Tontonan dalam bentuk serial mempunyai daya tarik tersendiri. Berbeda dengan film, serial merupakan tontonan yang berkelanjutan dan terdiri dari sejumlah episode. Ini memungkinkan untuk mengembangkan alur cerita dan kreativitas agar dapat menyajikan tayangan yang menarik.
Serial Netflix mungkin sudah tak asing bagi beberapa orang. Netflix saat ini memiliki sekitar 209 juta keanggotaan berbayar global pada kuartal II-2021 menurut Insider Intelligence. Layanan tersebut tersedia di lebih dari 190 negara dan diprediksi terus berkembang.
Konten dalam Netflix disajikan melalui kerja sama dengan penyedia konten, distributor, produser, dan pembuat konten untuk memperoleh lisensi serial dan film agar tersedia melalui layanan streaming.
Hal spesial dari serial Netflix adalah pilihan genre yang sangat luas dan dikemas dengan baik. Selain faktor pengguna dan cakupan wilayah yang luas, Netflix mampu menghadirkan serial dengan riset mendalam dan tema menarik.
Ada banyak pilihan serial Netflix sehingga terkadang sulit untuk menentukan apa yang akan ditonton. Untuk membantu menentukan pilihan, situs web seperti IMDb dan Rotten Tomatoes menyajikan fitur rating untuk serial Netflix melalui penilaian dan analisis kritikus serta penonton.
Simak serial Netflix terbaik dengan rating tinggi menurut IMDb dan Rotten Tomatoes berikut ini.
1. Mindhunter (2017)
IMDb: 8.6/10
Rotten Tomatoes: 97%
“Mindhunter” adalah serial Netflix genre kriminal, thriller, dan drama yang terdiri dari 2 musim. Dalam serial Netflix ini, Jonathan Groff memerankan karakter Holden Ford yang diadaptasi dari kehidupan nyata mantan agen FBI John E. Douglas.
Serial “Mindhunter” mengangkat kisah sebuah unit khusus di FBI yang meneliti ilmu perilaku para pembunuh. Tiga agen FBI, Holden Ford, Bill Tench, dan Wendy, berkeliling penjara di Amerika Serikat untuk wawancara dengan pembunuh berantai pada 1970-an dan 80-an.
“Mindhunter” mengisahkan eksplorasi yang menarik tentang psikologi dibalik pembunuhan. Menariknya, semua karakter pembunuh dalam serial ini didasarkan pada pembunuh berantai nyata di AS pada saat itu. Serial ini diciptakan oleh Joe Penhall dan produser eksekutif David Fincher. “Mindhunter” menaruh perhatian jeli terhadap detail dan dedikasi terhadap penulisan karakter dan riset yang kuat.
2. Dark (2017)
IMDb: 8.8/10
Rotten Tomatoes: 95%
“Dark” adalah serial Netflix produksi Jerman karya Baran bo Odar dan Jantje Friese. Serial ini mengangkat konsep perjalanan waktu dengan aspek thriller, kriminal, misteri, dan drama.
“Dark” mengisahkan penduduk kota Winden di Jerman. Ketika dua anak hilang, sebuah rangkaian kejadian misterius terungkap. Serial drama misteri ini menyajikan teka-teki rumit yang penuh dengan plot twist sehingga membuat penonton penasaran.
Ceritanya mencakup unsur-unsur supernatural dan mesin waktu dengan teori yang rumit. Serial “Dark” seperti stimulan untuk otak yang membuat penonton berpikir keras dan larut dalam konflik cerita.
Keterampilan akting yang luar biasa dan meyakinkan oleh seluruh pemeran, serta adegan yang menyentuh hati disajikan secara sempurna dalam “Dark”. Beragam detail dibuat dengan cermat dan alur cerita dipikirkan dengan matang.
