Terong hijau merupakan varietas terong yang cukup sering dijumpai dan dikonsumsi di Nusantara. Bukan cuma sekadar sebagai pelengkap masakan, terong hijau juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan.
Meneruskan data U.S Department of Agriulture, terong hijau dengan berat 82 gram (g) mengandung kalori 20,5 g; lemak 0,1 g; sodium 1,6 g; karbohidrat 4,8 g; serat 2,4 g; gula 2,9 g; dan protein 0,8 g.
Selain itu, terong hijau mengandung banyak vitamin, yakni vitamin A, B1, B2, B3, B6, B9, B12, E, dan vitamin K.
Manfaat Terong Hijau
Mengonsumsi terong hijau baik untuk kesehatan tulang, mengurangi risiko penyakit jantung, hingga mencegah kanker. Berikut ulasannya.
1. Meminimalisasi Risiko Penyakit Jantung
Manfaat terong hijau yang pertama ialah mampu mencegah risiko penyakit jantung. Manfaat tersebut didapat dari kandungan flavonoid pada terong hijau.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information pada 2019, makan makanan yang mengandung flavonoid tertentu, termasuk antosianin, dapat membantu mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Senyawa tersebut bekerja dengan mencegah pembuluh darah membentuk sel tumor dan menghentikan enzim yang dapat berdampak pada penyebaran sel kanker.
2. Mencegah Kanker
Manfaat terong hijau dapat mencegah seseorang terserang kanker. Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja. Adapun cara terbaik mencegah kanker ialah dengan mengatur pola makan dan mengadopsi gaya hidup sehat.
Alternatif pencegahan lain yang layak dicoba ialah dengan mengonsumsi terong hijau. Buah ini mengandung zat yang berpotensi menangkal pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, yaitu zat solasodine rhamnosyl glycosides (SRG).
Sebuah penelitian pada hewan menunjukan SRG ampuh membunuh sel kanker dan mencegah kambuhnya jenis kanker tertentu.
Sementara itu, dalam jurnal Nutrition Reviews pada 2009 di Oxford, menemukan bahwa terong hijau mengandung serat rendah lemak yang dapat meminimalisasi risiko tumbuhnya sel kanker tertentu.
3. Menjaga Sistem Pencernaan
Serat merupakan bagian karbohidrat yang penting bagi sistem pencernaan. Kandungan serat pada terong hijau dapat membantu kerja usus. Mengonsumsi secangkir terong hijau dapat memenuhi sekitar 10% kebutuhan serat harian orang dewasa.
Selain itu, terong hijau dipercaya dapat membantu mengontrol asam lambung. Buah yang satu ini memiliki kandungan yang mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa nyeri.
Kandungan terong yang aman untuk lambung membuatnya cocok untuk menu diet. Serat pada terong hijau dapat membuat orang yang mengonsumsinya merasa kenyang lebih lama. Namun demikan, pastikan untuk mengonsumsi terong dalam jumlah yang wajar untuk memeroleh hasil yang optimal.
4. Mengontrol Kolesterol dan Gula Darah
Manfaat terong hijau dapat mengontrol kolesterol dan gula darah. Serat yang terkandung dalam terong hijau dapat membantu tubuh mengontrol kolesterol dalam batas normal sehingga tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang mengancam.
Di samping itu, kulit terong mengandung antioksidan yang dapat membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya.
Bukan cuma mengontrol kolesterol, terong hijau ampuh menjaga kadar gula darah dalam tubuh. Kandungan antioksidan dan polifenol terong hijau dapat mengurangi penyerapan glukosa dan jenis gula lainnya dari makanan yang dikonsumsi.
5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Otak
Manfaat terong hijau juga baik untuk menjaga kesehatan tulang dan otak. Mengutip U.S Department of Agriulture, terong hijau disebut memiliki kandungan mineral, kalsium, dan vitamin D yang dapat menjaga kesehatan dan kekokohan tulang.
Bukan cuma tulang, terong hijau memiliki kandungan antosianin yang baik dalam meningkatkan kemampuan otak. Senyawa flavoniod ini berperan melancarkan aliran darah ke otak dan menjaga kinerja otak tetap lancar.
Sekilas tentang Terong Hijau
Mengutip Speciality Produce, Terong hijau berasal dari India, Cina, dan wilayah lain di Asia Timur dan telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Ada banyak varietas berbeda dengan berbagai sejarah, tetapi seiring waktu, terong hijau dibiakkan secara selektif untuk menunjukkan rasa, penampilan, dan tekstur yang lebih baik.
Terong hijau juga diperkenalkan ke Jepang pada usia dini untuk budidaya komersial dan kebun rumahan. Pada tahun 1868, awal periode Meiji, terong hijau menjadi makanan lezat di seluruh Jepang, dan terong berwarna pucat masih tumbuh di daerah sekitar Tokyo.
Saat ini terong hijau ditemukan di pasar lokal, kios pertanian, pedagang grosir, dan distributor di seluruh Asia. Beberapa varietas terong hijau juga dibudidayakan dalam skala kecil melalui peternakan khusus di Australia, Eropa, dan Amerika Serikat.
Terong hijau memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Tetapi, terong umumnya memiliki panjang 9-30 sentimeter (cm) dengan bentuk bulat, lonjong, hingga panjang dan silindris.
Varietas terong yang satu ini berkulit licin dan mengkilap. Di antara mereka ada yang berwana hijau muda, hijau tua, hingga hijau dengan bercak putih berbintik-bintik.
Terong hijau harus dimasak untuk mengembangkan tekstur daging, empuk, dan lembut saat dipanaskan. Terong hijau juga memiliki rasa yang ringan, manis, halus dan sedikit rasa pahit dibandingkan varietas terong berwarna lainnya.