PBB: Satu Anak Palestina Tewas di Gaza Setiap Jam Akibat Serangan Israel

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym.
Seniman membuat mural dengan tema Palestina di Taman Corat-Coret Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2024)
Penulis: Ira Guslina Sufa
25/12/2024, 09.30 WIB

Setidaknya 14.500 anak Palestina dilaporkan meninggal dunia akibat serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza sejak tahun lalu. Hal itu diungkapkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam laporan resmi yang dikutip Rabu (25/12). 

"Setiap jam, satu anak kehilangan nyawa. Ini bukan sekadar angka, melainkan banyak kehidupan yang terputus," kata UNRWA dalam pernyataannya.

UNRWA juga menegaskan bahwa pembunuhan terhadap anak-anak tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun. Selain korban jiwa, anak-anak yang selamat pun mengalami luka fisik dan trauma emosional yang mendalam.

Kehidupan anak-anak di Gaza semakin terpuruk dengan tidak adanya akses ke pendidikan. Banyak dari mereka terpaksa mencari nafkah dengan mengais puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan.

"Waktu terus berjalan bagi anak-anak ini. Mereka kehilangan nyawa, masa depan, dan harapan," lanjut UNRWA.

Serangan Israel di Jalur Gaza semakin intens sejak insiden serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Meski Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata, serangan tetap berlanjut.

Data otoritas kesehatan setempat mencatat lebih dari 45.300 orang tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 107.700 lainnya terluka.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakannya di wilayah tersebut.

Reporter: Antara