Toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun kesehatan mental seseorang. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman, friendzone, bahkan keluarga.
Mengutip halodoc.com, hubungan yang buruk tidak bisa disepelekan begitu saja, karena bagaimanapun juga toxic relationship bisa memberikan dampak buruk. Namun ketahui juga kalau arti toxic relationship yakni hubungan tidak sehat juga memiliki beberapa pemicu atau penyebabnya.
Penyebab toxic relationship ini menjadi penyebab umum yang bisa terjadi dalam hubungan seseorang.
- Pengalaman buruk di masa lalu.
- Tidak ada support satu sama lain.
- Komunikasi yang terjalin tidak baik.
- Rasa cemburu berlebihan.
- Salah satu pasangan cenderung lebih dominan.
- Adanya rasa benci satu sama lain.
- Banyak kebohongan.
- Kurang mendapat rasa perhatian, kasih sayang dari pengalaman masa lalu.
Setidaknya itulah beberapa penyebab toxic relationship yang bisa muncul dalam hubungan percintaan. Namun ketahui juga bahwa penyebab toxic relationship bisa saja berbeda dalam setiap hubungan percintaan.
Jenis-jenis Toxic Relationship
Dalam toxic relationship dikenal beberapa jenis-jenisnya. Di antara jenis-jenis toxic relationship tersebut memiliki pengertian toxic relationship masing-masing yang penting kalian ketahui. Karena itulah di bawah ini ulasan tentang jenis-jenis toxic relationship.
1. Toxic Relationship Deprecator-Belittler
Toxic relationship satu ini adalah hubungan tidak sehat yang terjalin cenderung membuat harga diri pasangan lebih rendah. Di mana salah satu tandanya adalah meremehkan pasangan bahkan tak ragu melakukannya di depan umum. Kejadian ini mungkin saja akan terus berulang walaupun kalian sudah pernah memperingatkannya.
2. Toxic Relationship Bad Temper
Toxic relationship bad temper adalah hubungan yang mana salah satu pasangan cenderung kerap bersikap marah bahkan hilang kendali. Karena itulah ketika terjebak dalam hubungan tidak sehat ini, salah satu pasangan mencoba melakukan hal atau sesuatu yang tidak memicu kemarahan pasangannya. Sebab sifat tempramennya begitu besar.
3. Toxic Relationship Guilt Inducer
Jenis toxic relationship satu ini terjadi ketika kalian mengalami hubungan yang penuh tekanan. Di mana pasangan akan mencoba memberikan tekanan hingga membuat rasa bersalah itu muncul. Akibatnya dapat membuat kalian merasa bersalah saat melakukan sesuatu. Pasangan kemudian cenderung akan mengontrol dan mengendalikanmu.
4. Toxic Relationship Overreactor
Jenis toxic relationship ini adalah hubungan tidak sehat yang salah satu pasangan cenderung memiliki sikap berlebihan. Sehingga bisa memicu rasa tidak bahagia, emosi tidak stabil, bahkan penyesalan. Begitulah arti toxic relationship jika termasuk jenis overreactor.
5. Toxic Controller
Sesuai dengan namanya, toxic relationship jenis ini adalah hubungan tidak sehat yang salah satu pihak cenderung mengontrol dan mengendalikan. Karena dirinya tidak akan membiarkan orang lain mengendalikannya.
6. Possessive Toxic Controller
Arti toxic relationship jenis ini adalah hubungan tidak sehat yang tidak dikenali pada awalnya. Namun seiring waktu, salah satu pihak justru merasa cemburu yang begitu besar. Akibatnya selalu ada rasa curiga yang muncul.
Selain itu, ia akan cenderung melakukan apapun untuk mengontrol dan memastikan pihak lain tidak melakukan hal buruk padanya. Toxic jenis ini bisa membuat diri kalian mulai berjarak dengan orang-orang terdekat.
7. Toxic Relationship Over Dependern Partner
Jenis toxic relationship satu ini membuat diri kalian justru sebagai pihak yang mengambil keputusan. Di mana kalian menjadi kendali penuh dalam hubungan. Dengan kata lain kalian menjadi orang yang bertanggung jawab atas semua hal dalam hubungan.
