Penjualan Mobil Listrik Global Naik 21%: Laris di Cina, Kurang Laku di Eropa

Fauza Syahputra|Katadata
Pengunjung melihat mobil listrik merk Wuling Cloud EV yang dijual di Jakarta Fair, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Penulis: Agustiyanti
13/8/2024, 10.43 WIB

Penjualan mobil listrik, baik berbasis baterai maupun hibrid naik sebesar 21% secara tahunan pada Juli 2024. Penjualan kendaraan listrik laris di pasar Cina, meski terjadi penurunan permintaan di Eropa.

Manajer Data Firma Riset Pasar Rho Motion, Charles Lester menyebut penjualan kendaraan listrik asal Cina di Eropa terpukul olah tambahan tarif yang dikenakan Uni Eropa pada kendaraan listrik impor dari Cina. MG Motor milik SAIC Motor Corp akan menjadi salah satu yang paling terpukul.

Mengutip Reuters, dampak tarif seharusnya lebih kecil pada mobil listrik keluaran Tesla (TSLA.O) yang dapat memproduksi di pabriknya di Berlin maupun BYD  yang kehadirannya di Eropa masih kecil. 

Berdasarkan data Rho Motion, mobil listrik berbasis baterai maupun hibrid terjual 1,35 juta di seluruh dunia pada Juli. Namun, lebih dari separuhnya atau sekitar 880 ribu merupakan penjualan di Cina yang naik 31% secara tahunan. 

Mobil hibrid  yang terjual di Cina dalam tujuh bulan pertama tahun 2024 naik 70% dibandingkan tahun lalu.

BYD, pembuat mobil listrik terbesar di Cina dan dunia, melaporkan kenaikan masing-masing sebesar 13% dan 44% dalam penjualan mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrik hibrid secara global pada Juli. Di Eropa, penjualan mobil listrik turun 7,8% secara tahunan pada Juli.

Dalam tujuh bulan hingga Juli, penjualan mobil listrik turun 12% di Jerman yang merupakan pasar kendaraan listrik terbesar di Eropa. Di Amerika Serikat dan Kanada, penjualan kendaraan listrik naik 7,1% pada Juli.

"BYD terus mencatatkan rekor penjualan mobil hibrid paa bulan ini, yang menjadi kontributor utama karena mereka memiliki volume kendaraan yang besar untuk dijual", kata Lester kepada Reuters.

Uni Eropa pada Juli memberlakukan tarif sementara atas impor mobil listrik buatan Tiongkok. BYD menghadapi bea masuk sebesar 17,4%, Geely 19,9%, dan SAIC 37,6%.