Para Miliarder di Pilpres AS: Adu Pikat Elon Musk, Bill Gates hingga Bloomberg

ANTARA FOTO/REUTERS/Rebecca Noble/wsj
Former U.S. President Donald Trump takes the stage during a rally ahead of Arizona primary elections, in Prescott Valley, Arizona, U.S., July 22, 2022.
30/10/2024, 12.54 WIB

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini turut diramaikan sikap para miliarder yang secara terbuka memberikan dukungan. Sejauh ini ada Elon Musk yang menyatakan mendukung Donald Trump dan Bill Gates yang mendukung Kamala Harris. 

Di sisi lain, persaingan menjelang Pemilihan Presiden AS pada 5 November 2024 mendatang semakin ketat. Hal ini karena elektabilitas Kamala Harris semakin terdesak oleh Donald Trump.

Sejumlah pengusaha kaya seperti Timothy Mellon, dan Miriam Adelson ikut barisan Elon Musk sering disebut sebagai pendukung Trump. Sementara sosok Jamie Dimon, dan Michael Bloomberg berada di barisan Bill Gates kerap dikaitkan sebagai penyokong Kamala Harris.

Bagaimana sepak terjang para miliarder di kancah Pilpres AS?

Dukungan Elon Musk

Pendiri perusahaan mobil listrik Tesla, Inc. ini secara terang-terangan mendukung Donald Trump dalam kontestasi Pilpres AS tahun ini. Elon bahkan secara spesifik menuliskan sikapnya kepada Trump di bio media sosial X @elonmusk. "Baca @America untuk mengetahui alasan saya mendukung Trump sebagai presiden."

Elon Musk turut mendirikan komite aksi politik atau political action committee (PAC) America. Organisasi ini dibentuk untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana untuk kampanye politik bagi kandidat yang sejalan dengan visi dan nilai yang dianut oleh Elon.

The New York Times menulis bahwa pimpinan perusahaan eksplorasi luar angkasa Space X, dan media sosial X itu telah menggelontorkan uang sebesar US$ 75 juta atau sekira Rp 1,18 triliun ke PAC America untuk mendukung kampanye Trump.

Elon Musk juga menyempatkan diri untuk menyampaikan pidato dalam kegiatan kampanye Donald Trump di Madison Square Garden, New York pada 28 Oktober kemarin. Elon Musk datang dan naik ke podium mengenakan topi bertuliskan ‘Make America Great Again’ (MAGA).

MAGA merupakan bagian dari slogan kampanye Donald Trump. "Saya bukan hanya bagian dari gerakan MAGA. Saya MAGA garis keras," kata Elon saat membuka sesi pidatonya yang diunggah oleh kanal Youtube Sky News Australia.  

Dia mengajak para hadirin untuk aktif dalam Pilpres AS tahun ini. Menurut Elon, AS akan menjadi negara yang makmur di bawah kepemimpinan Trump. "Ini adalah pertarungan pemilu yang sesungguhnya dan kami akan membuat pemerintah tidak lagi membebani warganya," ujar Elon.

Timothy Mellon Dukung Trump 

The Washington Post menempatkan sosok Timothy Mellon sebagai donatur kampanye terbesar Trump dengan sumbangan US$ 150 juta atau sekira Rp 2,3 triliun. Timothy merupakan cucu mantan Menteri Keuangan dan taipan perbankan Andrew Mellon. Dukungan tersebut disalurkan melalui komite aksi politik atau political action committee (PAC) Make America Great Again Inc.

Timothy Mellon yang berusia 81 tahun merupakan pewaris keluarga perbankan Mellon yang berbasis di Pittsburgh. Dia juga merupakan donor terbesar untuk kampanye kandidat independen Robert F Kennedy.

Timothy dikenal sebagai miliarder menghindari sorotan dan lingkaran sosial miliarder AS lainnya. Dia kini tinggal di negara bagian Wyoming. Dia menerima warisan dari Andrew berupa bisnis perbankan, industri besi baja hingga pengembangan jalan kereta api.

Timothy juga mengelola Mellon Foundation yang kerap mendanai proyek-proyek besar seni dan humaniora, dengan penekanan pada tema keadilan sosial.

Miriam Adelson Turut Dukung Trump 

Miriam Adelson merupakan seorang dokter dan janda dari pengusaha Sheldon Adelson. Dia merupakan pemegang saham mayoritas Las Vegas Sands, perusahaan kasino dan resor yang berbasis di AS. Forbes melaporkan Miriam merupakan salah satu donatur terbesar Partai Republik.