Tampilan yang dominan gelap membuat suasana menjadi lebih suram dan mencekam. Berbagai unsur simbolis dari Alkitab dan mitos dieksekusi dengan sangat baik. Jika Anda tertarik untuk menonton, pastikan untuk tidak lengah karena sedikit saja melewatkan cerita, Anda bisa ketinggalan banyak.
3. House of Cards (2013)
IMDb: 8.7/10
Rotten Tomatoes: 77%
“House of Cards” adalah serial drama politik Amerika yang dikembangkan dan diproduksi oleh Beau Willimon. Serial Netflix ini diadaptasi dari miniseri BBC dengan nama yang sama dan memiliki 6 musim.
“House of Cards” mengisahkan kondisi politik di Washington, DC. Frank Underwood adalah seorang Demokrat dari distrik kongres ke-5 Carolina Selatan dan House Majority Whip yang memutuskan untuk membalaskan dendamnya pada orang-orang yang mengkhianatinya.
Setelah ditolak posisi Sekretaris Negara yang dijanjikannya, Frank Underwood memulai politik yang kejam dan korup. Gagah, licik, metodis dan kejam, Frank Underwood bersama dengan istrinya, Claire, menaklukan Washington melalui hierarki korup menuju kekuasaan.
4. The Queen’s Gambit (2020)
IMDb: 8.6/10
Rotten Tomatoes: 96%
“The Queen’s Gambit” adalah serial Netflix karya Scott Frank dan Allan Scott yang rilis pada tahun 2020. Serial ini diadaptasi dari novel tahun 1983 berjudul sama karya Walter Tevis.
Dalam “The Queen’s Gambit”, anak yatim piatu berusia sembilan tahun bernama Beth Harmon memiliki keterampilan bermain catur yang luar biasa. Saat bermain catur, indranya tumbuh lebih tajam, pemikirannya lebih jernih, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia merasa dirinya sepenuhnya memegang kendali.
Pada usia enam belas tahun, Beth bersaing untuk kejuaraan AS Terbuka. Tetapi, ketika Beth mengasah keterampilannya di kompetisi profesional, konflik di kehidupannya menjadi semakin menakutkan. Ketergantungannya terhadap pil khusus membuatnya kehilangan kontrol dan menjerumuskannya ke dalam jurang kehancuran diri.
Serial “The Queen’s Gambit” menyajikan sinematografi yang indah dan menyediakan banyak topik untuk dipikirkan. Semua disajikan dengan hati-hati melalui kisah Beth yang bernuansa dan menyentuh.
Karakter Beth yang jenius tetapi memiliki banyak kekurangan membantu pemirsa untuk berempati. Aspek permainan catur juga berhasil dieksekusi dengan baik dalam “The Queen's Gambit”.
Dari perspektif Beth, penonton dapat turut merasakan ketegangan kompetisi catur yang dirangkum dengan baik agar mudah dipahami.
5. Ozark (2017)
IMDb: 8.4/10
Rotten Tomatoes: 81%
“Ozark” merupakan drama kriminal Amerika yang dibuat oleh Bill Dubuque dan Mark Williams untuk Netflix dan diproduksi oleh Media Rights Capital. Serial ini masuk dalam 32 nominasi Primetime Emmy Award, termasuk dua untuk kategori Outstanding Drama Series.
Cerita dalam “Ozark” mengisahkan seorang penasehat keuangan bernama Martin "Marty" Byrde setelah melakukan pencucian uang untuk kartel narkoba Meksiko. Ia harus menebus kesalahan dengan mendirikan operasi pencucian yang lebih besar di wilayah Danau Ozarks di Missouri tengah.
Tetapi, Marty tiba-tiba memindahkan keluarganya dari pinggiran ke komunitas resor musim panas terpencil di Osage Beach, Missouri. Ketika keluarga Byrdes tiba di Missouri, mereka terjerat dengan penjahat lokal, termasuk keluarga Langmore dan Snell.
