Setiap delapan detik, ada seseorang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia bahkan dalam setiap menitnya, ada 10 orang sekarang menanti donasi donor darah. Dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (World Helath Organization/WHO), pada 2015 Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela masih rendah. Lantas bagaimanapun banyak sekali manfaat rutin donor darah bagi kesehatan pendonornya.
Mengutip laman resmi Yayasan Kesehatan Mental atau Mental Health Foundation dari Inggris, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan seseorang ketika mendonorkan darah. Manfaat yang dimaksud antara lain, mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional, yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup, baik untuk kesehatan tubuh.
Kemudian, mendonorkan darah juga dapat membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian.
Selain itu, beberapa penelitian juga membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin yaitu catatan sebanyak tiga bulan maksimal jaraknya.
Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan
1. Menjaga Ritme Detak Jantung
Manfaat donor darah untuk kesehatan yang pertama terkait dengan zat besi pada darah. Zat ini memengaruhi kekentalan darah. Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi dari kolesterol.
Proses oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang seseorang terkena serangan jantung dan stroke. Saat seseorang rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, di mana disebutkan bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan meminimalkan risiko serangan jantung hingga 88%.
Selain itu, data dari American Medical Association menunjukkan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko seseorang yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.
2. Menambah Produksi Sel Darah Merah
Ketika ditanya apakah ingin menyumbangkan darah, tak sedikit orang yang takut bahwa sel darah merahnya berkurang. Padahal ini adalah persepsi yang salah.
Sebab, setelah melakukan donor darah, tubuh lewat sumsum tulang belakang akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh.
3. Menurunkan Berat Badan
Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet, dan pembakaran kalori yang cukup ampuh. Pasalnya, dengan memberikan sekitar 450 ml darah, jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal. Ini cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.
Meski demikian, para dokter mengingatkan untuk tidak menjadikan donor darah sebagai cara utama membakar kalori. Sebab, seseorang hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap 3 bulan, bergantung dari kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin yang dimiliki.
4. Mencegah Hipertensi
Ini memungkinkan, karena saat melakukan donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan. Sehingga, kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang.
Mengutip penjelasan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.
Manfaat ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal “BMC Medicine”, yang menunjukkan sekelompok pasien dengan sindrom metabolik yang menjalani donor darah mengalami penurunan tekanan darah, setidaknya 6 minggu setelah melakukan donor darah. Tak hanya itu, kadar gula darah dilaporkan berkurang secara signifikan.
Meski demikian, donor darah tidak dapat menggantikan pengobatan hipertensi dari dokter. Penderita hipertensi yang sedang dalam pengobatan, tetap disarankan untuk mengonsumsi obat secara rutin demi mencapai tekanan darah yang normal.
5. Menghindari Kanker
Ini berkaitan dengan kemampuan donor dalah dalam menjaga kadar zat besi agar tetap berada pada batas normal dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.
Tidak hanya itu, sebagaimana dikutip dari “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.
6. Alarm Penyakit Sejak Dini
Jika seseorang ingin mendonor darahnya, maka ia akan menjalani prosedur standar pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sementara bagi pendonor, ini merupakan “rambu peringatan” agar ia lebih peduli terhadap kesehatan.
7. Membantu Hidup Lebih Sehat
Manfaat donor darah untuk kesehatan yang terakhir adalah, membantu sesama dengan donor darah sukarela. Ini adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama.
Menurut sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik, yakni menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri, ditemukan mampu menjalani hidup lebih bahagia.
Selain itu, mendonorkan darah secara signifikan mampu menurunkan risiko kematian selama empat tahun ke depan, dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.