Obat Sakit Tenggorokan Paling Ampuh untuk Dewasa dan Anak

gettyimages/ bymuratdeniz
Ilustrasi penderita sakit tenggorokan
2/9/2021, 17.45 WIB

Sakit tenggorokan dapat terjadi pada siapa pun. Durasi sakit tenggorokan tergantung penyebabnya. Sebagian besar sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, tetapi tenggorokan juga bisa menjadi sakit akibat merokok, alergi, polusi udara, atau terlalu banyak berteriak.

Menurut Dr. Septarina Asri Setyawati dalam situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sakit tenggorokan biasanya ditandai dengan rasa gatal, perih, tidak nyaman, dan nyeri saat menelan.

Sakit tenggorokan umumnya merupakan gejala dari beberapa penyakit, antara lain radang amandel (tonsillitis), radang pada tenggorokan (faringitis), atau radang pada pita suara (laringitis).

Menurut situs Mayo Clinic, gejala sakit tenggorokan bisa bermacam-macam tergantung penyebabnya. Gejala tersebut adalah:

  • Nyeri atau sensasi gatal di tenggorokan.
  • Rasa sakit yang memburuk saat menelan atau berbicara.
  • Kesulitan menelan.
  • Pembengkakan kelenjar di leher atau rahang.
  • Amandel membengkak dan merah.
  • Bercak putih atau nanah di amandel.
  • Suara serak atau teredam.

Jika sakit tenggorokan timbul karena infeksi, muncul tanda dan gejala lain, meliputi:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Bersin.
  • Pegal-pegal.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau muntah.

Biasanya, sakit tenggorokan ringan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, keadaan pandemi membuat Anda harus waspada jika sakit tenggorokan diiringi batuk, demam, dan kehilangan indra penciuman karena gejala tersebut merupakan indikasi Covid-19.

Obat Sakit Tenggorokan Alami

Bahan alami telah banyak diteliti untuk meredakan sakit tenggorokan dan aman dikonsumsi. Berikut obat sakit tenggorokan alami yang dapat digunakan.

1. Madu

Madu yang dicampur dalam teh atau diminum langsung adalah obat sakit tenggorokan alami yang efektif. Satu studi dalam Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menemukan, madu bahkan lebih efektif dalam meredakan batuk malam hari daripada obat batuk kimia.

Madu adalah penyembuh luka yang efektif sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit tenggorokan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit juga merekomendasikan menggunakan madu jika sakit tenggorokan disertai dengan batuk.

2. Cuka Apel

Cuka apel adalah obat untuk meredakan sakit tenggorokan secara alami. Bahan aktif utama cuka apel adalah asam asetat yang membantu melawan bakteri menurut studi dalam jurnal Scientific Reports.

Cuka apel mengandung sejumlah vitamin dan antioksidan yang membantu mempercepat proses penyembuhan. Antioksidan ini juga dapat mengurangi pembengkakan dan sakit tenggorokan.

Minumlah satu cangkir air hangat yang dicampur dengan 1 sendok makan cuka apel dan 1 sendok makan madu.

3. Air Garam

Berkumur dengan air garam adalah obat alami yang terkenal untuk menghilangkan sakit tenggorokan. Garam membantu mengurangi pembengkakan dan membantu membunuh mikroba berbahaya di tenggorokan.

Campurkan 1 cangkir air hangat dengan 1 sendok teh garam dan aduk hingga larut. Berkumurlah dengan selama 30 detik sekali tiap jam.

4. Air Lemon

Air lemon adalah minuman menyegarkan sekaligus obat sakit tenggorokan alami. Lemon mengandung vitamin C dan antioksidan kuat lainnya. Senyawa ini melawan peradangan dan mengurangi stres oksidatif menurut publikasi dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity.

Mirip dengan air garam dan madu, lemon sangat bagus untuk sakit tenggorokan karena dapat membantu memecah lendir dan meredakan rasa sakit. Campurkan satu sendok teh air lemon ke dalam segelas air hangat. Anda juga dapat menambahkan madu untuk pemanis alami.

5. Jahe

Jahe adalah rempah-rempah dengan efek antibakteri dan anti inflamasi yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Beberapa penelitian laboratorium dalam Journal of Ethnopharmacology menemukan, ekstrak jahe dapat membunuh bakteri dan virus penyebab sakit tenggorokan.

Untuk membuat teh jahe di rumah, campurkan 2 sendok teh (9,8 mililiter/ml) jahe segar atau kering dalam 1 cangkir air mendidih. Biarkan selama lima menit, lalu saring cairannya untuk meniriskan jahe sebelum diminum. Minum teh jahe hingga tiga kali sehari untuk manfaat optimal.