Kualitas terkuat serial “Ozark” adalah perkembangan alur cerita bersama dengan kecerdasan karakternya. Skenario pencucian uang di “Ozark” masuk akal dan sangat kreatif. Marty mencuci uang dengan mencampurkan uang “kotor” dan uang “bersih” dengan sedemikian rupa sehingga penyidik tidak dapat membuktikan bahwa pencucian uang terjadi.
Menonton “Ozark” dapat memberi gambaran kejahatan bidang finansial di AS. Adegan substansial dalam serial telah ditinjau oleh pakar keuangan sehingga akurat.
6. Narcos (2015)
IMDb: 8.8/10
Rotten Tomatoes: 89%
“Narcos” adalah serial Netflix drama kriminal Amerika yang dibuat dan diproduksi oleh Chris Brancato, Carlo Bernard, dan Doug Miro. Difilmkan di Kolombia, musim 1 dan 2 didasarkan pada kisah gembong narkoba Pablo Escobar yang menjadi miliarder melalui produksi dan distribusi kokain.
Apa arti sebenarnya dari kata “Narcos”? Kata 'narcos' berasal dari istilah 'narcotics' dan merupakan bentuk jamak dari 'narco'. Menurut Kamus Collins, 'narco' adalah ungkapan informal untuk penyelundup narkoba.
“Narcos” menceritakan kisah nyata tentang pertumbuhan dan penyebaran kartel narkoba kokain di seluruh dunia dan upaya penegakan hukum dalam konflik berdarah yang brutal. Serial “Narcos” penuh adegan intens yang mendebarkan.
Serial ini menyajikan ilustrasi perdagangan narkoba Kolombia yang rumit dan keji. Banyak adegan dan visual dalam serial yang terinspirasi langsung dari kehidupan nyata. Seluruhnya ditampilkan dengan drama fiksi untuk efek dramatis. Alurnya serba cepat dan ditulis dengan baik.
7. When They See Us (2019)
IMDb: 8.9/10
Rotten Tomatoes: 97%
Serial Netflix “When They See Us” mengangkat kisah nyata dari lima orang remaja yang dikenal sebagai The Central Park Five. Pada tahun 1989, seorang pelari diserang dan diperkosa di Central Park, New York, dan lima orang remaja didakwa atas kejahatan tersebut.
Mereka mempertahankan status tak bersalah dan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melawan penindasan sistem hukum AS dan berharap untuk dibebaskan. Serial ini mengambil latar waktu selama seperempat abad, dari saat kelima remaja pertama kali diinterogasi tentang insiden tahun 1989 hingga dibebaskan tahun 2002 dan penuntutan ganti rugi tahun 2014.
“When They See Us” menyajikan dampak hukuman penjara pada kelima remaja saat dibebaskan pada tahun 2002, ketika mereka mencoba untuk kembali dalam masyarakat dan dihadang oleh berbagai hambatan. Mulai dari kesulitan menemukan pekerjaan baru hingga dihadang stigma masyarakat.
Kelima remaja bernama Santana, Korey Wise, Kevin Richardson, Antron McCray, dan Yusef Salaam masing-masing menghabiskan lima hingga 11 tahun penjara untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan. Semenjak bebas dan namanya dipulihkan, julukan Central Park Five berubah menjadi Exonerated Five, yang artinya “Lima Orang yang Bebas”.
Mereka berlima menuntut atas diskriminasi dan tekanan emosional. Pada tahun 2014, penuntutan diselesaikan dengan ganti rugi seharga US$ 41 juta. Mereka juga menggugat Negara Bagian New York pada tahun 2016 dengan total ganti rugi US$ 3,9 juta.
“When They See Us” menyorot isu krusial tentang rasisme di Amerika Serikat dalam sistem keadilan. Perlakuan terhadap kelima remaja kulit berwarna (people of color) menunjukan dehumanisasi yang berdampak signifikan secara fisik, emosional, ekonomi, dan sosial.
Itulah rekomendasi serial Netflix terbaik berdasarkan rating IMDb dan Rotten Tomatoes dilengkapi dengan sinopsis.