Cara Membuat Saron Tradisional

disbud.baliprov.go.id
Ilustrasi orang memainkan saron
Editor: Intan
19/10/2022, 23.38 WIB

Saron adalah salah satu instrumen alat musik gamelan. Saron biasanya dipasangkan dengan tabuh saron. Saron akan berbunyi ketika ditabuh menggunakan alat. Alat musik saron masuk dalam keluarga Balungan atau ricik.

Alat musik saron termasuk kesenian tradisional di pulau Jawa. Satu set alat musik gamelan memiliki empat jenis saron yang memiliki versi pelog dan slendro. Saron memiliki nada satu oktaf lebih tinggi dari demung. Tetapi ukuran saron lebih kecil dari demung.

Cara memainkan alat musik ini dipukul menggunakan tabuh saron. Alat penabuh ini terbuat dari kayu yang bentuknya seperti palu. Mengutip dari Unimus.ac.id, cara menabuh saron menggunakan tangan kanan. Tabuh saron dipukul mengenai lembaran logam (wilahan). Sedangkan tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya.

Alasan tangan kiri memencet wilahan ini untuk menghilangkan dengungan, karena pemukulan dari tabuh saron. Teknik memukul saron ini disebut memathet.

Cara Membuat Saron

Mengutip dari Indonesiakaya.com, perajin gamelan mempersiapkan kawi sebagai wadah mangkuk. Kawi ini terbuat dari tanah liat. Berikut cara membuat saron secara tradisional:

1. Alat pemanasan

Cara membuat saron pertama adalah menyiapkan perapian untuk alat pemanas yang menghasilkan panas maksimal. Kawi kemudian diisi logam, tembaga, atau perak untuk menghasilkan warna lempeng yang bagus.

2. Menyinggi

Tahapan menyinggi terjadi ketika bahan dasar logam dilebur kembali untuk dicetak. Proses pencetakan ini menjadi bentuk bilah atau bulat. Ada tiga bentuk saron yang dibuat pada cetakan yaitu bentuk panjang (dawan), bentuk panjang setengah lingkaran, dan bentuk cebongan.

3. Tahap Menempa

Setelah alat musik gamelan sudah dicetak, kemudian ke proses menempa. Proses ini membentuk kepingan lebih sempurna. Tahap menempa adalah proses rumit untuk pembuatan gamelan.

Proses penempaan ini dilakukan oleh orang yang memahami cara menempa saron. Proses menempa tidak bisa dilakukan sembarangan. Proses ini menggunakan berbagai teknik memukul memakai palu.

4. Tahap Membabar

Setelah gamelan ditempa, kemudian diperiksa kembali di tahap membabar. Pada tahap ini perajin melihat apakah ada kecacatan dalam gamelan. Jika ada maka perajin memperbaiki kembali alat tersebut.

5. Penyesuaian Tangga Nada

Kepingan logam yang dipasangkan di saron perlu pengecekan fungsi. Tahap terakhir yaitu menyesuaikan tangga nada. Pada tahap ini bilah dan bulatan dipasang pada tempatnya. Pada tahap ini perajin juga mencoba tangga nada pada saron.