Self acceptance adalah penerimaan diri. Kondisi ini terjadi saat seseorang dapat menerima diri sendiri sepenuhnya, baik itu sisi baik maupun buruk, tanpa syarat, tanpa pertanyaan berlebihan, dan tanpa pengecualian.
Selama ini, mungkin banyak orang menekankan bahwa kita harus percaya dengan kelebihan yang dimiliki diri sendiri. Tentu hal tersebut tidak salah. Namun, menerima segala kekurangan diri sendiri juga tidak kalah pentingnya.
Dilansir dari laman sehatq.com, dengan menerima kekurangan diri sendiri, seseorang dapat mulai menyusun rencana perbaikan untuk masa depan yang lebih baik.
Perbedaan Self Acceptance dan Self Esteem
Self acceptance seringkali digunakan bergantian dengan istilah self esteem. Namun, keduanya sebenarnya memiliki arti yang berbeda.
Self esteem adalah kemampuan untuk menghargai dan menilai kemampuan diri sendiri. Orang yang memiliki self esteem yang baik, akan menganggap bahwa dirinya bermanfaat dan patut untuk melakukan suatu hal, karena memiliki kemampuan.
Sementara, self acceptance memiliki cakupan yang lebih luas. Orang yang bisa mempraktikkan self acceptance, tidak hanya akan punya self esteem yang baik, tapi juga bisa menerima kekurangan sebagai bagian dari dirinya.
Saat sudah bisa mempraktikkan penerimaan diri, maka seseorang mencintai diri sendiri apa adanya. Meski begitu, bukan berarti hal ini akan membuat diri berhenti berkembang. Justru dengan menyadari kelemahan dan kekurangan diri, seseorang dapat mulai mengevaluasi diri dan mengetahui hal-hal yang bisa diperbaiki.
Self Acceptance Kunci Menjadi Bahagia
Mengapa self acceptance bisa jadi salah satu kunci bahagia? Sebab dengan menjalaninya, seseorang dapat menyaring pikiran-pikiran negatif yang membawa tekanan ke dalam pikiran dan jiwa. Orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan self acceptance, akan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain.
Pikiran di atas pasti pernah terlintas di pikiran sebagian besar orang, dan hal tersebut sebenarnya wajar. Namun jika pikiran tersebut terus menghantui dan membuat seseorang selalu membandingkan diri dengan orang lain, di situ masalah akan muncul.
Perlu diingat, bahwa bukan kewajiban seseorang untuk mengejar pencapaian yang sama dengan teman sebaya. Semua orang memiliki lini masanya masing-masing, dan justru itu yang membuat hidup lebih berwarna.
Menjadi diri sendiri adalah hal yang istimewa, karena sampai kapanpun, kita tidak akan pernah bisa benar-benar sama dengan orang lain, meski sudah mati-matian mencoba.
Cara Self Acceptance atau Menerima Diri Sendiri
Dengan mempraktikkan self acceptance, kebiasaan membandingkan yang dapat membuat hidup menjadi lebih rumit ini, bisa dikurangi. Sebab, mengetahui kekurangan, kelebihan, kemampuan, dan perasaan yang sedang terjadi pada diri sendiri. Untuk bisa menjalani praktik self acceptance, tentu bukan hal yang mudah. Namun,dapat memulainya dengan mencoba tips-tips di bawah ini.
1. Tetapkan Niat dan Tujuan
Semua hal harus diawali dengan niat. Dengan adanya niat yang baik, maka kita bisa mengubah cara berpikir yang semula dengan rasa bersalah, malu, dan ragu, menjadi penuh penerimaan, kepercayaan, dan toleransi.
Dengan adanya niat dan tujuan yang baik, seseorang akan sadar bahwa pikiran negatif, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, tidak akan membuat hidup lebih baik.
2. Kenali Kelebihan Diri Sendiri
Tidak sedikit orang yang tidak mengetahui kelebihannya sendiri, padahal setiap manusia memiliki kelebihan. Dengan mengetahui kelebihan diri sendiri, seseorang dapat menggalinya lebih dalam sebagai bekal untuk terus berusaha menjalani kehidupan ini dengan lebih baik setiap harinya.
3. Pahami Orang-orang di Sekitar
Tidak bisa dipungkiri, orang-orang yang ada di sekitar kita memiliki pengaruh yang cukup besar akan perkembangan diri. Jadi, coba kenali lagi, adakah teman yang justru membuat merasa rendah diri dan tidak percaya diri.
Jauhkan diri dari orang-orang yang memberikan dampak negatif dan mulailah membuat mencari orang lain yang bisa dijadikan support system atau memberikan dukungan. Dukungan yang dimaksud bukan hanya pujian, tapi juga kritik membangun yang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dan ingin maju, bukan membuat rendah diri dan menyalahkan diri sendiri.
4. Memaafkan Diri Sendiri
Berkutat pada penyesalan, bisa membuat kita sulit menjalankan self acceptance. Jadi, maafkanlah diri sendiri dan move on.
5. Redam Kritikan Berlebih Terhadap Diri Sendiri
Terkadang, seseorang dapat menjadi kritikus paling keras untuk diri endiri. Tentu, menyadari kesalahan dan menyadari bahwa seseorang butuh perbaikan adalah hal yang baik, tapi tentu ada batasannya.
Jika kritik dalam pikiran sendiri sudah terlalu jahat, akan sulit bagi diri seseorang untuk menerima bahwa manusia juga bisa salah dan kesalahan itu bukanlah akhir dari segalanya.
6. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Berbuat baik kepada orang lain akan menenangkan hati, dan membuat seseorang dapat menerima bahwa dirinya masih bisa berguna untuk orang lain. Jadi, jangan lagi bingung jika ditanya tentang kelebihan yang dimiliki. Senang menolong adalah kelebihan yang tidak semua orang bisa miliki.
7. Sadar Bahwa Self acceptance Adalah Jalan untuk Maju
Menjalani self acceptance, berarti melepaskan masa lalu dan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Jadi wajar saja jika ada hal-hal yang terjadi tidak sesuai keinginan.
Dengan meresapi hal itu, seseorang tergerak untuk maju dan menjalani hidup sebaik-baiknya, sambil tahu batasan dan penerimaan akan hasil apapun yang mungkin terjadi.