Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap kapal asing. Pengawasan tersebut juga dilakukan di perairan Natuna terkait adanya dugaan pencurian ikan.
Sebelumnya, sempat beredar kabar kapal asing melakukan pencurian ikan di Natuna. Hal tersebut juga sempat direspons oleh Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti melalui Twitter pribadinya. Susi berharap pencurian ikan tersebut dapat segera diatasi.
Kapal ikan asing yang masuk ke perairan Natuna disebut berasal dari Vietnam. Kapal tersebut dikawal oleh kapal penjaga pantai (coast guard) Tiongkok di Zona Eksklusif Indonesia.
(Baca: Beda Kebijakan Menteri Edhy dan Susi, dari Lobster hingga Kapal Maling)
"Kami sedang melakukan pengawasan terus secara ketat, tidak hanya secara online, kami lakukan juga secara fisik," kata Edhy di kantornya, Jakarta, Senin (30/12).
Menurutnya, tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah mengawasi perairan Natuna selama beberapa hari. Selain itu, pihaknya juga telah bersinergi dengan TNI Angkatan Laut dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Kerja sama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga dilakukan untuk membahas teritori. Sebab, ada sejumlah pihak yang kerap mengklaim teritori miliknya. Edhy juga menerima berbagai masukan, termasuk dari masyarakat.
(Baca: Edhy Prabowo Akan Hibahkan Kapal Maling ke Nelayan Perempuan)
Sementara itu, terkait dengan posisi Satuan Tugas Pemberantasan dan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115), Edhy mengatakan masa tugasnya masih berlanjut. "Satgas tetap ada dan tetap diberlakukan," ujar dia.
Menurutnya, satgas dibentuk guna melakukan koordinasi. Namun, ia mengatakan tidak memiliki kesulitan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI Angkatan Laut hingga Bakamla.