Presiden AS Biden Janji Dukung Israel Balas Serangan Rudal Iran

Voi.id
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
2/10/2024, 11.05 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan dukungan penuh Negeri Abang Sam terhadap Israel. Hal ini menyusul serangan udara Iran yang meluncurkan 180 rudal balistik pada Selasa (1/10).

Biden juga menginstruksikan militer AS untuk terus membantu Israel dalam menghadapi potensi serangan lanjutan di masa mendatang.

“Serangan tersebut tampaknya telah berhasil diatasi dan tidak efektif, ini merupakan bukti kemampuan militer Israel dan militer AS,” kata Biden, sebagaimana diberitakan oleh The Guardian pada Selasa (1/10), malam.

Pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa kapal perusak AS di Laut Mediterania Timur turut menghancurkan beberapa rudal Iran. Kapal yang saat ini berada di wilayah tersebut adalah USS Arleigh Burke, USS Cole, dan USS Bulkeley.

AS juga menyiagakan kapal-kapal perusak tambahan di Laut Merah. “Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Israel,” ujar Biden.

Wakil Presiden sekaligus Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menyebut Iran sebagai 'kekuatan yang mengganggu dan berbahaya di Timur Tengah.' Ia menegaskan akan selalu memastikan Israel punya kemampuan untuk membela diri dari ancaman Iran dan milisi yang didukungnya.

Laporan awal menunjukkan pertahanan udara Israel mencegat banyak rudal yang masuk ke wilayahnya, meskipun beberapa rudal jatuh di Israel bagian tengah dan selatan. Serangan udara Iran menyebabkan satu orang tewas di Tepi Barat akibat rudal yang jatuh di dekat kota Jericho.

Korps Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa serangan rudal ini dilakukan sebagai balasan atas serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, dan wakil komandan Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan.

Serangan Iran terhadap Israel terjadi beberapa jam sebelum debat calon wakil presiden AS yang pada Selasa, 1 Oktober malam atau 38 hari sebelum waktu pemilihan.

Serangan udara Iran kepada Israel merupakan sikap balasan atas invasi Israel ke Lebanon yang menargetkan para pemimpin Hizbullah dan Hamas. Iran menyebut Hizbullah dan Hamas sebagai kelompok utama poros perlawanan terhadap Israel.

Korps Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa keputusan untuk menghantam Israel diambil langsung Ali Khamenei dengan dukungan dari dewan keamanan nasional tertinggi atau supreme national security council (SNSC) dan Kementerian Pertahanan Iran.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengapresiasi serangan tersebut dan menganggapnya sebagai 'tanggapan tegas tehadap rezim zionis'.

"Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi akan berdiri teguh melawan setiap ancaman... Jangan berkonflik dengan Iran," kata Masoud.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa negaranya bakal membalas serangan rudal Iran. "Iran melakukan kesalahan besar, dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu, sebagaimana diberitakan oleh Reuters, Rabu (2/10).

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari menyampaikan serangan udara Iran ke wilayah Israel merupakan hal serius yang akan memincu konsekuensi lanjutan.

"Serangan ini akan mempunyai konsekuensi. Kami punya rencana, dan kami akan beroperasi di tempat dan waktu yang kami putuskan," kata Hagari.

Kendati demikian, ia menolak untuk menjelaskan secara spesifik bagaimana dan kapan Israel akan membalas serangan tersebut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu