Cina mengirim satelit baru ke luar angkasa dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pesisir Hainan, Cina Selatan, pada Sabtu (29/6/2024) pukul 19.57 waktu setempat. Mengutip Xinhua News, peluncuran tersebut menggunakan modifikasi roket pembawa Long March-7 dan berhasil memasuki orbit yang direncanakan.
Satelit Zhongxing-3A dirancang sebagai satelit komunikasi dan penyiaran yang menyediakan layanan transmisi suara, data, radio dan televisi. Peluncuran tersebut merupakan misi ke-526 dari roket pembawa seri Long March.
Sepanjang 2024 ini, Cina sudah berulangkali meluncurkan satelit ke orbit. Pada Juni lalu, sebuah roket pengangkut Kuaizhou-11 Y4 membawa empat satelit, salah satunya adalah satelit Wuhan-1 yang merupakan satelit penginderaan jauh yang dikembangkan oleh Universitas Wuhan.
Selain itu, ada pula satelit Chutian-001, satelit verifikasi teknologi penginderaan jauh terintegrasi dengan orbit bumi sangat rendah (VLEO). Satelit terakhir adalah bagian dari konstelasi VLEO yang terdiri dari 300 pesawat ruang angkasa yang dirancang oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
Cina juga meluncurkan satelit yang sudah dikembangkan selama 20 tahun terakhir bersama sejumlah ilmuwan dari Perancis. Satelit itu diluncurkan menggunakan roket Long March-2C pada pukul 15.00 dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan.
Satelit tersebut bertugas untuk menangkap semburan sinar gamma yang berkedip-kedip seperti kembang api di bagian terjauh alam semesta. Satelit Multi-band Variable Object Monitor (SVOM) ini digadang-gadang sebagai satelit astronomi terbaru yang dapat mengungkap rahasia semesta luar angkasa lebih baik.
Sebelumnya, pada April 2024, Cina meluncurkan Satelit Gaojing-3 01 yang diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan dengan roket pembawa Long March 2D. Satelit ini menyediakan data penginderaan jarak jauh komersial untuk berbagai skenario pemodelan 3D.
Satelit penginderaan terbaru ini memiliki kemampuan yang disempurnakan untuk melakukan survei dan pemetaan lahan, pencegahan dan mitigasi bencana, serta pemantauan maritim.
Di awal tahun, peluncuran satelit Cina menimbulkan sedikit kegaduhan di Taiwan karena memicu sistem peringatan telepon darurat Taiwan. Saat peluncuran satelit, Taiwan mengeluarkan peringatan yang mengatakan Cina telah meluncurkan satelit dan mengimbau warga untuk berhati-hati.
Situasi tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan mengingat peluncuran terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan umum berlangsung di Taiwan. Saat itu, warga menerima peringatan darurat yang dirilis Kementerian Pertahanan berbunyi, "Cina meluncurkan (sebuah) satelit yang terbang di atas wilayah udara selatan. Masyarakat, harap berhati-hati terhadap keselamatan Anda."