Buah salak memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Manfaat buah salak mampu meningkatkan kesehatan mata, pencernaan, stamina, menurunkan berat badan, mencerahkan kulit, hingga mengontrol asam urat.
Namun, yang masih jadi pertanyaan sebagian orang, apakah buah asli Indonesia ini aman untuk ibu hamil?
Sekilas tentang Salak
Buah dengan nama ilmiah salacca zalacca ini tidak jelas daerah aslinya. Merujuk Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa orang mengatakan tanaman salak berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan, biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia.
Tanaman yang termasuk famili palmae (palem-paleman) ini memiliki daun yang panjang dengan urat utama kuat seperti kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri, batangnya pendek, dan dapat tumbuh hingga 3 meter atau lebih, yang pada akhirnya roboh karena tidak sanggup membawa beban mahkota daun terlalu berat.
Terdapat beberapa varietas yang tumbuh subur di dataran Indonesia. Adapun varietas unggul yang telah dilepas pemerintah untuk dikembangbiakan, di antaranya salak pondoh, nglumut, swaru, enrekang, gula batu, dan sebagainya.
Terdapat tiga jenis salak dengan perbedaan mencolok di Indonesia, yakni salak Bali, salak Jawa, dan salak Padang Sidempuan.
Nutrisi Buah Salak
Buah salak mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Dalam 100 gram buah salak mengandung:
- Zat besi: 3.9 milligrams
- Vitamin B2: 0.2 milligrams
- Vitamin C: 8.4 milligrams
- Karbohidrat: 12.1 grams
- Kalsium: 38 milligrams
- Fosfor: 18 milligrams
- Protein: 0.8 grams
- Lemak: 0.4 grams
- Total serat makanan: 0.3 grams
Manfaat Salak untuk Ibu Hamil
Beberapa orang percaya, mengonsumsi salak selama masa kehamilan dapat memicu keguguran atau bayi lahir dengan kulit berisisik. Namun, hal tersebut hanya mitos belaka yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Ibu hamil disarankan untuk memilih makanan yang baik dan dapat memberikan manfaat bagi bayi di masa depan. Mengutip Paranting Healthy Babies, buah salak dapat mencegah masalah morning sickness dan mual pada ibu hamil muda. Nutrisi salak disebut sangat bermanfaat bagi tubuh selama kehamilan.
Pektin yang ada pada buah salak efektif untuk membangun sistem kecerdasan bayi dalam kandungan sekaligus meningkatkan memori otak. Hanya saja, konsumsi salak dalam jumlah berlebih saat perut kosong dapat memicu peningkatan produksi asam lambung.
Manfaat buah salak lainnya selama kehamilan, di antaranya melancarkan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan stamina, dan meningkatkan fungsi pengelihatan serta daya ingat.
Adapun cara aman mengonsumsi buah salak di masa kehamilan ialah dengan mencuci buah setelah dikupas. Selain itu, pilihlah buah salak yang segar dan sebaiknya hindari buah yang disimpan terlalu lama. Makanlah buah salak bersamaan dengan lapisan tipis (kulit ari) yang menyelimuti permukaannya.
Manfaat Buah Salak untuk Kecantikan
Selain untuk kesehatan, salak baik untuk kecantikan. Biji salak disebut ampuh mencegah penuaan dini. Hal tersebut karena dalam biji salak terkandung zat polifenol sebagai antioksidan, protein, dan karbohidrat.
Untuk mendapatkan khasiat tersebut, siapkan 100 gram biji salak pondoh dan hancurkan hingga berbentuk kepingan. Kemudian, jemur selama beberapa hari sampai kering.
Selanjutnya, sangrai biji salak selama dua jam, pastikan biji tidak sampai gosong. Setelah itu, tumbuk halus atau blender biji salak. Lalu, seduh dengan air panas. Biji salak terasa seperti kopi, namun dengan cita rasa yang sedikit berbeda.
Selain cara di atas, buah salak bisa dimanfaatkan sebagai masker wajah. Cara ini berkhasiat membuat kulit semakin cerah, tampak lebih putih, mencegah penuaan dini, hingga menghilangkan noda hitam pada wajah.
Cara membuat masker salak cukup mudah. Pertama-tama, cuci buah salak hingga bersih, ambil dagingnya, lalu parut hingga halus.
Selanjutnya, aplikasikan ke seluruh area wajah yang sudah dicucui bersih terlebih dahulu. Diamkan masker selama kurang lebih 10-15 menit hingga mengering. Jika sudah, bilas wajah sampai bersih.
Efek Samping Buah Salak
Walaupun mengandung banyak nutrisi dan baik untuk ibu hamil, mengonsumsi buah salak nyatanya memiliki efek samping, khususnya jika disantap dalam jumlah berlebih.
Salak tidak baik untuk penderita maag. Hal tersebut karena beberapa kandungan salak dapat menyebabkan lambung menjadi luka.
Kandungan protein, serat pangan, dan karbohidrat yang sulit diproses membuat buah ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses di dalam tubuh. Sehingga membutuhkan banyak asam dalam proses pencernaannya. Produksi asam lambung yang tinggi inilah yang dapat memicu serangan penyakit maag.
Penderita tifus sebaiknya menghindari buah salak. Sebab makanan berserat tinggi tidak baik untuk penderita tifus, bahkan dapat memperburuk kondisi.
Demam tifoid adalah jenis demam enterik, bersama dengan demam paratifoid. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella Typhi, juga dikenal sebagai Salmonella enterica serotipe Typhi yang tumbuh di usus dan darah. Tifoid menyebar dengan makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi.
Mengonsumsi salak dengan jumlah berlebih juga tidak baik untuk pencernaan. Jumlah serat yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah perut, seperti sembelit.