Partai Buruh memenangkan Pemilihan Umum di Inggris, dan berhasil menumbangkan Partai Konservatif yang telah berkuasa selama 14 tahun. Kemenangan ini menjadikan pimpinan Partai Buruh, Keir Starmer, akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya.
Partai buruh menang telak di parlemen yang memiliki 650 kursi. Mereka mendapatkan 410 kursi, mengalahkan terbesarnya Partai Konservatif yang hanya mendapatkan 118 kursi, serta Partai Liberal Demokrasi sebanyak 70 kursi.
Partai Konservatif pimpinan Rishi Sunak menderita kinerja terburuk dalam sejarah panjang partai tersebut. Pemilih menghukum mereka karena kegagalan pemerintahan yang menyebabkan krisis biaya hidup, buruknya layanan publik, dan serangkaian skandal.
Pada pidato kemenangannya, Keir Starmer berjanji untuk membawa perubahan ke Inggris sebagai perdana menteri berikutnya.
"Kami berhasil. Perubahan dimulai sekarang," ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat (5/7).
"Kami mengatakan kami akan mengakhiri kekacauan ini, dan kami akan melakukannya, kami mengatakan kami akan membalik halaman tersebut, dan kami telah melakukannya. Hari ini, kami memulai bab berikutnya, memulai upaya perubahan, misi pembaruan nasional dan mulai membangun kembali negara kita," kata Starmer.
Sekitar 250 anggota parlemen Konservatif digulingkan dalam kekalahan telak tersebut, termasuk sejumlah menteri senior dan mantan Perdana Menteri Liz Truss. Sunak yang murung mengakui kekalahannya dan mengatakan dia telah menelepon Starmer untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya.
“Hari ini kekuasaan akan berpindah tangan secara damai dan tertib, dengan itikad baik dari semua pihak,” kata Sunak.
"Ada banyak hal yang harus dipelajari dan direnungkan dan saya bertanggung jawab atas kekalahan banyak kandidat Konservatif yang bekerja keras... Saya minta maaf."
Kebijakan Luar Negeri Minim Perubahan
Meskipun berjanji akan melakukan perubahan dengan kebijakan dalam negeri, kebijakan luar negeri Starmer diprediksi minim perubahan.
Starmer telah berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat keluarnya Inggris dari blok tersebut. Namun, meski menentang Brexit, bergabung kembali dengan UE tidak mungkin dilakukan.
Dia telah berjanji untuk melanjutkan dukungan tegas Inggris terhadap Ukraina dalam perangnya melawan Rusia. Dalam banyak masalah luar negeri, kebijakannya serupa dengan kebijakan Sunak.