Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik, dan bait. Bisa dibilang, puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berisi rangkaian kata yang memiliki makna serta saling terhubung antara satu dan yang lainnya.
Puisi seringkali dijadikan media untuk mengekspresikan perasaan, baik sedih, senang, atau rindu. Puisi bahkan seringkali digunakan untuk mengekspresikan perasan cinta yang tulus kepada orang terkasih.
Puisi Cinta Tulus
Berikut ini kumpulan puisi cinta tulus untuk mengekspresikan perasaan kepada orang terkasih.
1. Menemaniku
Dikutip dari buku Ranjau Milik Eros, Brenda Prima (2020: 9)
Aku tak butuh kue-kue manis
Untuk mengenyangkanku
Aku tak butuh lagu indah
Untuk menenangkanku
Aku tak butuh pohon Natal yang indah
Untuk diabadikan bersamaku
Aku tak butuh banyak orang
Untuk menemaniku
Aku tak butuh suaraku
Untuk mengeluarkan semua yang mengganjal
Di hati ini
Karena kamu hadir di sisi
Setia menemaniku
2. Nada Cinta
Dikutip dari buku Ranjau Milik Eros, Brenda Prima (2020: 11)
Ingin kuciptakan suatu rangkaian
Melodi cinta yang tulus sederhana
Dan kulantunkan di dalam hatimu
Layaknya tangan tanpa jari
Tak ' kan bisa menjaga diri
Begitulah diriku tanpamu
Tak' kan mampu
Menghadapi dunia yang kejam ini
Bolehkah kulantunkan nada sederhana ini?
Hanya bagi dirimu satu
Tulus dari lubuk hatiku
3. Aku Ingin
Karya Sapardi Djoko Damono:
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
4. Hanya
karya Sapardi Djoko Damono:
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
Hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kau lihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
Hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kau lihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
5. Aku Ada
Karya Dewi Lestari:
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu
Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kutiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s’lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku Terus berjalan
Ku Terus melangkah
Kuingin ku tahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Kutahu kau tahu aku ada
6. Pantai Cinta
Karya Ainie Putri Syarifah:
Ini pantai cinta
Saksi bisu asmara
Kisah kita berdua
Ikrarkan akad setia
Hamparan pasir putih menggoda
Berhiaskan pelangi mengecup semesta
Butiran kasih menggenggam rasa
Usia kita muda
Puncak asa bergelora
Dunia milik berdua
Problema seakan sirna
Putih biru cinta pertama
Kembang gula serta bunga
Bukti hati telah terpesona
7. Aku, Cinta, dan Dirimu
Karya Ruhama,
Ada kata yang tak bisa kuucapkan, meski hati ingin sekali melakukannya
Ada rasa yang tidak bisa kusampaikan
Meski debaran itu selalu bergelora di dada ingin disampaikan
Kata itu adalah “Aku selalu rindu saat-saat bersamamu”
Rasa itu adalah “Aku nyaman bersamamu”
Ingin sekali aku mengatakan semua itu
Tapi setiap bertemu denganmu, entah mengapa lidahku terasa kelu
Aku adalah bahu, yang selalu siap menerima rebahan kepalamu
Aku adalah pelukan, tempatmu mendapatkan rasa nyaman dari penat hatimu
Aku adalah sayapmu
Ketika kau ingin pergi menjauh dari semua beban yang menghampirimu
Aku adalah cinta yang tak kau sadari
Melupakanmu, aku tak ingin
Namun untuk selalu mengingatmu, aku juga enggan
Ketika kutanya hatiku, “Apakah ingin kembali ke hatimu?”
Hatiku menjawab “Ya”
8. Lukisan Khayalan
Sewaktu kugoreskan pensil diatas kertas putih,
kulukiskan eloknya parasmu,
sembari kuputar lagu bertajuk cinta ,
membikin keadaan romantis terwujud,
Kamarku yang sempit berserakan,
seakan jadi restaurant berkualitas,
sinar lampu yang terperinci ,
berubah jadi 1 lilin ditengah-tengah meja makan,
Lukisan parasmu kubayangkan ialah diri kamu,
seperti kita lagi duduk berhadap-hadapan pada 1 meja,
aku memandang eloknya parasmu,
dan kamu menatap ke bawah alasannya tersipu aib,
Aku dan kamu takut buat mulai pembicaraan,
maka kondisi jadi membisu tanpa ada nada,
hanya ada alunan musik yang merdu,
berikut ini fantasi waktu saya melukis eloknya parasmu