8. Toxic Relationship The User
Sementara itu untuk jenis toxic relationship satu ini adalah hubungan tidak sehat yang bisa dikenali dengan perasaan tidak puas pasangan terhadap apa yang sudah kalian lakukan. Akibatnya ia akan meminta banyak hal yang membuat diri kalian merasa terbebani bahkan sangat menguras energi.
Dampak Toxic Relationship untuk Kesehatan Mental
Tanda paling jelas dari hubungan beracun adalah mengalami pelecehan secara verbal, agresi fisik dalam bentuk apapun, keengganan untuk menetapkan batasan, pelecehan secara emosional, dan kurangnya dukungan secara keseluruhan. Berada dalam toxic relationship akan sangat melelahkan. Berikut beberapa dampak toxic relationship yang harus waspadai.
1. Mengisolasi dari Hubungan Lain yang Lebih Sehat
Ketika seseorang terus-menerus berada di lingkungan yang negatif, mengalami stres dan pelecehan secara emosional, bukan tidak mungkin akan menempatkan dinding pembatas antara diri sendiri dan orang lain.
Saat menjalani hubungan yang tidak sehat, seseorang akan merasa lelah secara fisik dan emosional. Orang tersebut juga akan merasa tidak lagi memiliki energi untuk sekadar berinteraksi dengan orang lain, atau hanya butuh waktu untuk menyendiri.
Sayangnya, mengisolasi diri dari orang lain sebenarnya bukan hal tepat untuk dilakukan ketika seseorang berada pada hubungan yang negatif. Memutuskan hubungan dari orang lain justru akan membuatnya merasa kesepian.
2. Tidak Memiliki Harga Diri
Orang yang toxic mungkin terus-menerus menjatuhkan pasangannya, dan semua yang dirasakan pasangan orang tersebut. Bukan tidak mungkin pasangan orang toxic juga mulai meragukan diri sendiri dan membuat dirinya menjadi kecil dan tidak berharga.
Seseorang yang terjebak toxic relationship dapat mengalami kurang percaya diri pada kemampuan diri, impian, dan naluri. Kekuatan batin penting untuk dipupuk dan dilindungi. Jika hubungan yang tidak sehat membahayakan kekuatan dan keamanan batin, maka inilah saatnya untuk melepaskan hubungan itu.
3. Memicu Stres dan Gangguan Kecemasan
Dampak toxic relationship juga bisa memicu terjadinya gangguan kecemasan. Hubungan yang tidak sehat menciptakan ketegangan mental dan stres. Studi dalam "Journal of Affective Disorders" menemukan bahwa berada pada toxic relationship akan meningkatkan kecemasan dan gangguan stres, sedangkan hubungan yang sehat akan memberikan efek yang sebaliknya.
4. Hal Negatif Menjadi Bagian Hidup
Toksisitas mengirim pikiran seseorang ke dalam spiral negatif. Orang yang terjebak dalam toxic relationship akan membawa beban hubungan tak sehat ini ke mana pun ia pergi. Energi negatif itu sulit dihilangkan dan dapat memengaruhi diri sepanjang hari.
Berada dalam keadaan pikiran negatif akan membuat oang tersebut memandang dunia secara umum dari perspektif yang lebih negatif. Selain itu, ia juga mengekspos diri sendiri pada trauma ruang kepala negatif yang konsisten.
5. Abai dengan Diri Sendiri
Toksisitas dan negativitas akan saling berjalan beriringan. Emosi negatif mampu meruntuhkan kebiasaan sehat yang biasanya dilakukan. Misalnya, orang yang terjebak dalam hubungan toxic menjadi berhenti berhenti merawat diri sendiri dengan baik. Ini termasuk mengabaikan rutinitas perawatan diri, kebiasaan tidur, jadwal olahraga, atau bahkan kebersihan pribadi.
Cara Mencegah Toxic Relationship
Ada beberapa cara mencegah toxic relationship yang perlu diketahui. Karena itulah di bawah ini penjelasan tentang cara mengatasi toxic relationship.
- Mengutarakan perasaan pada pasangan dan membicarakan masalah tersebut sebelum memutuskan untuk mengakhirinya.
- Mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan.
- Meyakinkan diri untuk keluar dari toxic relationship dan dapatkan dukungan dari orang terdekat kalian.
- Berhenti berkomunikasi dengan pasangan.