6. Kayu Manis

Kayu manis merupakan rempah yang harum dan lezat dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Sifat antimikroba dalam kayu manis dapat menghambat pertumbuhan patogen yang menyebabkan tonsilitis (radang amandel) menurut studi dalam jurnal Microbial Pathogenesis. Cobalah minum teh kayu manis, atau tambahkan kayu manis ke dalam minuman hangat.

7. Sup Ayam

Sup ayam adalah obat flu dan sakit tenggorokan alami yang terkenal. Kehangatan supa ayam dapat meredakan sakit tenggorokan. Makanan ini juga menenangkan dan mudah dicerna untuk mendapatkan lebih banyak cairan ketika sakit.

Gunakan bawang putih ke dalam sup. Bawang putih mengandung senyawa bioaktif yang juga dapat memberikan manfaat pada saat sakit menurut penelitian dalam Avicenna Journal of Phytomedicine.

8. Peppermint

Peppermint mengandung senyawa anti inflamasi dan efektif untuk obat alami sakit tenggorokan. Menurut publikasi Phytotherapy Research, peppermint membuat tenggorokan mati rasa sehingga menghilangkan rasa sakit.

Peppermint mengandung mentol yang membantu mengencerkan lendir dan meredakan sakit tenggorokan dan batuk. Peppermint juga memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dapat mempercepat penyembuhan.

Anda dapat minum teh peppermint atau menggunakan minyak peppermint. Caranya, teteskan minyak peppermint ke dalam mangkuk berisi air yang sangat panas. Letakkan handuk di atas kepala Anda, tutup mata Anda, dan condongkan wajah dekat mangkuk dan bernapas.

Pastikan jaga jarak wajah dan mangkuk agar uapnya tidak menyengat. Anda juga dapat memilih untuk menghirup uap tanpa handuk jika itu terlalu kuat untuk Anda.

Obat Sakit Tenggorokan di Apotek untuk Dewasa dan Anak

Beberapa obat sakit tenggorokan dijual bebas di apotek tanpa perlu resep dokter. Obat-obat ini sudah memiliki izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berikut pilihan obat sakit tenggorokan untuk dewasa dan anak.

1. Parasetamol

Parasetamol atau disebut Asetaminofen adalah obat sakit tenggorokan yang digunakan untuk mengatasi nyeri akibat radang tenggorokan. Parasetamol tersedia dalam bentuk tablet dan cair. Penderita penyakit hati yang parah tidak boleh mengonsumsi parasetamol.

Dosis yang dianjurkan BPOM adalah:

  • Orang dewasa dan remaja yang memiliki berat setidaknya 50 kg tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1000 miligram (mg) dalam satu kali minum atau lebih dari 4000 mg dalam 24 jam.
  • Anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 5 dosis dalam 24 jam. Gunakan persis seperti yang diarahkan pada label.

Dosis parasetamol untuk anak sesuai aturan BPOM adalah:

  • Anak umur 1-5 tahun: 120-250 mg (3,75-7,5 ml).
  • Anak umur 6-12 tahun: 250-500 mg (7,5-15 ml).
  • Anak umur 13 tahun ke atas: 640 mg (20 ml).

Dosis paracetamol dapat diulangi setiap 4-6 jam jika diperlukan dengan maksimum konsumsi 4 kali dosis dalam 24 jam.

Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter secepatnya apabila mengalami efek samping paracetamol yang tergolong serius, seperti:

  • Mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan.
  • Urin berwarna gelap, feses berwarna pucat.
  • Kuning pada kulit dan mata.

2. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat sakit tenggorokan sebagai pereda nyeri akut dan memiliki sifat anti inflamasi dalam praktek kedokteran gigi. Menurut Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS) BPOM, dosis ibuprofen berbeda untuk setiap orang, yaitu:

  • Dewasa: 200-250 mg diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak umur 8-12 tahun: 200-250 mg diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak umur 3-7 tahun: 100-125 mg diminum 3-4 kali sehari. 
  • Anak umur 1-2 tahun: 50 mg diminum 3-4 kali sehari.

Ibuprofen tidak boleh diberikan pada anak dengan berat badan kurang dari 7 kg dan sebaiknya diminum setelah makan. Ibuprofen juga tidak boleh dikonsumsi jika sakit tenggorokan disertai dengan demam dan batuk kering.

Dari penjelasan tersebut, obat sakit tenggorokan meliputi obat alami dan kimia. Jika sakit tenggorokan disertai demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman, segera lakukan tes Covid-19.