Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan udara Israel yang ditujukan ke perbatasan wilayah Lebanon. Jokowi meminta seluruh negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan reaksi cepat agar dapat menghentikan operasi militer Israel.
Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai meresmikan Groundbreaking Delonix Nusantara di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Rabu, (25/9).
"Pemerintah mengajak semua negara dan juga PBB untuk memberikan respons yang cepat agar tidak semakin banyak korban atas serangan Israel," kata Jokowi seperti diisarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi agar segera memberi imbauan kepada Warna Negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk kembali ke Tanah Air.
"Saya sudah telepon ke Bu Menlu, itu juga dalam proses," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Israel mengakui telah menghantam 1.300 target sasaran dalam konflik dengan Hizbullah di Lebanon. Aksi Israel itu juga menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat sekitar 492 orang tewas dan 1.645 terluka akibat gelombang serangan udara Israel yang ditujukan pada objek yang diduga punya hubungan dengan Hizbullah.
Mengutip laporan The Guardian pada Senin (23/9) malam, puluhan ribu orang mengungsi dari kota-kota di selatan Lebanon menuju ibu kota Beirut akibat gempuran Israel. Sementara itu Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa 35 anak dan 58 wanita termasuk di antara korban tewas.
Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan militer Israel sedang mempersiapkan aksi lanjutan di Lebanon. “Kami pada dasarnya menargetkan infrastruktur tempur yang telah dibangun Hizbullah selama 20 tahun terakhir,” kata Herzi Halevi.
Israel juga melancarkan serangan udara di Lembah Beqaa, serta melakukan serangan kedua di Beirut dalam seminggu ini.
Media Israel melaporkan target dari serangan tersebut adalah Ali Karaki, komandan militer nomor tiga Hizbullah. Namun, kelompok Hizbullah menyatakan Karaki berada di lokasi yang aman dan tidak terluka akibat serangan itu.
Sejumlah negara kini mendesak warganya untuk segera meninggalkan Israel seiring meningkatkan konflik bersenjata antara Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) dan Hizbullah.
Melansir laporan surat kabar Hong Kong The Standard, Kedutaan Besar Cina di Israel mendesak warga negaranya untuk menjauh dari Israel atau kembali ke Cina.
"Kondisi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon saat ini sangat tegang, dengan sering terjadi konflik militer," kata kedutaan Cina di Israel dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (24/9).