Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mulai membagi-bagikan jatah posisi kepada tokoh yang mendukungnya dalam Pemilihan Presiden AS 2024. Trump menunjuk bos Tesla, Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah yang akan dibentuk.
Dikutip dari Reuters, Departemen Efisiensi Pemerintah adalah badan yang beroperasi di luar pemerintahan. Tujuan badan ini adalah memberikan masukan kepada Trump untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efisien.
Elon Musk akan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah bersama-sama Vivek Ramaswamy, salah satu pendukung Trump. Trump juga memberikan isyarat jabatan keduanya tetap bersifat informal dan memungkinkan Musk mengendalikan Tesla hingga X.
"(Musk dan Ramaswamy) akan membuka jalan bagi Pemerintahan saya untuk membongkar birokrasi, memangkas peraturan yang berlebihan, memangkas pengeluaran yang boros, dan merestrukturisasi badan-badan federal," kata Trump dikutip dari Reuters, Rabu (13/11).
Trump mengatakan departemen baru itu akan bekerja sama dengan Gedung Putih serta Kantor Manajemen & Anggaran. Tujuannya untuk mendorong reformasi struktural.
"Dan menciptakan pendekatan kewirausahaan," kata Trump.
Elon Musk, dalam kampanye Trump di Madison Square Garden pada Oktober 2024, mengatakan anggaran federal bisa dikurangi paling tidak US$ 2 triliun atau setara Rp 15.782 triliun.
"Uang anda (masyarakat) terbuang sia-sia dan Departemen Efisiensi Pemerintah akan memperbaikinya," kata Musk.
Analis memperkirakan Elon Musk memiliki pengaruh besar pada pemerintahan Trump. Ini bisa mendatangkan keuntungan bagi sektor yang menjadi minat Musk seperti kecerdasan buatan (AI) hingga kripto.
"Kami percaya manfaat utama bagi Musk dan Tesla jauh lebih besar daripada kerugiannya (atas dukungannya kepada Trump)," kata analis ekuitas Daniel Ives dari Wedbush Securities.