Bacaan Surat An-Nas Lengkap dengan Terjemahannya

ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
Santri Qari Hafiz (Qaha) mengikuti pesantren kilat alam terbuka di Taman Riyadah Lhokseumawe, Aceh, Jumat (7/5/2021). Pengajian di alam terbuka tersebut dalam rangka pemantapan hafalan Al Quran sekaligus menghilangkan kejenuhan mengaji dalam ruangan.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Intan
8/11/2021, 23.00 WIB

Surat An-Nas tergolong surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Kota Madinah dan masih berada di Kota Makkah. Surat An-Nas menjadi surat ke-114 atau surat terakhir dalam mushaf Al-Qur'an.

Sejumlah catatan menyebut bahwa surat An-Nas diturunkan kepada Rasulullah SAW bersamaan dengan surat Al-Falaq. Kedua surat tersebut masuk dalam kelompok surat Al-Mu’awwidzatain yang terdiri dari surat An-Nas , surat Al-Falaq dan surat Al-Ikhlas. Disebutkan kalau ketiga surat ini memiliki kedudukan cukup tinggi.

Surat yang tergolong Al-Mu’awwidzatain sangat dianjurkan untuk dibaca setelah menunaikan ibadah salat. Dalam hadisnya, Rasulullah SAW bersabda:

اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ

Bacalah Al-Mu’awwidzat pada setiap sehabis salat.” (HR. Abu Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1514).

Secara umum, surat An-Nas terdiri dari enam ayat. Di mana, isi surat ini berkaitan dengan Allah SWT yang memberikan perlindungan untuk manusia terhadap berbagai godaan setan.

Dalam artikel ini Katadata.co.id akan mengulas tentang bacaan surat An-Nas lengkap dengan terjemahan, keutamaan surat An-Nas dan lainnya. Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasannya berikut ini.

Bacaan Surat An-Nas

Mengutip situs Kemenag.jabar.go.id, secara garis besar surat An-Nas mengandung permintaan manusia atas perlindungan Allah SWT, agar terhindar dari gangguan atau godaan setan. Surat ini dikisahkan turun bersamaan dengan surat Al-Falaq.

Menariknya kedua surat tersebut, diceritakan bahwa keduanya turun ketika Rasulullah SAW sedang mengalami sakit parah. Sakit yang diderita saat itu disebabkan ulah seorang penyihir Yahudi bernama Labid bin Al-Asham. Penyihir tersebut meletakan suatu sihir berupa gulungan ijuk pada sebuah sumur. 

Dalam gulungan ijuk tersebut terdapat 11 buhul yang disatukan oleh seutas tali. Untuk sembuh dari pengaruh sihir ini, Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca setiap ayat dari surat Al-Falaq dan surat An-Nas. 

Ketika sudah selesai membaca semua ayat Al-Falaq dan surat An-Nas, badan Nabi Muhammad menjadi sehat seperti sedia kala. Cerita ini berasal dari hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dari Abi Jakfat Ar-Razai Ar-Rabi' bin Anas dari Anas bin Malik pada Kitab ' Ad-Dalail.

Cerita di atas menunjukan bahwa kedua surat tersebut memiliki keterkaitan, termasuk dengan surat Al-Ikhlas. Oleh karena itu, tidak heran bila ketiga surat ini disebut sebagai Al-Mu'awwidzatain.

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, seperti dikutip dari laman Islam.nu.or.id, Abu Hamid Al-Ghazali seorang ulama dari kalangan ahli sunah, menyatakan bahwa membaca surat An-Nas bisa dimaksudkan untuk melindungi diri dari bisikan setan. Oleh karena itu, dia menyarankan agar umat muslim membaca surat tersebut sebelum menunaikan ibadah salat wajib.

Meski demikian, lupa membaca surat An-Nas sebelum salat pun tidak berpengaruh terhadap sahnya ibadah ini. Sebab, hal itu bukan termasuk syarat sah salat.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang isi bacaan surat An-Nas dan terjemahannya, bisa dilihat di bawah ini. Merujuk dari situs Al-Qur'an digital yaitu Quran.kemenag.go.id, berikut bacaan surat An-Nas:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١

مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢

اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ - ٦

Tulisan latin surat An-Nas:

"Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās."

Terjemahan surat An-Nas:

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Keutamaan Surat An-Nas

Bagi umat muslim, surat An-Nas dan surat Al-Falaq cukup sering dibaca, selain surat Al-Fatihah. Hal ini bukan tanpa alasan,  sebab dalam Islam membaca surat An-Nas memiliki sejumlah keutamaan. Merujuk dari sejumlah sumber, berikut keutamaan membaca surat An-Nas.

1. Melindungi dari godaan buruk jin dan setan

Dalam sebuah video yang diunggah Agustus 2018 di kanal Youtube Al-Bahjah TV, salah satu ulama di Cirebon, yaitu Buya Yahya menjelaskan bahwa ada sebuah hadis yang menceritakan tentang Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah SWT, dari gangguan jin dan lisan manusia.

Hal tersebut dikhawatirkan akan membawa atau menimbulkan kerusakan. Kemudian Allah SWT akhirnya menurunkan kedua surat yaitu Al-Falaq dan An-Nas, sebagai surat perlindungan.

2. Menangkal sihir

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, turunnya surat An-Nas berkaitan dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang mengidap sakit parah karena ulah penyihir Yahudi bernama Labid bin A'shom. 

Meski penyihir itu sudah berulah, tapi karena perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk membaca ayat dari surat An-Nas, maka beliau akhirnya sembuh dan terlepas dari gangguan sihir tersebut.

Surat An-Nas disebut sebagai surat yang tak ada tandingannya dalam hal perlindungan. Dalam hadisnya, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan di waktu malam dan tidak ada bandingannya sama sekali. Ialah Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.” (HR. Muslim).

Selain uraian di atas, surat An-Nas bisa dibaca sebagai wirid setelah melaksanakan salat wajib lima waktu. Sebab, ada hadis sahih yang meriwayatkannya.

Demikian pembahasan tentang surat An-Nas. Surat yang tergolong Makkiyah ini bisa diajarkan kepada anak-anak, karena jumlah ayatnya begitu pendek  dalam Al-Qur'an. Surat An-Nas akan lebih mudah dihafalkan.