Perusahaan pendanaan di sektor film dan media nasional Ideosource Entertainment baru saja menyuntikan dana ke GoPlay. Modal tersebut diberikan untuk memperkuat platform video on-demand Gojek dan industri konten di Indonesia agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya seperti Netflix.
CEO Ideosource Entertainment Andi Boediman mengatakan pasar konten Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai nilai pasar hingga US$ 1 miliar dalam tiga tahun ke depan. Konten utama untuk meraih nilai tersebut yaitu theatrical release dan streaming.
Apalagi, permintaan hiburan terutama film saat masa pandemi Covid-19 terus bertambah. "Situasi pandemi itu telah mengubah cara konsumsi masyarakat terhadap produk dan jasa, termasuk di dalamnya terhadap konten," kata Andi dalam siaran pers pada Rabu (10/6).
Ia mengatakan GoPlay telah menarik banyak perhatian masyarakat karena kemudahan dan kenyamanan dalam menikmati konten melalui oleh platform VoD. Perusahaannya pun tertarik untuk ikut mendanai GoPlay.
(Baca: Empat Bahaya Akses Situs Streaming Film Ilegal IndoXXI hingga Lk21)
(Baca: RI Berpotensi Raup Pajak Rp 10,3 T dari Netflix hingga Game Online)
Padahal, pendanaan di dunia konten terutama film cukup beresiko. Selama ini perusahaan menjalankan strategi manajemen risiko dengan melakukan investasi terhadap 15 film dari beberapa production house sekaligus. Beberapa film yang didanai meraih kesuksesan seperti Keluarga Cemara dan Gundala yang menembus angka 1,7 juta penonton.
Di sisi lain, GoPlay mengumumkan penutupan putaran pendanaan independen pertamanya pada Senin (8/6). Selain Ideosource, pendanaan itu juga berasal dari ZWC Partners, Golden Gate Ventures, Openspace Ventures, dan Redbadge Pacific.
CEO GoPlay Edy Sulistyo mengatakan penggalangan dana independen tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap industri hiburan on-demand di Indonesia. Selain itu, mencerminkan besarnya potensi bisnis para kreator konten Tanah Air.
Oleh karena itu, perusahaan berfokus meningkatkan teknologi GoPlay. "Kami bekerja keras membangun teknologi dan menyempurnakan fitur-fitur GoPlay selama setahun terakhir," ujar Edi dikutip dari siaran pers pada Senin (8/6).
Perusahaan juga ingin merangkul lebih banyak mitra yang memiliki keahlian mendalam di industri. Ini bertujuan memacu pertumbuhan bisnis GoPlay.
"Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian para partner, dan rekam jejak Gojek di Indonesia, GoPlay berada dalam posisi yang tepat untuk dapat terus mendukung dan menumbuhkan industri kreatif," kata Edi.
(Baca: Soal Pajak Streaming Film: GoPlay Setuju, Iflix Tunggu Kantor Pusat)