Kebakaran hutan di Los Angeles yang menghanguskan ribuan rumah, termasuk milik para selebritis Hollywood menjadi salah satu bencana paling merugikan di Amerika Serikat. Kerugian ekonomi akibat kebakaran ini ditaksir mencapai US$ 150 miliar atau Rp 2.428 triliun.
Mengutip NewsNation, layanan perkiraan cuaca, AccuWeather memperkirakan kerugian ekonomi akibat kebakaran hebat di California ini mencapai US$ 135 miliar hingga US$ 150 miliar. Angka ini tiga kali lipat dari perkiraan kerugian ekonomi yang dibuat JP Morgan pada kamis (9/1) sebesar US$ 50 miliar.
Saat pemilik rumah mencoba pulih dari kebakaran, mereka menghadapi tantangan. Banyak pemilik rumah di California telah mengalami kesulitan mendapatkan asuransi, dan beberapa asuransi mereka telah dibatalkan.
Musim panas lalu di Pacific Palisades, 70% pelanggan State Farm, sekitar 1.600 pemilik rumah, kehilangan perlindungan asuransi mereka. Perusahaan asuransi membatalkan polis di dan sekitar pegunungan Santa Monica.
Menurut San Francisco Chronicle, ada 9.000 rumah tangga di Palisades saja, dan lebih dari 100.000 warga California telah kehilangan perlindungan asurnasi sejak 2019
Seorang warga, yang terpaksa mengungsi dan tidak tahu apakah rumahnya selamat, menerima surat dari State Farm pada Maret. "Kami mohon maaf karena tidak dapat melanjutkan asuransi ini, oleh karena itu polis Anda tidak akan diperbarui," demikian bunyi surat tersebut.
Surat tersebut juga menjelaskan, bahwa jangkauan asuransi kebakaran pribadi, pemilik rumah, dan tempat tinggal yang menimbulkan kebakaran hutan paling besar, kebakaran setelah gempa bumi, atau yang berada di area dengan konsentrasi yang signifikan tidak lagi memenuhi syarat.
Pemilik rumah sebagian besar telah mengganti perlindungan kebakaran mereka dengan rencana negara bagian, yang merupakan pilihan terakhir, FAIR California. Itu adalah program kumpulan asuransi yang menanggung kerusakan hingga US$ 3 juta untuk properti perumahan dan US$ 20 juta untuk properti komersial. Ini akan menjadi ujian besar pertama dari sistem FAIR.
Perusahaan asuransi mulai menghentikan rencana setelah 2017 dan 2018 ketika kebakaran hutan berturut-turut di California mengakibatkan kerugian sebesar US$ 23 miliar. Perusahaan asuransi membayar klaim dua kali lipat lebih banyak daripada premi yang mereka terima.
Hal itu membuat perusahaan asuransi besar enggan berbisnis di negara bagian tersebut. Allstate menghentikan bisnisnya sepenuhnya di California pada tahun 2023, dengan mengatakan akan kembali beroperasi jika ada perubahan regulasi untuk melindungi laba bersihnya.
Dengan masalah serupa yang dihadapi penduduk Florida, AS dapat mengalami beberapa perubahan populasi yang signifikan karena pemilik rumah di dua negara bagian terpadat tidak dapat menerima perlindungan asuransi.