Menilik 6 Calon Presiden Amerika Serikat, dari Kamala Harris hingga Chase Oliver

ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott/HP/dj
Ilustrasi, White House, kediaman dan kantor Presiden AS.
Penulis: Agung Jatmiko
22/7/2024, 20.14 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi mengundurkan diri dari kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres AS 2024. Ia memilih untuk fokus menyelesaikan masa tugasnya, dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai Calon Presiden Amerika Serikat.

Jika dinominasikan oleh Partai Demokrat, maka Kamala Haris akan bertarung melawan Donald J. Trump, yang sebelumnya resmi dinominasikan oleh Partai Republik untuk memperebutkan kursi kepresidenan Amerika Serikat.

Selain Kamala Harris dan Donald J. Trump, ada beberapa tokoh lain yang juga mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon presiden dalam kontestasi Pilpres AS 2024. Beberapa tokoh yang dimaksud, tidak diusung oleh Partai Demokrat maupun Partai Republik, melainkan melalui jalur independen.

Calon Presiden Amerika Serikat

Berikut ini beberapa nama yang digadang maju menjadi Calon Presiden AS dalam perhelatan Pilpres yang akan digelar November 2024 mendatang, dilansir dari NBC dan Washington Post.

1. Donald Trump

Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/dj)

Donald Trump meluncurkan upayanya untuk merebut kembali Gedung Putih pada November 2022 dan kini resmi dinominasikan sebagai Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Ia terus menyangkal hasil Pilpres AS 2020 yang menyatakan ia kalah dari Joe Biden dan mempromosikan teori konspirasi tak berdasar mengenai kecurangan pemilu.

Trump dua kali dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS, karena perannya dalam menghasut protes anarkis 6 Januari 2021 di US Capitol setelah kekalahannya. Ia juga menghadapi dakwaan dalam tiga kasus lainnya, termasuk upayanya untuk membatalkan Pilpres 2020 dan dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya.

Jika ia memenangkan masa jabatan berikutnya, Trump mengatakan akan merombak faksi-faksi penting di pemerintah federal dan memangkas program jaring pengaman sosial. Ia juga bersumpah akan membalas lawan politiknya dan mengatakan akan menunjuk jaksa khusus untuk “mengejar” Biden dan keluarganya.

2. Kamala Harris

Calon Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris (ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Afriadi Hikmal/aww)

Kamala Harris adalah Wakil Presiden AS saat ini dan merupakan pejabat perempuan dengan peringkat tertinggi dalam sejarah AS. Harris sebelumnya menjabat sebagai Jaksa Agung California dari 2011 hingga 2017, serta pernah menjadi senator.

Mengutip Washington Post, meski menjabat sebagai wakil presiden, para donor Partai Demokrat dan pendukung Biden memandang Harris sebagai "beban politik". Meski kekhawatiran tersebut mereda, ia terbebani oleh rendahnya tingkat persetujuan (approval rank) yang hanya sedikit lebih tinggi dari Biden.

3. Robert F. Kennedy Jr.

Calon Presiden Amerika Serikat, Robert H. Kennedy Jr. (Dok Robert H. Kennedy Jr/@robertfkennedyjr)

Robert F. Kennedy Jr pertama kali mengikuti bursa Calon Presiden Amerika Serikat pada April 2023, menantang Presiden Joe Biden dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Namun pada Oktober 2023, ketika jalannya untuk menyalip Biden terhambat, ia beralih ke jalur independen.

Kennedy, menunjuk Nicole Shanahan sebagai running mate atau Calon Wakil Presiden. Keduanya berusaha menarik pemilih yang tidak puas dengan partai Demokrat dan Partai Republik. Ia sering menuduh Biden dan Donald Trump meningkatkan belanja pemerintah, memperpanjang keterlibatan AS dalam konflik luar negeri, dan menerapkan kebijakan yang bermanfaat bagi perusahaan besar.

Mengutip CNN, Kennedy bekerja sebagai pengacara untuk organisasi nirlaba lingkungan Riverkeeper. Ia juga pernah menjadi pengacara untuk Natural Resources Defense Council dan Ketua Waterkeeper Alliance. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua Children’s Health Defense, yang dikenal mempromosikan retorika anti-vaksinasi.

4. Cornel West

Calon Presiden Amerika Serikat, Cornel West (Dok. Instagram Cornel West/@brothercornelwest)

Cornel West, aktivis dan penulis progresif, mencalonkan diri sebagai Calon Presiden Amerika Serikat dari jalur independen. Ia awalnya mengumumkan pencalonannya pada Juni 2023 sebagai anggota Partai Rakyat tetapi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai nominasi Partai Hijau sembilan hari kemudian.

Ketika ditanya mengapa dia tidak menantang Biden dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, West mengatakan bahwa tidak ada partai yang menjawab kebutuhan mendesak masyarakat miskin dan pekerja.

Ia diketahui pernah mengajar di Yale, Princeton dan Harvard dan saat ini menjadi profesor filsafat di Union Theological Seminary. West dikenal karena aktivisme progresifnya, termasuk kritik tajamnya terhadap mantan Presiden Barack Obama.

5. Jill Stein

Calon Presiden Amerika Serikat, Jill Stein (The Hill)

Jill Stein, seorang dokter yang maju sebagai Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Hijau (Green Party) pada 2012 dan 2016, kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya.

Dalam sebuah video yang mengumumkan kampanyenya, ia menyerukan “undang-undang hak ekonomi” yang mencakup jaminan hak atas pekerjaan, layanan kesehatan, perumahan, pangan dan pendidikan, dan juga menyoroti dukungan untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi aborsi dan hak-hak transgender.

Stein memperoleh sekitar 1,4 juta suara pada PIlpres AS 2016, dan beberapa anggota Partai Demokrat menyalahkannya karena menarik dukungan dari Hillary Clinton di negara-negara bagian yang krusial.

6. Chase Oliver

Calon Presiden Amerika Serikat, Chase Oliver. (Iowa Public Radio)

Chase Oliver merupakan calon presiden Amerika Serikat berusia muda apabila disandingkan dengan kandidat dan presiden yang pernah menjabat. Ia masuk ke dalam bursa Senat AS Georgia pada 2022.

Oliver memberikan pernyataan terkait pencalonannya pada 4 April 2023. Pada tersemuan tersebut, ia mendapatkan lebih dari dua persen suara. Ia akan diusung oleh Partai Libertarian. Adapun salah satu tokoh partai ini yaitu David Nolan sebagai pendiri.

Selain aktif sebagai politisi, Chase Oliver juga dikenal sebagai HR dan Sales Account Executive. Pada 2009-2010, ia sempat hadir sebagai sosok independen di dunia politik