Menlu Retno Marsudi Berharap Kerja Sama Indonesia-Finlandia Meningkat
Dalam kunjungan kerja ke Finlandia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membawa lima isu penting yang akan disampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb dan Menlu Finlandia Elina Valtonen.
Kelima isu tersebut, mencakup perdagangan dan investasi, kerja sama pendidikan, sektor energi, kerja sama smart cities, serta isu kemanusian menyangkut konflik yang terjadi Ukraina dan Palestina.
"Di bidang perdagangan dan investasi, Indonesia dan Finlandia sepakat untuk terus menjajaki potensi-potensi yang ada guna mendorong perdagangan," kata Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (16/6).
Ia menjelaskan, Finlandia adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Nordic, dengan nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dan sudah melampui angka sebelum pandemi.
Tahun lalu nilainya mencapai US$ 713 juta, naik 22% dari nilai yang tercatat pada 2019. Pada kuartal pertama tahun ini, nilainya naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kedua negara juga sepakat mendorong investasi yang lebih besar dari Finlandia di Indonesia, termasuk di sektor energi hijau dan smart cities.
Di bidang kerja sama pendidikan, Retno mengapresiasi diselenggarakannya 1st Indonesia-Finland Joint Working Group on Higher Education and Teacher Capacity Development pada September 2023.
Kedua negara juga sepakat untuk terus mendorong kerja sama pendidikan. Ini termasuk melalui saling tukar pengajar dan mahasiswa, penelitian bersama, dan pemberian beasiswa.
Mengenai kerja sama energi, Menlu mengatakan bahwa Finlandia memiliki kapasitas kuat di bidang energi terbarukan. Sektor swasta kedua negara, yaitu Medco Group dan Valmet Tchnologies telah memiliki kesepakatan untuk kerja sama membangun pabrik pengolahan biomass menjadi energi di Merauke, Papua dengan kapasitas kira-kira 3,5 Mega Watt (MW).
Jika sudah diimplementasikan, proyek ini diperkirakan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar diesel hingga 27,5 juta liter dalam lima tahun. Ia pun berharap agar kerjasama ini dapat terealisir segera. Kedua negara juga sepakat untuk terus menjajagi kerjasama di bidang energi hijau lainnya.
"Terkait dengan kerja sama smart cities, saat ini sudah ada MoU antara Otoritas IKN dengan Kementerian Ekonomi Finlandia. Saya berharap MoU tersebut dapat membuka pintu untuk kerja sama selanjutnya dalam pembangunan IKN, terutama investasi Finlandia," ujarnya.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb, Menlu menyampaikan harapan agar Finlandia dapat segera mengakui negara Palestina. Ia menjelaskan, pengakuan terhadap negara Palestina sangat penting artinya.
Pasalnya, ini menjadi satu langkah untuk mendukung terciptanya two-state solution, dimana Finlandia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen kuat terhadap solusi dua negara sebagai cara ampuh untuk menghentikan konflik Israel - Palestina. Kedua negara juga sepakat dorong implementasi Resolusi DK PBB 2735 mengenai usulan tiga fase genjatan senjata.
Dalam pertemuan, Menlu juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk dukungan finansial ke United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Sebelumnya Finlandia memang sempat membekukan dukungan keuangan ke badan PBB ini, namun sekarang sudah diberikan kembali.