Indonesia kembali menorehkan prestasi dalam ajang China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-21 yang diselenggarakan di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Tiongkok, pada 24-28 September 2024.
Pada pameran tahunan bergengsi tersebut, delegasi Indonesia, dalam catatan Kementerian Perdagangan, berhasil membukukan potensi transaksi sebesar Rp479 miliar.
Produk-produk unggulan Indonesia yang paling diminati antara lain kelapa sawit, kelapa, cengkeh, kopi, buah tropis, kerajinan tangan, mi instan, serta makanan olahan.
“Kami bangga dengan hasil transaksi yang telah dicapai. Hasil ini adalah bukti nyata potensi besar yang dimiliki produk Indonesia. Kami berharap hasil pameran ini dapat mendorong peningkatan ekspor dan memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional, khususnya Tiongkok,” ujar Mardyana Listyowati, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Selasa (8/10).
Indonesia hadir di tiga paviliun besar dalam pameran ini, yaitu Paviliun Komoditas (Comodity Hall D4), City of Charm Hall B2 , dan Paviliun ASEAN High Tech.
Di Comodity Hall D4, sepenuhnya diisi delegasi Indonesia yang terdiri dari Kementerian Perdagangan BKPM, BUMN Pertamina yang membawa 13 UMKM, EXIM Bank, serta swasta Nasional: Astra, Maspion dan Batik Danar Hadi yang menampilkan batik dengan desain cantik, juga 70 UMKM baik yang difasilitasi BUMN maupun swasta nasional.
Sementara di City of Charm, ada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang turut berperan dalam mempromosikan potensi kelapa sawit dan produk turunannya.
Sementara itu, Paviliun ASEAN High Tech D9, menonjolkan produk mobil listrik dari Wuling Indonesia, yang memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang ramah investasi dan berkontribusi dalam rantai pasok global.
CAEXPO 2024 tidak hanya berhasil membuka peluang kerja sama baru, tetapi juga membawa penghargaan bergengsi bagi Indonesia. Tujuh penghargaan berhasil diraih, di antaranya Best Trade and Economic Outcomes, Best National Pavilion, Best Promotion on Investment Cooperation, hingga CAEXPO Silver Award untuk PT Surabaya Indah Permai. Prestasi ini semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar Tiongkok dan ASEAN.
“CAEXPO 2024 tidak hanya membuka peluang kerja sama baru, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia untuk berinteraksi dengan pasar Tiongkok yang sangat besar. Dengan hasil yang menggembirakan, Indonesia semakin optimis dalam memperkuat posisinya di pasar internasional,” lanjut Mardyana.
Selain keikutsertaan dalam pameran, delegasi Indonesia juga terlibat dalam berbagai forum internasional di CAEXPO-CABIS 2024, seperti Dialogue China's Green Value Chain dan China-Indonesia Trade and Investment Conference yang diinisiasi BKPM.
Dalam forum-forum tersebut, peluang kerja sama di sektor perdagangan dan investasi semakin diperkuat.
Salah satu kegiatan yang menonjol adalah Dialog Sawit Bersih yang digelar di Paviliun City of Charm B2, hasil kolaborasi antara BPDPKS dan GAPKI.
Kegiatan ini menjadi ajang untuk mengkampanyekan potensi dan keberlanjutan industri sawit Indonesia, sekaligus menekankan pentingnya inovasi dalam menjaga standar keberlanjutan global.
Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS, menyampaikan bahwa peluang pasar kelapa sawit di Tiongkok masih sangat besar.
Menurutnya, Tiongkok merupakan salah satu konsumen utama produk sawit Indonesia. Dengan semakin tingginya permintaan untuk produk berkelanjutan, pasar Tiongkok menawarkan peluang signifikan bagi sawit Indonesia yang terus meningkatkan standar keberlanjutan.
Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag RI menambahkan, partisipasi Indonesia dalam CAEXPO 2024 yang dirangkai dengan pertemuan di berbagai forum internasional menjadi wadah strategis dan efektif untuk mempromosikan produk serta investasi di Indonesia.
Dengan berbagai capaian dan transaksi yang dicatatkan, Indonesia semakin optimis dalam meningkatkan ekspor serta memperkuat daya saing produk lokal di pasar global, khususnya di Tiongkok.