Suku dayak merupakan salah satu suku yang mendiami pulau Kalimantan. Tidak hanya di Indonesia, sebagian masyarakat dayak pun diketahui menetap di daerah Serawak dan Sabah, Malaysia. Sejumlah sumber mencatat, kalau suku dayak memiliki sekitar 405 sub suku dengan adat istiadat serta budaya yang mirip satu sama lain.
Sejak dulu, suku dayak dikenal dengan ciri khas budayanya. Baik dari pakaian adat, rumah adat, sampai tariannya memiliki makna filosofis yang menarik untuk dipelajari. Khusus tarian, jumlah tari dayak cukup banyak.
Meski begitu, sebagaimana dikutip dari buku Antropologi (2009) karya Emmy Indriyawati, seni tari dayak umumnya bertema tentang kehidupan. Misalnya seperti tari tambu dan bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari balean dadas bertema permohonan kesembuhan dari sakit.
Selain gerakannya, busana yang dikenakan oleh para penari tari dayak juga menjadi daya tarik lain, yang akan memikat mata orang-orang yang menontonnya. Tari dayak sejatinya merupakan salah satu warisan leluhur yang harus terus dijaga. Biasanya kesenian tari dayak mencerminkan setiap aspek kehidupan suku tersebut.
Walaupun tari dayak bisa bertahan hingga saat ini, namun hal itu bukan jadi alasan untuk tidak melestarikannya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 7 tari dayak yang unik dan penuh makna nilai filosofis.
7 Tari Dayak yang Unik dan Penuh Makna Nilai Filosofis
1. Tari Kancet Papatai atau Tarian Perang Suku Dayak Kenyah
Laki-laki suku dayak umumnya digambarkan sebagai pria yang bijaksana, kuat, dan pemberani. Hal ini pun tercermin pada salah satu tari dayak bernama tari kancet papatai.
Tari kancet papatai adalah tarian perang khas suku dayak. Kesenian tradisional ini mengisahkan tentang kehebatan pahlawan suku dayak kenyah yang melawan musuh-musuhnya. Tari dayak tersebut dianggap merepresentasikan bagaimana keperkasaan dari laki-laki suku dayak kenyah.
Dalam setiap pementasannya, tari kancet papatai akan diiringi lagu berjudul Sak Paku dan instrumen alat musik bernama Ampe. Tari dayak ini memiliki gerakan yang lincah, setiap penarinya akan menari dengan penuh semangat, sembari beberapa kali berteriak.
Saat ini tarian perang khas suku dayak kenyah ini sering ditampilkan pada acara-acara besar di Kalimantan. Contohnya dalam perayaan menyambut tamu atau semacamnya.
2. Tari Hudoq
Hudoq merupakan salah satu tari dayak yang ditampilkan sebagai doa dan harapan masyarakat suku dayak, untuk mendapat hasil panen melimpah serta agar tanaman mereka terhindar dari serangan hama. Tarian ini sangat unik. Sebab, para penarinya akan mengenakan sebuah topeng kayu dengan tampilan binatang buas. Sedangkan untuk kostumnya, para penari akan mengenakan busana yang terbuat dari dedaunan hijau.
Tari hudoq diketahui berkembang di tengah masyarakat suku dayak bahau dan suku dayak Modang. Tari dayak ini kerap ditampilkan sebelum membuka lahan pertanian. Selain sebagai ucapan syukur , masyarakat suku dayak percaya bahwa setiap gerakan tari hudoq dapat menjadi sarana komunikasi dengan alam gaib.
3. Tari Hudoq Kita’
Meski fungsinya sama sebagai sarana ucapan syukur untuk hasil panen yang baik, tarian hudoq kita’ memiliki beberapa perbedaan mencolok dengan tarian hudoq.
Tarian dayak yang berkembang di masyarakat dayak kenyah ini, memakai topeng berbentuk wajah manusia dengan corak ukiran dan warna khas suku dayak. Selain itu, lantunan musik serta gerakan tariannya berbeda.
4. Tari Giring-Giring
Tari gring-giring adalah tari dayak yang berasal dari masyarakat suku dayak maanyan. Tarian ini sangat identik dengan rasa kegembiraan dan senang.
Setiap penarinya akan memegang sebuah tongkat yang dipegang di tangan kiri. Sembari tangan kanan memegang bambu berisi kerikil, para penari bakal menghentakan tongkat tersebut ke permukaan lantai. Perpaduan dari bunyi ini menciptakan irama suara yang begitu khas.
5. Tari Gantar
Salah satu tari dayak yang cukup dikenal adalah tari gantar. Tarian ini memiliki makna tentang siklus masyarakat suku dayak dalam bercocok tanam yang dipenuhi rasa kegembiraan. Selain itu, seiring berjalannya waktu tari gantar kerap ditampilkan sebagai salah satu kesenian untuk menyambut tamu-tamu penting.
6. Tari Kinyah Mandau
Tarian kinyah mandau termasuk salah satu tari perang khas suku dayak. Tari dayak ini melambangkan persiapan untuk mengalahkan musuh, dengan memakai senjata mandau. Bagian tubuh yang diincar adalah kepala musuh.
Tarian kinyah mandau juga memiliki beberapa unsur teatrikal. Selain itu sebagai tarian perang, para penarinya akan menampilkan unsur bela diri dan seni perang.
7. Tari Mandau
Tarian mandau sangat identik dengan suku dayak. Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari perempuan ataupun laki-laki.
Tari mandau dianggap merefleksikan tentang prajurit suku dayak yang penuh semangat juang. Ada pula yang menyebut bahwa tarian ini menggambarkan kekuatan dari laki-laki suku dayak.
Properti utama yang harus ada dan dibawa oleh penarinya adalah senjata mandau. Sedangkan untuk kostumnya, umumnya penari akan mengenakan pakaian seperti rompi. Sedangkan bagian bawahnya mengenakan cawat.
Gerakan utama dari tarian ini yaitu pola tarian akrobatik yang sangat energik. Umumnya dalam sebuah pementasan, para penari akan diiringi oleh alat musik tradisional suku dayak yakni gendang dan garantung. Bunyinya yang menghentak akan membakar semangat para penarinya.
Demikian ulasan tentang 7 tari dayak yang memiliki makna filosofis dan keunikannya tersendiri. Sebagai kesenian tradisional suku dayak, tarian-tarian tersebut harus terus dilestarikan.