Mineral adalah salah satu zat gizi yang diperlukan tubuh. Kehadiran mineral dibutuhkan untuk menunjang metabolisme tubuh. Lantas, apa saja jenis mineral yang bisa dikonsumsi manusia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Mineral?
Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, mineral adalah zat organik yang dalam jumlah tertentu diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme yang diperoleh melalui makanan sehari-hari.
Sementara itu, dalam buku “Mineral: Fungsi dan Metabolisme”, diterangkan bahwa mineral adalah unsur yang bentuknya sederhana. Mineral juga sering dimaknai sebagai nutrisi mikro yang berperan untuk membantu fungsi tubuh agar tetap berjalan optimal.
Walaupun jumlahnya kecil, namun mineral sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh makhluk hidup. Oleh sebab itu, kebutuhan mineral harian harus tetap terpenuhi.
Kebutuhan mineral setiap individu mungkin berbeda-beda. Namun, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, berikut angka kecukupan mineral yang dianjurkan.
Jenis-jenis Mineral
Secara umum, mineral terbagi menjadi dua jenis yaitu mineral makro dan mikro. Mengutip dari alodokter.com, berikut penjelasan lengkapnya.
Mineral Makro
1. Fosfor
Fosfor adalah jenis mineral makro yang fungsinya sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Tak hanya itu, mineral yang satu ini juga berperan untuk memeliharakan kesehatan tulang dan membuat metabolisme berjalan optimal. Makanan yang tinggi fosfor, antara lain; daging ayam, ikan, dan sapi.
2. Kalsium
Jenis mineral makro lainnya yaitu kalsium. Mineral yang satu ini berperan dalam menjadi kepadatan tulang, pembekuan darah saat ada luka, mengakfikan enzim penting, hingga mencegah penyakit preeklampisia. Sumber kalsium yang mudah ditemukan, antara lain; susu, yoghurt, keju, dan makanan laut.
3. Magnesium
Magnesium adalah mineral makro yang berperan penting untuk mengatur tekanan darah, gula darah, hingga kontraksi otot. Mineral ini juga berguna untuk menghantarkan sinyal pada saraf, mengaktifkan enzim, dan menjaga keseimbangan elektrolit. Magnesium bisa diperoleh dengan cara mengonsumsi makanan seperti sayuran hijau, alpukat, kacang-kacangan, dan coklat hitam.
4. Natirum
Mineral lain yang masuk dalam kelompok makro mineral adalah natrium. Mineral ini diketahui bisa menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh. Walaupun demikian, konsumsi natrium juga tidak boleh berlebih. Pasalnya mineral yang satu ini bisa memicu penyakit hipertensi alias darah tinggi.
Mineral Mikro
1. Yodium
Yodium adalah komponen penting dalam hormon tiroid. Fungsi mineral ini yaitu untuk mengatur proses metabolisme secara keseluruhan. Mineral mikro ini bisa ditermukan pada makanan laut seperti ikan, rumput laut, hingga udang.
2. Mangan
Mangan adalah mineral mikro yang berguna dalam proses regenerasi sel darah merah, pembentukan tulang, hingga melancarkan siklus reproduksi. Mineral jenis ini biasanya ditermukan di udang, gandu, dan biji-bijian lainnya.
3. Selenium
Sama seperti yoidum, mineral selenium juga berguna dalam proses metabolisme hormon tiroid. Selain itu, mineral ini juga beperan dalam proses pembentukan DNA dan mencegah kerusakan sel. Selenium biasanya ditemukan pada daging ayam, ikan, telur ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan jamur.
4. Kromium
Jenis mikro mineral yang terakhir yaitu kromium. Mineral ini dibutuhkan untuk menjaga dan mengatur glukosa dalam darah. Selain itu, kromium juga berperan untuk mengaktifkan hormon insulin dan mengoptimalkan metabolisme.
Mikro mineral ini banyak dijumpai dalam daging, sayuran, dan olahan susu. Asupan kromium yang cukup bisa membantu proses metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh.
Demikian penjelasan tentang mineral dan jenis-jenisnya. Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa mineral dalah zat gizi yang penting untuk tubuh. Mencukupi kebutuhan mineral dapat membuat fungsi tubuh bekerja dengan optimal.