Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Covid-19 hingga Diare

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Seorang guru membimbing siswa cara mencuci tangan dengan benar pada simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021).
9/11/2021, 07.30 WIB

Protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, terus digaungkan berbagai pihak sejak awal pandemi Covid-19. Tujuannya untuk meminimalisasi risiko penularan virus corona

Selain mengurangi risiko penularan Covid-19, mencuci tangan memakai sabun bisa menekan risiko terjangkit penyakit lain yang disebabkan virus atau bakteri yang menempel pada tangan. Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang mengatakan, mencuci tangan dengan sabun merupakan cara termurah dan paling efektif untuk menghentikan penularan Covid-19. 

Selain itu, cuci tangan menggunakan sabun dapat menurunkan penyakit diare hingga 30 persen dan ISPA 20 persen. Perlu diketahui, keduanya adalah penyebab utama kematian anak balita di Indonesia. 

“Untuk menghentikan penularan Covid-19 dan mencegah wabah pada masa depan, semua orang di manapun harus melakukannya,” ujar Vensya seperti dilansir situs resmi Kemenkes. 

Dalam situasi pandemi, virus Corona bisa berada di mana saja, termasuk menempel pada benda-benda di sekitar kita. Menurut Kemenkes, penularan virus Corona juga banyak terjadi secara tidak langsung. Dari tangan yang memegang benda kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata. 

Oleh karena itu, Kemenkes menekankan, membiasakan diri mencuci dengan sabun dan air mengalir penting dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus yang mencemari tangan kita. 

Namun, perlu juga menjadi perhatian bersama agar akses terhadap fasilitas cuci tangan memakai sabun disertai dengan perilaku yang benar. Dengan kata lain, setiap orang harus mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan mengikuti teknik mencuci tangan yang benar. 

Pada dasarnya, akses terhadap air sanitasi dan kebersihan merupakan hak asasi manusia. Artinya, setiap orang harus memiliki akses air minum yang aman dan toilet bersih, serta fasilitas kebersihan yang aman. Namun, belum semua rumah di Tanah Air memiliki fasilitas cuci tangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2020, sebanyak satu dari empat orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumahnya. Angka ini setara 25 persen atau sekitar 64 juta orang yang tak punya akses cuci tangan. 

Selain fasilitas cuci tangan menggunakan sabun di rumah, beberapa tempat sebaiknya memiliki fasilitas ini. Terutama sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, serta tempat umum seperti mal, pasar tradisional, dan taman. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan