Tamarindus indica atau asam jawa, dikenal sebagai tanaman yang sering dipakai sebagai bumbu masakan. Selain buahnya, daun asam jawa pun kerap dimanfaatkan untuk pengobatan alami.
Asam jawa dipercaya bisa menangkal dan mengatasi beberapa penyakit pada tubuh. Sebab, buah asam jawa memiliki kandungan vitamin C, asam folat, vitamin K, vitamin B5, dan kandungan nutrisi lainnya.
Selain manfaatnya, asam jawa juga punya beberapa hal menarik untuk diketahui. Simak ulasan tentang tiga fakta asam jawa berikut ini.
1. Asal Usul Asam Jawa
Sejak zaman dahulu, masyarakat khususnya suku Jawa dan Sunda sudah memakai asam jawa untuk pengobatan alami. Tidak heran, jika di kampung atau pelosok desa di pulau Jawa pohonnya masih mudah dijumpai.
Dibandingkan buah lain, rasa masam dalam asam jawa lebih terasa. Hal ini yang kemudian menjadi alasan mengapa asam jawa digunakan sebagai pelengkap masakan. Makanan yang memakai asam jawa umumnya disajikan dalam bentuk masakan pedas, kari, dan sup. Salah satu di antaranya adalah sayur asem.
Meski dinamai asam jawa, tumbuhan ini ternyata bukan berasal dari pulau Jawa. Dikutip dari buku Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia, habitat asli asam jawa berada di wilayah beriklim tropis di Afrika. Asam jawa termasuk dalam pohon berbuah polong dan bisa tumbuh baik di dataran dengan ketinggian yang sesuai.
Tidak ada catatan pasti mengenai kapan dan siapa yang pertama kali membawa tanaman asam jawa ke Indonesia. Meski demikian, sejarah merekam jika sejak zaman kolonial, jalan utama setiap kota di nusantara biasanya ditanami pohon asam jawa. Kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Di sejumlah daerah, asam jawa memiliki beberapa nama. Masyarakat Sunda biasa menyebutnya buah asem. Sementara nama asam jawa di daerah lain biasa disebut acem di Madura, celagi di Bali, comba di Makasar, dan sebagainya.
2. Karakteristik Asam Jawa
Ciri paling utama dari asam jawa tentunya adalah rasanya yang asam dan manis. Selain itu, tanaman asal benua Afrika ini memiliki beberapa karakteristik.
Mengutip dari buku Seri Mengenal Tanaman Obat: Asam Jawa dan sumber lainnya, berikut karakteristik tumbuhan asam jawa.
Klasifikasi Asam Jawa
- Nama Ilmiah: Tamarindus Indica L.
- Divisi: Spermatophyta.
- Sub Divisi: Angiospermae.
- Kelas: Dicotyledoneae.
- Bangsa: Resales.
- Suku: Leguminosae.
- Marga: Tamaridus.
- Jenis: Tamarindus Indica L.
Pohon dan Batang Asam Jawa
Pohon asam jawa bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 25 meter. Bentuk batangnya bulat, bewarna coklat, dengan banyak lentisel di permukaannya.
Daun Asam Jawa
Sementara itu untuk daunnya, pohon asam jawa memiliki daun berbentuk lonjong. Posisinya saling berhadapan karena termasuk dalam kelompok daun majemuk. Ukuran daun asam jawa yaitu panjangnya sekitar 1-2,5 cm, serta lebar 0,5-1 cm.
Bunga dan Buah Asam Jawa
Asam jawa memiliki bentuk bunga tandan. Tumbuh di antara ketiak daun dengan waran putih kemerahan. Selain itu, bunga asam jawa juga termasuk dalam kelompok bunga majemuk.
Sementara untuk buahnya, asam jawa memiliki panjang sekitar 10 cm dengan lebar sekitar 5 cm. Masuk sebagai buah polong, rasa paling khasnya adalah asam dan sedikit manis.
Biji Asam Jawa
Untuk biji, dalam buah asam jawa terdapat biji dengan jumlah 2-5. Bentuknya yaitu pipih, serta warnanya biasanya adalah coklat kehitaman.
3. Manfaat Asam Jawa Untuk Kesehatan
Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, asam jawa kerap dipakai sebagai pelengkap masakan dan bahan racikan pada minuman. Tidak hanya menambah rasa, asam jawa punya manfaat yang baik untuk tubuh.
Segudang khasiat dalam asam jawa bisa didapat dengan mengkonsumsinya secara teratur, dan tidak berlebihan. Dilansir dari situs klikdokter.com, hellosehat.com, dan sumber lainnya, berikut manfaat asam jawa untuk kesehatan.
Menyehatkan Jantung dan Mengontrol Gula Darah
Kandungan flavonoid dalam asam jawa dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol. Sehingga, bisa diasumsikan jika buah ini dapat menjaga kesehatan jantung.
Dalam sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, kandungan antioksidan dalam asam jawa dapat menurunkan bahaya oksidatif pada kolesterol jahat. Dampak baiknya, tubuh bakal terhindar dari risiko terkena penyakit jantung.
Asam jawa dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah berlebih. Penyebabnya tidak lain karena kandungan gula pada asam jawa, jauh berbeda dengan gula lainnya.
Tidak hanya sampai disitu, asam jawa pun diklaim dapat membantu mengurangi lemak di dalam organ hati.
Menyehatkan Sistem Pencernaan
Meski rasanya masam, bukan berarti asam jawa tidak baik untuk sistem pencernaan. Faktanya justru sebaliknya.
Asam jawa mampu mampu mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar (BAB). Sebab asam jawa juga mengandung 6 serat tidak larut, yang berfungsi membuat feses lebih mudah melewati usus. Bahkan asam jawa diyakini dapat menurunkan berat badan.
Punya Efek Antimikroba dan Meredakan Peradangan
Tidak hanya buahnya, daun asam jawa juga sering dipakai dalam pengobatan tradisional. Bahkan daunnya dipercaya dapat meredakan peradangan.
Daun asam jawa dianggap mampu melawan proses inflamasi akut hingga kronis. Sederhananya, inflamasi adalah proses yang sangat kompleks dan terjadi di dalam tubuh. Proses inflamasi dikatakan bisa muncul pada beberapa jenis penyakit seperti kanker, jantung, diabetes, dan sebagainya.
Dalam beberapa studi, asam jawa diyakini memiliki sifat antijamur, antivirus, dan antibakteri. Pada pengobatan tradisional, asam jawa pun sering dipakai sebagai obat penyakit malaria.
Salah satu zat antibakteri yang diyakini terkandung dalam asam jawa adalah lupeol. Keberadaan zat ini yang diduga menjadi alasan mengapa asam jawa, dipakai sebagai obat untuk malaria.
Mengkonsumsi olahan dari asam jawa bisa jadi salah satu pilihan untuk merawat organ hati. Sebab, asam jawa dipercaya dapat meredakan gangguan pada hati, seperti intoksikasi liver akibat alkohol.
Meski begitu, penelitian tentang fungsi asam jawa untuk menjaga kesehatan hati belum terbukti secara spesifik. Oleh karena itu, buah ini dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur saja.
Begitulah ulasan tentang tiga fakta asam jawa. Buah asal benua ini punya segudang khasiat yang baik untuk tubuh.