Trump Bertemu Netanyahu di Florida, Ancam Hamas hingga Iran

Youtube/White House
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Mar-A-Lago, Florida, Senin (29/12). Foto: Youtube/White House
30/12/2025, 12.19 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di resor Mar-a-Lago, Florida, pada Senin (29/12). Keduanya membahas sejumlah hal strategis seperti situasi geopolitik global hingga kondisi terkini di Timur Tengah.

Melansir pemberitaan Al Jazeera, Trump dan Netanyahu saling memberi pujian sebelum beralih ke kesepahaman geopolitik saat membahas isu yang dinilai paling mendesak di Timur Tengah, yakni Gaza dan Iran.

Dalam pertemuan tersebut, Trump mendesak Hamas untuk melucuti senjata mereka jika ingin melanjutkan pembicaraan damai di Gaza.  Trump mengatakan Israel berperan membantu rakyat Gaza dan menepis tudingan pelanggaran gencatan senjata.

Berikut lima poin-poin pertemuan antara Trump dan Netahyahu:

Desak Hamas Lucuti Senjata

Sebelum dan setelah pertemuannya dengan Netanyahu, Trump menegaskan bahwa Hamas harus menanggalkan senjatanya. Ia menyampaikan hal itu sembari melontarkan ancaman tegas kepada kelompok Palestina itu.

Saat ditanya konsekuensi jika Hamas menolak menyerahkan senjatanya, Trump menegaskan, "Itu akan sangat buruk bagi mereka, benar-benar sangat buruk," katanya.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan prioritas utama Washington adalah melanjutkan fase kedua gencatan senjata. Hal ini termasuk pembentukan pemerintahan teknokratis Palestina dan penempatan pasukan polisi internasional.

Warga Palestina di Gaza (Anadolu via Reuters)

Pada pertemuan dengan Netanyahu, Trump mengatakan ada negara lain yang siap mengambil tindakan tegas kepada Hamas jika mereka menolak menyerahkan senjatanya.

Israel telah menewaskan 414 warga Palestina di Gaza sejak awal gencatan senjata pada Oktober lalu. Mereka juga terus membatasi aliran bantuan internasional, termasuk akses ke tempat penampungan sementara warga Gaza.

Trump menyatakan bahwa Israel sepenuhnya memenuhi komitmennya dalam perjanjian gencatan senjata itu. “Saya 100% tidak khawatir dengan apa pun yang dilakukan Israel,” ujarnya kepada wartawan.

Ancam Iran jika Lanjutkan Program Nuklir

Trump menyatakan bahwa Washington akan melakukan aksi militer lebih lanjut terhadap Iran jika Teheran membangun kembali program nuklir atau kapasitas misilnya.

Ia mengatakan, serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu membuka jalan bagi tercapainya gencatan senjata di Gaza. Meski demikian, Trump mengaku mendapatkan informasi bahwa Iran tengah membangun fasilitas nuklir mereka. 

“Kita akan menghentikan mereka. Kita akan menghancurkan mereka habis-habisan. Tapi, semoga itu tidak terjadi,” kata Trump.

Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Israel mengalihkan perhatian mereka pada program misil Iran dengan alasan bahwa program itu harus ditangani sebelum menjadi ancaman bagi Israel.

Iran menolak bernegosiasi mengenai program misilnya dan membantah upaya membangun senjata nuklir. Sementara itu, Israel diyakini memiliki persenjataan nuklir yang tidak diumumkan.

Trump Dorong Kerja Sama Israel-Suriah

Trump menyampaikan salah satu upaya prioritasnya adalah mendorong kerja sama Antara Israel dan Suriah. Sejak jatuhnya mantan Presiden Bashar al-Assad tahun lalu, Israel memperluas pendudukan di Suriah selatan melewati Dataran Tinggi Golan dan merebut wilayah luas di Jabal al-Sheikh.

Militer Israel juga melancarkan serangan yang dilaporkan menyebabkan penculikan dan hilangnya sejumlah warga Suriah. Otoritas baru Pemerintahan Suriah yang dipimpin oleh Ahmed Hussein al-Sharaa menyatakan pihaknya tidak mencari konflik dengan Israel.

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. (Instagram/sypresidency)

Sedangkan, pembicaraan untuk mencapai kesepakatan keamanan antara kedua negara saat ini terhenti. “Sekarang, dengan Suriah, Anda memiliki presiden baru. Saya menghormatinya. Dia pria yang sangat kuat, dan itulah yang dibutuhkan di Suriah.”

Sedangkan Netanyahu mengatakan dirinya bersikap hati-hati terkait pendekatan Israel terhadap Suriah. “Kami ingin memastikan wilayah perbatasan di dekat perbatasan kami aman — tidak ada teroris, tidak ada serangan.” kata Netanyahu.

Trump Sanjung Netanyahu

Sejak awal perang Israel terhadap Gaza, media Amerika Serikat melaporkan para presiden AS, mulai dari Joe Biden hingga Trump, pernah marah atau frustrasi terhadap Netanyahu. Meski demikian, AS tidak pernah menghentikan dukungan militer dan diplomatiknya kepada Israel.

Menjelang kunjungan Netanyahu, laporan serupa muncul mengenai kemungkinan ketegangan antara dirinya dan Trump. Namun, pada Senin, kedua pemimpin menampilkan kedekatan persahabatan.

Trump bahkan menyebut Netanyahu sebagai 'pahlawan' dan menekankan bahwa Israel mungkin tidak akan ada tanpa kepemimpinannya saat situasi perang saat ini.

“Kami bersama Anda, dan akan terus bersama Anda, dan banyak hal baik terjadi di Timur Tengah,” kata Trump kepada Netanyahu. 

Di sisi lain, Netanyahu mengumumkan bahwa Trump akan dianugerahi Israel Prize. Penghargaan ini biasanya diberikan kepada warga Israel. Ia mengatakan bahwa keputusan ini mencerminkan sentimen mayoritas warga Israel.

“Mereka menghargai apa yang telah Anda lakukan untuk membantu Israel, dan untuk membantu perjuangan bersama kita melawan teroris dan pihak yang ingin menghancurkan peradaban kita.” Netanyahu.

Potensi Perang Baru di Lebanon

Sejak dimulainya gencatan senjata di Gaza, Israel meningkatkan serangannya di Lebanon dan memicu kekhawatiran akan dimulainya kembali perang besar.

Pemerintah Lebanon pada awal tahun ini juga telah mengeluarkan dekrit untuk melucuti senjata Hizbullah. Namum, Hizbullah bersikukuh mempertahankan persenjataannya untuk membela diri dari Israel. 

Serangan udara Israel ke Lebanon (Youtube Associated Press)

Saat pertemuannya dengan Netanyahu Senin kemarin, Trump tidak menutup kemungkinan terjadi konflik baru di Lebanon. “Pemerintah Lebanon agak dirugikan dengan Hizbullah. Tapi Hizbullah telah berperilaku buruk, jadi kita lihat apa yang terjadi.”

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu