Puluhan Orang Tewas di Lebanon Akibat Serangan Udara Israel

Antara/Anadolu
Serangan udara Israel ke Lebanon Selatan
Penulis: Desy Setyowati
22/9/2024, 11.38 WIB

Kementerian Kesehatan Lebanon pada Sabtu (21/9) mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di wilayah pinggiran selatan Beirut meningkat menjadi 37 orang.

“Lebanon sedang menyaksikan kejahatan perang, seperti yang terlihat dalam serangan Israel di pinggiran selatan,” kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad dalam konferensi pers dikutip dari Anadolu, Minggu (22/9).

Menteri Al-Abiad memerinci bahwa korban meninggal dunia akibat serangan udara Israel termasuk tujuh wanita, tiga anak berusia empat, enam, dan 10 tahun, serta tiga warga negara Suriah.

Sejumlah besar bagian tubuh tidak teridentifikasi di tempat kejadian, sehingga menyulitkan identifikasi beberapa korban.

“Perang terhadap Lebanon terus berlanjut dan kami bersiap untuk menghadapi dampaknya,” ujar dia.

Tak hanya itu, Al-Abiad melaporkan 68 orang yang terluka dalam serangan yang terjadi pada Jumat (20/9), dipindahkan ke 12 rumah sakit di seluruh Beirut. Sebanyak 53 orang telah dipulangkan dan 15 orang masih dalam perawatan medis, termasuk dua orang yang berada dalam kondisi kritis.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel atau IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menyampaikan, puluhan jet tempur mulai menyerang Lebanon selatan setelah mendeteksi Hizbullah yang bersiap melepaskan tembakan ke wilayah Israel.

Serangan terbaru Israel terjadi sehari setelah Israel melancarkan serangan udara di Beirut, yang menurut IDF menewaskan komandan militer utama Hizbullah Ibrahim Aqil bersama belasan komandan senior Pasukan Radwan kelompok elit.

Sebelum serangan Israel malam itu dimulai, IDF mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan sekitar 180 lokasi dan ribuan barel peluncur atau roket. 

IDF mengatakan, lebih dari 90 roket ditembakkan ke wilayah Israel dari Lebanon. Hizbullah mengatakan telah menargetkan 11 posisi militer Israel sepanjang hari.

Pada awal minggu ini, 39 orang tewas dan ribuan lainnya terluka setelah pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah meledak selama dua hari di seluruh Lebanon.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Kamis (19/9) menyalahkan Israel atas serangan tersebut.

Reporter: Desy Setyowati, Antara