10 Penyebab Polusi Udara di Indonesia

pixabay.com
Editor: Intan
27/9/2021, 18.25 WIB

Polusi udara di Indonesia merupakan ancaman lingkungan besar bagi kesehatan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Setiap tahun polusi udara menyebabkan 7 juta kematian dini.

Polusi udara juga menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, infeksi saluran asma, dan jantung yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Dampak polusi udara juga setara dengan dampak kesehatan dari merokok tembakau dan makanan tidak sehat.

WHO merekomendasikan tingkat kualitas udara untuk 6 polutan. Polusi udara tersebut memiliki efek kesehatan paling tinggi. Jenis polutan tersebut antara lain polutan partikulat (PM), ozon (O₃), nitrogen dioksida (NO₂) sulfur dioksida (SO₂) dan karbon monoksida (CO).

Penyebab Polusi Udara di Indonesia

Dari laman Kemkes.go.id, Indonesia masuk urutan 18 dari 220 negara dalam Indeks Kualitas Udara (AQI). Ilmuwan memakai informasi konsentrasi partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM 2.5). Partikel ini lebih berbahaya karena lebih kecil, ringan, dan bertahan lama di udara. Berikut beberapa penyebab polusi udara di Indonesia:

1. Pembakaran bahan bakar fosil

Salah satu penyebab polusi udara adalah pembakaran batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi. Fosil yang dibakar melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi. Karbon monoksida merupakan polutan beracun di udara. Jika terhirup, polutan ini dapat memompa oksigen hingga menyebabkan seseorang menderita sakit pernapasan.

2. Emisi industri

Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat. Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri.

Industri memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata, radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan.

3. Polusi udara dalam ruangan

Ternyata di dalam ruangan, udarra juga dapat menghasilkan polusi. Polusi udara terjadi ketika ventilasi udara tidak memadai, beberapa produk tercemar, suhu tidak merata, dan tingkat kelembaban kurang baik.

Pencemaran udara bisa terjadi karena membiarkan dinding sampai berjamur, merokok, dan memakai kayu bakar untuk pemanas ruangan tertutup. Udara tercemar juga bisa memengaruhi kesehatan seseorang.

4. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan sering terjadi ketika musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia. Kebakaran hutan terjadi karena seseorang membakar sisa jerami dan pertanian, namun angin membuat api menjalar ke hutan.

Kebakaran hutan berisiko meningkatkan PM 2.5 di udara dan bertabrakan dengan zat berbahaya lain seperti gas kimia dan serbuk sari. Polutan juga menciptakan kabut tebal warna abu-abu gelap. Hal itu bisa menyebabkan iritasi mata, hingga sesak napas.

5. Kegiatan Pertanian

Pemakaian pestisida untuk pertumbuhan tanaman dapat meningkatkan polusi. Pestisida merupakan pupuk yang bisa mencemari udara. Jika pestisida disemprotkan pada tanaman, ada bau dan partikel yang tertinggal di udara. Partikel tersebut bisa bercampur dan masuk dalam tanah. Polusi pertanian ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sehat, hingga masalah kesehatan.

6. Produk kimia dan sintetis

Beberapa produk rumah mengandung Volatile Organic Compounds (VOCs) bisa berbahaya bagi tubuh.  VOCS merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Hal ini terjadi karena tekanan uap tinggi pada suhu ruangan. Kandungan tersebut bisa ditemukan pada cat, pembersih, dan produk perawatan pribadi seperti parfum dan deodoran.

Barang-barang tersebut mengandung partikel yang bisa terhirup. Dampaknya, kualitas udara di dalam rumah buruk, risiko asma meningkat, dan penyakit paru-paru.

7. Proses pembusukan mikroba

Beberapa industri menggunakan bahan kimia, tekstil, dan senyawa organik yang bisa mencemari lingkungan. Contohnya, bakteri dan jamur bisa menyebabkan polusi udara.

Ketika terjadi proses pembusukan mikro organisme untuk industri, itu akan menghasilkan gas metana beracun. Jika gas ini mengendap dan banyak dihirup, maka bisa menyebabkan kematian.

8. Transportasi

Di Indonesia, kendaraan bermotor dan mobil menjadi penyumbang utama polusi udara. Di daerah perkotaan sering terjadi macet dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Kendaraan menghasilkan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel. Polusi udara ini bisa menciptakan lubang di lapisan ozon. Dampaknya, bisa menyebabkan masalah kesehatan dan pemanasan global.

9. Pembakaran sampah secara terbuka

Membakar sampah di tempat terbuka bisa memicu pencemaran udara. Pembakaran sampah berisiko pada kesehatan seperti kanker, masalah hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, fungsi reproduksi, juga memengaruhi sistem saraf.

10. Pertambangan

Penambangan merupakan proses di mana mineral di bawah bumi diekstraksi dengan memakai peralatan besar. Proses ini menyebabkan debu dan bahan kimia dilepaskan di udara. Udara tercemar ini berisiko menyebabkan turunnya fungsi pernapasan para pekerja dan penduduk sekitar.