Menunjukkan ekspresi diri dapat dilakukan dengan berbagai hal. Salah satunya dengan membuat karya seni, yang terdiri dari banyak jenis, misalnya seni rupa, tari, peran, musik dan lain-lain.
Koentjaraningrat (1993) menjelaskan, bahwa seni pada dasarnya adalah suatu ide atau gagasan yang timbul dari manusia yang kemudian diwujudkan atau direalisasikan dalam bentuk sebuah benda yang akhirnya disebut sebagai karya seni.
Lebih lanjut, Hogman (1993) juga menerangkan bahwa seni memiliki tiga unsur penting. Di antaranya adalah, ideas, yakni wujud seni sebagai suatu yang kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya. Kemudian, activities, yaitu suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam berkesenian, Terakhir, artifact, yakni wujud seni melalui hasil karya yang dihasilkan oleh manusia.
Terkait seni rupa, ada berbagai macam bentuk, yang jika disederhanakan dibagi menjadi dua, yakni seni rupa dua dimensi, dan tiga dimensi. Untuk seni rupa dua dimensi sendiri, dikenal berbagai teknik yang dapat diterapkan.
Teknik Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Secara umum, terdapat enam teknik dalam seni rupa dua dimensi. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Teknik Menganyam
Mengutip jurnal berjudul "Peranan Kerajinan Dalam Pembangunan Nasional", anyaman merupakan karya seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat.
Sejatinya, anyaman adalah kerajinan suatu bangsa atau suku yang merupakan ungkapan dari suatu perasaan, gagasan, angan-angan, keinginan, penghayatan, dan semangat terhadap lingkungan yang membawa corak khas bangsa atau suku tersebut.
Dapat disimpulkan, bahwa menganyam adalah teknik karya seni rupa membuat suatu anyaman. Tak hanya itu, dijelaskan juga bahwa sebuah anyaman tidak semata-mata dibuat untuk esensi keindahan, melainkan banyak sisi filosofis lainnya yang mampu menggambarkan budaya dan gagasan pengrajinnya.
2. Teknik Mozaik
Teknik karya seni rupa dua dimensi selanjutnya adalah mozaik. Corak ini mungkin tidak asing bagi beberapa dari Anda. Diketahui bahwa mozaik merupakan gambar yang tersusun atas kepingan-kepingan partikel seperti kaca, batu, atau benda padat lainnya.
Teknik mozaik adalah teknik pembuatan seni lukis dengan menempelkan pecahan atau lempengan kaca berwarna-warni. Definisi lukisan akan menonjol dari pola susunan dan komposisi warna. Jika diulik dari kacamata sejarah, ternyata mozaik sudah ada sejak abad ke-3 SM. Salah satunya penemuan lukisan mozaik pada kuil yang berada di Abra, Mesopotamia.
3. Teknik Dussel
Teknik karya seni rupa ini juga dikenal dengan istilah ‘teknik gosok.’ Ahmad (2004) menjelaskan bahwa teknik dusel adalah teknik menggambar atau mengarsir dengan cara digosok, baik dengan kapas atau tangan. Seniman dapat mengatur gelap dan terang dari objek yang digambar menggunakan media yang digoreskan ke kertas atau kanvas.
Selain itu, teknik dussel juga biasa dilakukan menggunakan pensil. Singkatnya, teknik dussel dilakukan dengan cara mengarsir kertas atau kanvas. Tergantung dengan tekanan yang diberikan, hal tersebut akan menimbulkan efek gelap dan terang, sama halnya dengan dussel menggosok. Lukisan akan terlihat lebih dramatis dengan gradasi yang menimbulkan efek ilusi tiga dimensi.
4. Teknik Aquarel
Dikutip dari situs resmi Kemdikbud, teknik aquarel merupakan teknik yang digunakan baik dalam menggambar maupun melukis dengan sapuan dan paduan warna yang tipis, transparan, dan tembus pandang. Perlu diperhatikan bahwa penyapuan harus dilakukan dengan tekanan yang rendah agar hasilnya terlihat lembut dan tidak mencolok.
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Persada Indonesia, terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri teknik aquarel. Di antaranya adalah cat harus dicampur dengan air, mudah mongering, ekspresif dan spontan, tidak dapat menutup warna atau media yang terlapisi cat air agar warna dasarnya tidak hilang, transparan, sensitif terhadap udara sekitar karena tipis, mudah dibersihkan, tidak berbau menyengat, warna cerah dan segar, juga disebut dengan teknik fresco.
5. Teknik Pointilis
Teknik karya seni rupa berikut ini adalah teknik pointilis. Adapun lukisan atau gambar yang dibuat dengan teknik ini termasuk ke dalam aliran pointilisme. Teknik pointilis adalah teknik melukis dengan menghubungkan titik-titik yang membentuk sebuah objek.
Menariknya, pointilis akan menghasilkan lukisan yang akan menimbulkan ilusi mata. Berbeda hari teknik lain, teknik lebih menonjolkan pada penyusunan komposisi warna yang disusun dengan titik-titik.
Jika melihat dari sejarah, ternyata pointilisme pertama kali hadir dengan sebutan ‘Divisionism’. Pada abad ke-19, aliran ini dikembangkan oleh George Surat. Kala itu, diketahui bahwa pointilisme merupakan cabang dari Impresionisme, yaitu aliran yang relatif menonjolkan pencahayaan dengan permainan warna.
6. Teknik Plakat
Teknik karya seni rupa dua dimensi satu ini adalah teknik plakat, yaitu kebalikan dari teknik aquarel. Sama-sama dengan cara sapuan, teknik plakat akan lebih menonjolkan objek dibanding gambar pada latar belakangnya. Lukisan dengan teknik plakat akan relatif lebih mencolok dibanding aquarel. Pencampuran cairan cat juga lebih tebal dan pekat.
Teknik ini cocok dengan seniman yang berani dan suka warna-warna mencolok. Namun, perlu diperhatikan bahwa lukisan akan rentan terlihat ‘heboh’ dan ‘ramai.’ Maka dari itu, Anda juga harus selektif dalam memilih cat dan melakukan teknik penyapuan.