CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, miliarder pendukung Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mendukung gagasan yang mengizinkan presiden mengintervensi kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Musk menanggapi postingan media sosial dari Senator Partai Republik Mike Lee, yang menyerukan agar The Fed berada di bawah arahan presiden, pada Kamis (7/11). Musk memposting emoji “100” yang digunakan untuk menyampaikan persetujuannya terhadap ide tersebut, pada Jumat (8/11), seperti dikutip CNBC. Senator Lee telah menyelingi postingannya dengan tagar #EndtheFed atau akhiri The Fed.
Meskipun singkat, komentar Musk mencerminkan kampanye tekanan yang lebih luas terhadap independensi The Fed yang dapat terwujud dalam pemerintahan Trump berikutnya.
Pada Kamis (7/11), Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya jika Trump memintanya. Hal ini menandai kebangkitan kembali apa yang dapat berkembang menjadi hubungan yang penuh perdebatan antara gubernur The Fed dan presiden terpilih.
Tradisi independensi The Fed bertujuan untuk memberikan bank sentral kemampuan untuk membentuk keputusan kebijakan moneter - seperti menaikkan atau menurunkan suku bunga - semata-mata berdasarkan kesehatan ekonomi AS di masa depan.
Namun, selama masa jabatan pertamanya, Trump tidak malu-malu melanggar tradisi. Ia secara terbuka meremehkan Powell dan keputusan kebijakannya.
Selama kampanye presiden 2024, Trump juga sering mengungkapkan gagasan untuk memberikan dirinya sendiri suara dalam kebijakan Fed jika dia kembali menjabat sebagai presiden AS.
“Saya merasa presiden harus memiliki setidaknya [suara] di sana,” kata Trump dalam sebuah konferensi pers di klub Mar-a-Lago miliknya di Florida, Agustus lalu.
Ia mengatakan ia telah menghasilkan banyak uang, sangat sukses, dan memiliki naluri yang lebih baik daripada gubernur The Fed maupun para pejabat The Fed lainnya.