Kangkung atau disebut juga water spinach adalah salah satu sayuran berdaun hijau yang sangat familiar digunakan dalam masakan Asia Selatan dan Tenggara. Daun dan batangnya yang empuk, berlendir, dan sukulen, dapat dikonsumsi dalam bentuk salad, direbus, dan ditumis.
Memiliki nama ilmiah Ipomoea spp., kangkung merupakan salah satu jenis sayuran daun dalam famili Convolvulaceae. Berdasarkan Badan Litbang Pertanian, kangkung dibedakan menjadi dua macam sesuai dengan tempat tumbuh, yaitu:
- Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan.
- Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Menurut Prasad dkk. (2008) dalam International Journal of Botany, kandungan kangkung air meliputi beta karoten, riboflavin, vitamin C, vitamin E, dan memiliki aktivitas antioksidan. Sedangkan kandungan kangkung darat adalah flavonoid, polyphenol, vitamin E, dan antioksidan.
Lebih lanjut, kandungan gizi kangkung dalam skripsi oleh Priyangsari (2016) adalah sebagai berikut.
- Energi 29 kalori (kal),
- Protein 3 gram (g),
- Lemak 0,3 g,
- Karbohidrat 5,4 g,
- Serat 1,0 g,
- Kalsium 73 miligram (mg),
- Fosfor 50 mg,
- Zat Besi 2,5 mg,
- Vit A 6.300 satuan internasional (SI),
- Vit B1 0,07 mg,
- Vit C 32 mg,
- Klorofil 25 mg,
- Air 89,7 g.
Dengan kandungan tersebut, kangkung memiliki manfaat kesehatan yang bervariasi. Simak manfaat kangkung untuk kesehatan sebagai berikut.
1. Mengatasi anemia
Manfaat kangkung mengandung zat seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, kalsium, fosfor, dan zat besi menurut penelitian R. Fevria dkk dalam Journal of Physics: Conference Series.
Seluruh zat tersebut yang sangat penting bagi tubuh kita, perannya adalah pembentukan sel darah merah sangat vital sehingga sangat baik untuk mengatasi anemia/kurang darah.
2. Menurunkan kadar gula dalam darah
Kangkung terbukti menurunkan kadar gula dalam darah menurut studi oleh Helminawati dalam Khazanah: Jurnal Mahasiswa tahun 2011. Penelitian tersebut menggunakan tikus sebagai bahan dan hasilnya terbukti bahwa mengonsumsi kangkung menghasilkan zat-zat yang mampu menghambat penyerapan gula pada tubuh.
3. Menjaga kesehatan mata
Kangkung mengandung vitamin A, karotenoid, dan lutein yang sangat baik untuk mata. Mengonsumsi kangkung terbukti dapat menjaga kesehatan mata dan mencegah katarak menurut penelitian dalam Psychology and Education Journal Volume 58 No. 1.
4. Perlindungan terhadap Penyakit Jantung
Kangkung memiliki nutrisi penting tertentu seperti vitamin A dan C serta konsentrasi beta-karoten yang tinggi. Nutrisi tersebut berperan sebagai antioksidan untuk meredam radikal bebas dalam tubuh sehingga mencegah pembentukan kolesterol menjadi teroksidasi.
Menurut jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, kolesterol teroksidasi dapat menempel pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan arteri tersumbat, serangan jantung, dan stroke.
Selain itu, folat yang terkandung dalam kangkung membantu mengubah bahan kimia yang berpotensi berbahaya yang disebut homosistein. Kandungan magnesium dalam kangkung juga dapat menurunkan tekanan darah dan memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
5. Pengobatan gangguan pencernaan dan sembelit
Kangkung kaya akan serat sehingga baik untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan secara alami. Sifat pencahar dalam kangkung bermanfaat bagi orang yang menderita gangguan pencernaan dan sembelit.
Jus dari kangkung rebus juga dapat meredakan sembelit dan pengobatan infestasi cacing usus karena mengandung lateks yang digunakan sebagai agen pencahar. Menurut Universitas Cornell, kandungan lateks dapat melunakkan tinja dengan merangsang usus bagian bawah untuk mendorong keluar tinja.
6. Meningkatkan kekebalan tubuh
Sayuran hijau, termasuk kangkung, terbukti meningkatkan kekebalan tubuh menurut studi dalam jurnal Cell tahun 2011. Dibandingkan dengan suplemen vitamin C, konsumsi sayuran berdaun hijau secara teratur meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan perkembangan tulang yang sehat.
7. Mengatasi sakit maag
Studi dalam Journal of Pharmacy Research menunjukan, konsumsi kangkung efektif untuk mengobati maag. Ini terjadi ketika asam di saluran pencernaan menggerogoti permukaan bagian dalam lambung atau usus kecil.
Asam dapat membuat luka terbuka yang menyakitkan yang mungkin berdarah. Konsumsi kangkung dapat meningkatkan resistensi mukosa lambung yang bermanfaat untuk mencegah asam lambung supaya tidak membuat luka.
Cara Mengolah Kangkung
Untuk menyiapkan kangkung, Anda harus mencucinya, memotongnya, dan memotongnya menjadi panjang yang bisa diatur. Daun dan batang kangkung dapat dimakan karena batang yang berlubang memiliki tekstur empuk.
Potong bagian bawah 7 cm dari akar. Sedikit pemangkasan diperlukan karena bagian batang yang mendekati akar lebih berserat dan tebal sehingga menghasilkan tekstur yang keras.
Setelah dipangkas, dipotong, dan dicuci, rendam kangkung dalam baskom besar berisi air dingin untuk menghilangkan pasir dan kotoran. Pastikan bahwa kangkung benar-benar bersih sebelum mengonsumsinya.
Anda dapat menggunakannya untuk memasak plecing kangkung, yaitu makanan khas Lombok dengan rasa gurih dan segar. Simak resepnya berikut ini.
Bahan:
- 200 gr kangkung,
- 100 gr tauge,
- 150 gr kacang panjang,
- 7 sendok makan (sdm) minyak goreng,
- 10 gr garam,
- 2 buah bawang putih,
- 3 butir kemiri,
- 2 buah tomat merah,
- 5 gr gula pasir,
- 1 buah cabai merah,
- 5 buah cabai rawit,
- 4 buah bawang merah,
- 1 sendok teh (sdt) terasi bakar.
Cara membuat:
- Bersihkan dan potong kangkung lalu cuci dengan air sampai bersih.
- Buang akar tauge dan potong kacang panjang sebesar 4 sentimeter (cm).
- Rebus kangkung, tauge, dan kacang panjang hingga layu lalu tiriskan.
- Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan tomat hingga halus lalu tambahkan terasi bakan, gara, dan gula pasir lalu haluskan kembali.
- Panaskan minyak sayur di wajan, tunggu hingga panas lalu tuang ke dalam bumbu halus dan aduk rata.
- Tata kangkung, tauge, dan kacang panjang diatas piring lalu tuang bumbu halus.
- Aduk rata dan nikmati saat hangat.