Emery.
Rekor Buruk United
Namun Liga Inggris musim ini tak melulu soal torhan positif. Manchester United mencatatkan rekor negatif usai finish di urutan kedelapan, terburuk pada era Premier League yang dimulai pada 1992.
Tak hanya itu, Red Devils juga mencatatkan rekor kekalahan sebanyak 14 kali dan selisih gol minus 1. Atas rekor-rekor buruk itu, nama pelatih Erik Ten Hag masuk dalam spekulasi untuk dicopot. Namun, ia percaya diri masih mampu menyelamatkan musim ini dengan menjuarai Piala FA.
"Kami akan menyiapkan tim yang kompetitif dan bertarung untuk Piala FA," kata Ten Hag.