Setahun Perang Gaza, Ribuan Orang Unjuk Rasa Bela Palestina di Seluruh Dunia

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/foc.
Sejumlah pengunjuk rasa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina mengangkat kartu merah saat aksi Bela Palestina di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Minggu (21/7/2024). Salah satu tuntutan dari unjuk rasa tersebut untuk menolak Israel pada gelaran Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Agustiyanti
7/10/2024, 08.01 WIB

Ribuan demonstran bela Palestina berunjuk rasa di berbagai kota di seluruh dunia pada Minggu (6/11), sehari menjelang peringatan satu tahun perang di Gaza. Perang yang masih berlanjut dan makin meluas ini, telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina. 

Demonstrasi diadakan di kota-kota besar mulai dari Jakarta hingga Istanbul dan Rabat, dan diikuti oleh protes pada hari Sabtu di ibu kota-ibu kota besar Eropa serta Washington dan New York. "Kami di sini untuk mendukung perlawanan Palestina," kata demonstran Ahmet Unal di Istanbul, tempat ribuan orang berkumpul, seperti dikutip dari Reuters. 

Di Paris, komunitas Yahudi berkumpul pada Minggu (6/11) untuk memperingati satu tahun serangan oleh kelompok militan Palestina Hamas, ketika militan menyerang komunitas Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang menurut data Israel.

Namun, serangan militer Israel berikutnya terhadap Hamas di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina berdasarkan data  Kementerian Kesehatan Palestina.

Perang di Timur Tengah justru semakin meluas dan memanas.Israel melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Sabtu malam (5/10) dan Minggu pagi (6/10). Ini adalah pemboman paling gencar yang dilakukan Israel ke  Lebanon tersebut sejak mereka mengumumkan rencana serangan terhadap kelompok Hizbullah.

Di Jakarta, ibu kota Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, sedikitnya 1.000 pengunjuk rasa bela Palestina berkumpul pada Minggu pagi (6/10) di dekat kedutaan AS menuntut agar Washington berhenti memasok senjata ke Israel.

Di Sydney, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul menjelang peringatan 7 Oktober, meneriakkan yel-yel dan melambaikan bendera Lebanon dan Palestina di tengah banyaknya polisi. Satu orang ditangkap karena mengibarkan bendera Israel dengan swastika di tengahnya, bukan Bintang Daud.

Di Rabat, ribuan warga Maroko berbaris, menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan Lebanon, dalam salah satu protes terbesar di negara itu sejak dimulainya perang di Gaza. Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya hubungan diplomatik Maroko dengan Israel. "Tidak untuk normalisasi, Palestina tidak untuk dijual," demikian seruan para pendemo menanggapi upaya Maroko membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

Selama setahun terakhir, skala pembunuhan dan penghancuran di Gaza telah memicu beberapa demonstrasi global terbesar dalam beberapa tahun, termasuk di AS,.

Para advokat telah menyuarakan kekhawatiran atas retorika antisemit dan Islamofobia dalam beberapa protes dan protes balasan yang terkait dengan konflik tersebut. Para advokat hak asasi manusia juga memperingatkan tentang meningkatnya ancaman terhadap orang Yahudi dan Muslim di seluruh dunia.

Amerika Serikat dan sekutu lainnya telah mendukung hak Israel untuk membela diri, tetapi Israel telah menghadapi kecaman internasional yang luas atas tindakannya di Gaza, dan sekarang atas pembomannya di Lebanon.