Enterpreneur menjadi profesi yang banyak diimpikan kalangan muda. Kebebasan dalam berinovasi dan mengembangkan ide menjadi tawaran menggiurkan bagi sebagian orang yang ingin terjun ke dunia wirausaha.
Tapi, menjadi seorang enterprenuer tak semudah membalikan telapak tangan. Berbagai rintangan, mulai dari ketersediaan modal sampai pesaing menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang hendak memulai usaha.
Terbukti, tingkat kewirausahaan atau enterpreneursip di Indonesia masih terbilang rendah, yakni sekitar 3,47 persen dari total penduduk pada 2021.
Pengertian Enterpreneur
Enterpreneur (wirausaha) adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan secara mandiri. Enterpreneur juga bisa diartikan seorang yang mengaplikasikan ide-ide baru untuk memulai bisnis. Proses enterpreneur dalam mendirikan bisnisnya disebut sebagai enterpreneurship atau kewirausahaan.
Mengutip Investopedia, enterpreneur adalah individu yang menciptakan bisnis baru, siap menanggung risiko, dan sebagai imbalannya bisa menikmati sebagian besar keuntungan.
Sedangkan, menurut pakar kewirausahaan, Thomas W Zimmerer, enterpreneur adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan lewat cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan.
Kendati demikian, beberapa orang menganggap enterpreneur dan pengusaha adalah hal yang sama. Nyatanya keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Beda Enterpreneur dan Pengusaha
Merujuk The Balance Small Business, enterprenuer adalah mereka yang mengembangkan perusahaan dengan mengedepankan inovasi. Seorang enterpreneur mengelola bisnis sekaligus menanggung risiko kesuksesannya.
Sementara, pengusaha diartikan sebagai mereka yang menjalankan usaha sendiri dan tidak bekerja untuk orang lain. Oleh karena itu, seorang pengusaha belum tentu enterpreneur dan seorang enterpreneur bisa dipastikan seorang pengusaha.
Pengusaha juga merujuk pada mereka yang mengikuti cara bisnis atau ide-ide yang sudah ada sebelumnya, sehingga margin risikonya cenderung lebih rendah karena dapat mempertimbangkan dan membuat perhitungan dengan mengacu pada ide yang sudah pernah dicoba sebelumnya.
Melihat pengertian enterpreneur dan pengusaha, ada beberapa perbedaan yang dapat dijabarkan, berdasarkan:
Sifat dan Tujuan
Enterpreneur mencurahkan segala upaya agar idenya berhasil. Tujuannya untuk memperkenalkan jalan baru kesuksesan kepada dunia. Sementara pengusaha mengikuti ide-ide yang teruji dengan tujuan membuat bisnisnya lebih kuat dan menguntungkan.
Risiko
Risiko enterpreneur relatif lebih tinggi karena ide atau strategi baru yang belum pernah dicoba sebelumnya lebih berisiko mengalami kegagalan dibanding pengusahan yang selalu mengikuti sisi aman dan berorientasi pada keuntungan.
Keahlian
Enterpreneur siap mengambil risiko dan belajar dari kegagalan. Sementara pengusaha memanfaatkan pengalamannya dalam menjalankan strategi.
Visi
Enterpreneur memikirkan kondisi yang akan datang, sehingga mereka sering memeroleh inspirasi untuk melahirkan produk baru. Sedangkan pengusaha, fokus terhadap apa yang dikerjakan sekarang untuk mencetak profit.
Karakteristik Enterpreneur
Seorang enterpreneur terkadang bisa dilihat dari beberpa karakteristik berikut:
- Memiliki passion: Beberapa enterpreneur sering melontarkan kata passion untuk menggambarkan yang mereka kerjakan.
- Mandiri: Seorang enterpreneur sering menghabiskan waktu untuk berpikir out of the box dalam menjalankan bisnis dan tidak terpengaruh pada mereka yang mempertanyakan ide-ide tersebut.
- Optimis: Enterpreneur bisa dikatakan seorang pemimpi yang percaya ide-ide mereka sangat mungkin untuk diwujudkan.
Tipe-tipe Enterpreneur
Setiap enterpreneur memiliki cara, prinsip, dan motivasi mereka masing-masing dalam menggapai tujuan. Mengutip BusinessTown, terdapat empat tipe enterpreneur yang kerap ditemukan, yakni:
1. The World Changer
Mereka yang tergolong dalam tipe ini membangun bisnis dengan tujuan membuat dunia menjadi lebih baik. The world changer percaya bisnisnya bisa berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Mereka fokus pada apa yang bisa mereka berikan kepada masyarakat. Di samping itu, tipe the world changer memahami konsep masyarakat, keseimbangan, dan empati.
2. The Survivor
The survivor mengacu pada mereka yang ingin membangun bisnis dan sistemnya sendiri guna mencapai financial freedom. Seorang dengan tipe ini tak segan untuk resign dari kantornya demi membangun dan mewujudkan ide bisnisnya.
3. The Visionary
The visionary selalu memiliki ide-ide inovatif yang berlum pernah terpikirkan sebelumnya oleh banyak orang. Selain fokus pada masa sekarang, orang dengan tipe ini memikirkan dan berharap bisnisnya bisa berkembang dan bersaing di masa depan.
4. The Strategist
The strategist mengacu pada mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang bisnis yang digeluti hingga ke detail-detailnya. Mereka yang tergolong tipe ini memiliki perencanaan, strategi, dan analisis yang mendalam.