Israel Serang Iran, Bagaimana Reaksi Negara Arab hingga AS?

ANTARA FOTO/REUTERS/Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) /WSJ/sa.
Ilustrasi.
Penulis: Agustiyanti
27/10/2024, 10.56 WIB

Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan militer di Iran, menghantam sekitar 20 lokasi selama beberapa jam di Ilam, Khuzestan, dan Teheran. Iran menyebut empat tentaranya tewas,  tetapi kerusakan yang diakibatkan serangan tersebut masih terbatas. 

Tentara Israel mengumumkan bahwa operasi telah selesai, dan juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan bahwa jika Iran melakukan serangan balasan, Israel diwajibkan untuk merespons.

Markas besar pertahanan udara Iran menegaskan tindakan agresif berhasil dicegat dan dilawan oleh sistem pertahanan udara terpadu negara itu. Namun, Kementerian Luar Negeri mengatakan Iran berhak dan berkewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresif eksternal setelah serangan di wilayahnya.

Bagaimana reaksi dunia atas serangan Israel ke Iran?

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan sangat khawatir oleh meningkatnya kekerasan di Timur Tengah. Ia mengutuk dan meminta semua tindakan eskalasi di wilayah tersebut dihentikan.

"Guterres mendesak kembali seruannya kepada semua pihak untuk menghentikan semua aksi militer, termasuk di Gaza dan Lebanon," kata juru bicaranya Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, yang menyerukan upaya maksimal untuk mencegah perang regional habis-habisan dan kembali ke jalur diplomasi.

Amerika Serikat

Presiden Joe Biden mengatakan Israel tampaknya hanya menyerang target militer dalam serangan terhadap Iran, dan berharap itu adalah akhir serangan Israel ke Iran.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett pun mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini dapat berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut.

"Respons mereka adalah latihan membela diri dan secara khusus menghindari daerah berpenduduk dan hanya berfokus pada target militer, bertentangan dengan serangan Iran terhadap Israel yang menargetkan kota terpadat di Israel," ujarnya.

Ia menekankan bahwa AS tidak berpartisipasi dalam operasi tersebu. "Yujuan kami adalah untuk mempercepat diplomasi dan meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah," ujarnya.

Namun, Juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengunggah di platform media sosial X yang menunjukkan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel Yoav Gallant dan menegaskan kembali komitmen kuat AS terhadap keamanan dan hak Israel untuk membela diri.

Qatar

Qatar menyebut serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran dan pelanggaran hukum internasional yang jelas. 

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar pun menyatakan keprihatinan mendalam mengenai dampak serius yang mungkin timbul dari eskalasi ini dan mendesak semua pihak untuk menahan diri. Mereka berharap perselisihan diselesaikan melalui dialog dan cara damai, dan menghindari apa pun yang dapat mengganggu keamanan dan stabilitas di kawasan.

Mesir

Kementerian Luar Negeri mengecam semua tindakan yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan. "Mesir menekankan posisinya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza harus dicapai dengan cepat dalam kerangka kesepakatan yang membebaskan para sandera mengingat itu adalah satu-satunya cara untuk meredakan ketegangan." demikia pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir. 

Turki

“Israel, yang melakukan genosida di Gaza, bersiap untuk mencaplok Tepi Barat, dan membunuh warga sipil setiap hari di Lebanon, kini telah membawa wilayah kami ke ambang perang yang lebih luas dengan serangan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Turki. 

Turki menegaskan bahwa upaya mengakhiri teror Israel di wilayah tersebut telah menjadi tugas bersejarah untuk memastikan keamanan dan perdamaian internasional. Turki pun menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menegakkan hukum dan menghentikan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Kami tidak menginginkan perang, kekerasan, atau pelanggaran hukum lebih lanjut di wilayah kami,” katanya.

Arab Saudi

Arab Saudi mengecam tindakan militer Israel yang menargetkan Iran dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Iran dan hukum internasional. Namun, Arab Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan mengurangi eskalasi.

"Kerajaan menegaskan posisi tegasnya dalam penolakannya terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan tersebut dan perluasan konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara dan masyarakat di kawasan tersebut," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. 

Irak

"Entitas Zionis melanjutkan kebijakan agresifnya dan memperluas konflik di kawasan tersebut melalui serangan terang-terangan yang dilakukannya tanpa hukuman, termasuk terhadap target-target Iran," ujar juru bicara pemerintah Basim Alawadi dalam sebuah pernyataan yang mengecam keheningan masyarakat internasional  atas tindakan Israel.

Sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri mengatakan Irak menegaskan kembali sikap tegasnya yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, dan upaya regional dan internasional yang komprehensif untuk mendukung stabilitas di kawasan tersebut. 

Inggris

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa Iran tidak boleh menanggapi serangan Israel. “Saya yakin bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap agresi Iran. Iran tidak boleh menanggapi,” kata Starmer dikutip dari Antara.

Dia  meyakini bahwa semua pihak perlu menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan mendesak semua pihak untuk menahan diri. “Kami akan terus bekerja sama dengan sekutu untuk meredakan situasi di seluruh kawasan,” kata Starmer.

Indonesia

Indonesia mengutuk serangan militer Israel terhadap Iran, dan menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukuman internasional. “Semua pihak juga harus menahan diri semaksimal mungkin dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan serta menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Indonesia juga menegaskan bahwa pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina merupakan akar permasalahan konflik di Timur Tengah. Indonesia memandang satu-satunya cara untuk menciptakan perdamaian di kawasan adalah mewujudkan negara Palestina yang merdeka dalam kerangka Solusi Dua Negara.

Oleh karena itu, Indonesia menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut guna mengakhiri pendudukan ilegal tersebut. Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB menjalankan tanggung jawabnya sesuai Piagam PBB untuk menghentikan sesegera mungkin semua bentuk kekerasan yang dilakukan Israel, termasuk tindakan genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza dan serangan terhadap pasukan UNIFIL di Lebanon.