Adelson menjadi megadonor Partai Republik setelah kematian suaminya pada tahun 2021. Miriam menyumbangkan US$ 95 juta atau sekira Rp 1,5 triliun untuk kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres AS pada kuartal ketiga 2024. Sumbangan itu mengalir lewat komite aksi politik atau political action committee (PAC) Preserve America.

Dengan bantuan sebesar $95 juta tersebut, total donasi Adelson ke PAC Preserve America mencapai $100 juta sepanjang tahun ini. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Adelson sebesar $34,4 miliar. Ini menjadikannya orang terkaya ke-54 di dunia dan menempatkannya di antara sepuluh besar wanita terkaya di dunia.

Di sisi lain, miliarder Pendukung Kamala Harris di antaranya yakni Bill Gates, Jamie Dimon dan Michael Bloomberg.

Bill Gates Dukung Kamala Harris 

Laporan The New York Times pada 22 Oktober 2024 menuliskan Bill Gates, telah menyalurkan dana sekitar US$ 50 juta atau sekira Rp 787 miliar kepada sebuah organisasi nirlaba yang mendukung pencalonan Kamala Harris.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa donasi itu direncanakan untuk tetap dirahasiakan karena Gates belum secara publik mendukung Kamala Harris. Meskipun Gates tidak secara langsung menyatakan dukungan untuk Harris, ia dikenal mendukung agenda progresif yang sejalan dengan nilai-nilai Partai Demokrat.

Gates kerap mengapresiasi kinerja Pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris dalam masalah perubahan iklim. Dua orang yang punya relasi dengan yayasan filantropi Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa pendiri Microsoft itu khawatir tentang adanya potensi pemotongan anggaran untuk program perencanaan keluarga dan kesehatan global jika Trump terpilih menjadi Presiden AS pada Pilpres 2024.

The New York Times juga menuliskan Gates menyalurkan sumbangan itu melalui Future Forward USA Action, kelompok penggalangan dana pendukung Kamala Harris.

“Saya mendukung kandidat yang menunjukkan komitmen jelas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, mengurangi kemiskinan, dan memerangi perubahan iklim di AS dan di seluruh dunia,” kata Bill Gates kepada The New York Times.

Kamala Kantongi Dukungan Jamie Dimon

The New York Times melaporkan bahwa Direktur Utama JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon secara pribadi mendukung Kamala Harris dalam kontestasi Pilpres AS tahun ini. Dimon juga mengirim sinyal bahwa dia terbuka untuk berperan dalam pemerintahan Kamala Harris jika terpilih sebagai Presiden AS nantinya, terutama pada jabatan Menteri Keuangan.

Portal media bisnis AS, Forbes, memberitakan bahwa Istri Dimon, Judith Kent, telah menyumbangkan lebih dari US$ 250.000 atau sekira Rp 3,9 miliar untuk tujuan kampanye Partai Demokrat pada tahun 2024 melalui The James and Judith K Dimon Foundation.

Di sisi lain, sumber yang dekat dengan Dimon mengatakan kepada Forbes bahwa pimpinan JPMorgan tidak mempertimbangkan untuk mengambil peran atau jabatan dalam pemerintahan Kamala Harris atau Donald Trump nantinya.

Michael Bloomberg Sumbang  Kampanye Kamala 

The New York Times melaporkan pimpinan perusahaan layanan informasi dan media Bloomberg Limited Partnership (LP), Michael Rubens Bloomberg, menyetorkan dana US$ 50 juta atau sekira Rp 787 miliar.

Empat narasumber The New York Times menyebutkan bahwa sumbangan tersebut diserahkan kepada Future Forward USA Action selaku organisasi nirlaba yang mendukung kampanye Kamala Harris dalam Pilpres 2024.  

Michael Bloomberg, yang juga merupakan mantan Walikota News York itu cenderung merahasiakan aksinya saat memberikan dukungan finansial terhadap kampanye Kamala Harris kali ini. Pihak Bloomberg pun menolak untuk mengomentari laporan yang ditulis oleh The New York Times.

Bloomberg sebelumnya telah menyumbangkan hampir U$20 juta untuk mendukung kampanye terpilihnya kembali Presiden Joe Biden sebelum memutuskan untuk mundur dari bursa pencalonan presiden pada 21 Juli lalu. Biden lantas menyatakan dukungannya terhadap Harris untuk berhadapan dengan mantan Presiden Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu