Jenis, Penyebab Pemakaian, hingga Bahaya Narkoba bagi Kesehatan

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Penyidik memasukan kembali barang bukti narkotika jenis sabu usai konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Polda Sumatera Selatan, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (11/2/2021). Ditresnarkoba Polda Sumatera Selatan menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 25 kg asal Aceh yang dibawa melalui jalur darat dan menangkap satu orang tersangka.
Penulis: Niken Aninsi
Editor: Safrezi
21/10/2021, 09.08 WIB

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya narkoba yang banyak digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya.

Pada hakikatnya, narkoba digunakan di dunia kedokteran sebagai obat bius, penghilang rasa sakit, juga mengobati penyakit berbahaya.

Jenis narkoba yang digunakan tanpa resep dokter atau penggunaan dengan dosis yang tidak tepat disebut penyalahgunaan. Sebab, hal ini akan menimbulkan efek adiksi pada pengguna.

Kepolisian Republik Indonesia mempunyai istilah sendiri terhadap narkoba, yaitu Napza, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia di bawah PBB, WHO, 1982 narkoba adalah semua jenis zat berupa padat, cair atau gas yang dapat merubah struktur dan fungsi tubuh manusia secara fisik maupun secara psikis.

Jenis zat-zat yang dimaksud tidak termasuk zat makanan, karena makanan juga dapat merubah fisik dan psikis ke arah gizi yang lebih baik.

Jenis-Jenis Narkoba

Berdasarkan definisi narkoba menurut WHO di atas, maka jenis-jenis narkoba terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Narkotika

Zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa. Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.

Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan sosial. Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.

2. Psikotropika

Zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku secara mental. Dengan pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan ketergantungan / kecanduan.
Contoh zat psikotropika adalah heroin.

3. Zat adiktif

Kategori ini merupakan bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.

Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan aturan yang sangat ketat dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok. Diperlukan juga cara mengatasi kecanduan rokok dan cara menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.

Penyebab Orang Mengkonsumsi Narkoba

Mengapa orang dapat mengkonsumsi narkoba? Padahal sekarang ini sudah banyak sekali kampanye anti narkoba dan penjelasan tentang bahaya narkoba. Beberapa hal yang menyebabkan orang tetap mengkonsumsi narkona, antara lain :

  • Anticipatory belief

Kondisi orang ketika melakukan sesuatu dianggap sebagai pembuktian kehebatan dirinya, mengikuti tren, dan akan dianggap sebagai orang dewasa. Contohnya, anak usia SD umumnya pertama kali merokok karena ingin dianggap sebagai kelompok tertentu, dianggap dewasa, dan dianggap hebat. Anak yang tidak berani merokok akan diejek masih kecil, banci, dan sebagainya.

  • Relieving belief

Penggunaan narkoba digunakan untuk melepaskan diri atau melupakan sejenak masalah-masalah yang dihadapi. Awalnya penggunaan narkoba sedikit. Namun karena semakin banyak tekanan dan ketergantungan, tubuh menuntut penggunaan yang semakin banyak.

  • Permissive belief

Keadaan seseorang menganggap konsumsi narkotika, zat psikotropika, dan zat adiktif merupakan hal yang biasa dan sesuai dengan gaya hidup, yang sebenarnya gaya hidup tidak sehat. Contohnya mungkin banyak terjadi di kalangan artis dan anak muda yang menganggap narkotika dan zat adiktif seperti rokok adalah gaya hidup mereka.

Mengingat bahaya narkoba yang cukup serius dan sudah mengenai banyak generasi muda bangsa, maka artikel kali ini akan membahas bahaya narkoba dari segala sisi.

Bahaya Narkoba bagi Kesehatan

Melansir BNN, peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat bahan berbahaya tersebut membuat jumlah penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan setelah mencicipi zat berbahaya ini.

Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:

1. Dehidrasi

Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

2. Halusinasi

Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

3. Menurunnya Tingkat Kesadaran

Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.

4. Gangguan Kualitas Hidup

Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup. Contoh gangguan kualitas hidup ini di antaranya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.

Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu, relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan kematian.

Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.

5. Kematian

Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.