Tanaman janda bolong adalah tanaman hias dari keluarga Monstera yang banyak digemari. Tanaman ini memiliki ciri daun yang berlubang dengan warna yang mendominasi hijau tua. Penampilannya yang unik dan cantik membuat tanaman ini cocok dijadikan hiasan rumah.
Menurut penjelasan di laman biologi.lipi.go.id, janda bolong berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di alam tanaman ini termasuk dalam kategori tanaman semi epifit.
Tanaman ini merupakan tanaman yang merambat dan menempel di tanaman lain. Di lingkungan dengan kelembapan tinggi, janda bolong bisa berbunga sepanjang tahun. Namun umumnya janda bolong bisa mulai berbunga ketika usianya sudah tiga tahun.
Jenis Tanaman Janda Bolong
Tanaman janda bolong ternyata sangat banyak variasinya. Jenis yang umum dijumpai yaitu Monstera deliciosa. Tanaman ini memiliki daun yang terbelah dan melebar.
Mengutip dari laman monsteraplantresource.com, berikut beberapa jenis tanaman janda bolong dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya.
1. Monstera siltepecana
Janda bolong yang pertama yaitu dari Monstera siltepecana. Ciri tanaman ini yaitu tidak memiliki lubang namun memiliki garis retakan gelap – pucat. Warna tanaman ini lebih cerah dibandingkan dengan janda bolong lain. Bentuk daunnya memanjang dan tumbuh dengan cara merambat.
2. Monstera dubia
Jenis tanaman janda bolong lainnya yaitu Monstera dubia. Ciri dari tanaman ini yaitu memiliki garis retakan berukuran kecil dan berwarna pucat. Tanaman ini tumbuh merambat dengan batang dan daun memanjang ke bidang yang ada didekatnya. Jadi saat Anda menanam tanaman ini, pastikan membuat ajir untuk tempat merambat.
3. Monstera pinnatipartita
Monstera pinnatipartita memiliki ukuran daun paling besar dibandingkan Monstera lain. Daun jenis janda bolong ini selain lebar juga memiliki permukaan mengkolap. Tanaman ini memiliki daun yang berlubang dan bercelah. Batang daunnya kaku dan kokoh dengan warna hijau zamrud.
4. Monstera obliqua
Tanaman janda bolong ini memiliki lubang yang banyak, bahkan mencapai 90% dari permukaan daunnya. Monstera obliqua memiliki daun yang tipis dan jarang dijumpai bahkan bisa dikatakan langka.
5. Monstera borsigniana
Jenis tanaman ini memiliki daun yang berukuran kecil dan bisa tumbuh dengan cepat. Saat dewasa, daunnya memiliki dua baris lubang atau celah yang rapi.
6. Mini monstera
Dari namanya kita sudah bisa membayangkan bahwa ukuran tanaman janda bolong ini kecil. Ciri lain dari Mini monstera yaitu daunnya berlubang dengan ujung daun melengkung. Warna daun jenis ini hijau tua pekat.
Fakta uniknya, ternyata tanaman ini bukan dari keluarga Monstera namun termasuk tanaman Rhaphidophora tetrasperma. Akan tetapi, karena sering disebut Monstera, akhirnya secara tidak resmi jenis tanaman hias ini masuk dalam keluarga Monstera.
7. Monstera adansonii
Tanaman hias janda bolong berikutnya yaitu Monstera adansonii. Tanaman ini sering disebut sebagai “tanaman keju Swiss”. Sebab memiliki lubang di daun tanaman ini mirip dengan lubang di keju Swiss. Banyaknya lubang di permukaan daun Monstera adansonii yakni sekitar 50%.
8. Monstera veriegata
Tanaman Monstera veriegata memiliki bercak berwarna pucat. Pigmentasi inilah yang membedakannya dengan Monstera deliciosa.
Cara Merawat Tanaman Janda Bolong
Agar tanaman tetap tumbuh dengan baik, maka sangat penting untuk mengetahui cara merawatnya. Hal ini juga berlaku untuk tanaman hias janda bolong. Adapun cara merawat janda bolong sebagai berikut.
1. Memperhatikan media tanam
Cara pertama untuk menjaga agar janda bolong tetap tumbuh dengan baik yaitu dengan memperhatikan media tanamnya. Janda bolong biasanya di tanam dengan menggunakan media tanah.
Hal yang perlu diingat bahwa media tanam tersebut harus gembur atau tidak padat. Kondisi media tanam tersebut bertujuan agar oksigen dan air mudah masuk ke media tanam. Dengan demikian, akar bisa tumbuh dengan baik.
Selain itu, kondisi media tanam yang baik juga berguna untuk menjaga kelembapan di lingkungan tumbuh janda bolong. Sehingga akar tidak mudah busuk dan rusak.
2. Atur jarak tanam
Budidaya tanaman hias biasanya sangat beragam. Banyak orang menanam janda bolong dan tanaman hias lain di lingkungan yang sama.
Untuk menjaga pertumbuhan tanaman tersebut, maka jarak tanam harus diatur dengan baik. Pastikan memberikan ruang bagi tanaman janda bolong untuk merambat. Ruang yang cukup luas juga membuat daun lebih mudah berkembang.
3. Penyiraman
Sama halnya dengan perawatan tanaman lain, janda bolong juga perlu penyiraman yang rutin. Biasanya tanaman ini disiram satu sampai dua kali sehari atau sesuai dengan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.
Jangan terlalu sering menyiram janda bolong, sebab jika air menggenang di tempat tanaman tumbuh, bisa menyebabkan akar busuk.
4. Pemupukan
Pemupukan diperlukan untuk memberikan nutrisi ke tanaman. Untuk tanaman hias, biasanya pupuk diberikan setelah enam bulan. Pupuk yang digunakan cukup beragam, mulai dari kompos hingga pupuk organik cair. Pemberian pupuk akan membuat tanaman tumbuh dengan sehat.
5. Letakan di tempat yang teduh
Tanaman hias janda bolong cenderung sensitif terhadap panas sinar matahari. Meskipun sinar matahari tetap dibutuhkan untuk fotosintetis, namun meletakan tanaman hias dibawah sinar matahari langsung bisa menggangu pertumbuhan tanaman tersebut.
Bahkan terkadang ada tanaman hias yang daunnya terbakar akibat paparan sinar matahari berlebih. Maka dari itu, sebaiknya letakan janda bolong di tempat yang teduh namun masih mendapatkan cahaya matahari.
6. Mengganti pot
Cara merawat tanaman janda bolong berikutnya yaitu mengganti pot apabila tanaman sudah besar. Hal ini perlu dilakukan agar tanaman tetap tumbuh dengan baik. Tempat yang terlalu sempit akan membuat akar tidak bisa berkembang.
Meskipun demikian, jangan terlalu sering mengganti pot. Sebab hal tersebut bisa membuat tanaman menjadi stres.
Harga Tanaman Janda Bolong
Dengan keunikan yang dimilikinya, janda bolong terkenal sebagai tanaman hias yang harganya relatif mahal. Berdasarkan penelusuran di berbagai e-commerce, harga tanaman janda bolong sangat beragam.
Yakni mulai dari puluhan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah. Harga tersebut dipengaruhi oleh keunikan yang dimilikinya. Semakin unik, harganya semakin mahal.
Ukuran juga turut mempengaruhi harga jualnya. Jika membeli janda bolong masih kecil atau bibit, maka harganya masih relatif murah dibandingkan dengan janda bolong yang sudah dewasa.