Jepang Hibah Rp 324 Miliar Bangun 6 Sentra Kelautan Pulau Terluar

Agung Samosir|KATADATA
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
1/8/2018, 10.08 WIB

Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan dana hibah senilai ¥ 2,5 miliar atau sekitar Rp 324 miliar untuk pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Bantuan disepakati lewat penandatangan naskah pernjanjian antara Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo dan delegasi JICA Shinichi Yamanaka.

Nilanto menyebutkan 6 SKPT yang akan mendapatkan program hibah antara lain di wilayah Sabang (Aceh), Natuna (Riau), Morotai (Maluku), Saumlaki (Maluku), Moa (Maluku), serta Biak (Papua).

“Program ini akan memberikan dukungan fiskal untuk membangun dan meningkatkan pelabuhan dan pasar ikan di 6 pulau terluar Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/8).

Sabang akan mendapatkan kucuran dana sebesar ¥ 1,2 miliar yang antara lain akan digunakan untuk membangun cold storage, processing, instalasi pengolahan, tempat pendaratan ikan, dan pemberhentian kapal. Selain itu, ice flake machine berkapasitas 10 ton  rencananya juga akan disiapkan. 

(Baca : Dorong Transaksi Perikanan, Menteri Susi Pantau Pembangunan SKPT Papua)

Sementara itu, 5 SKPT lain juga akan mendapat fasilitas yang sama, kendati alokasi dana hibah diperoleh  berbeda-beda, Misalnya, untuk SKPT di Natuna rencananya akan mendapatkan dana ¥ 983 ribu, Morotai ¥ 707 juta, Saumlaki ¥ 692 juta, Moa ¥ 424 juta, dan Biak ¥ 260,9 juta. 

Sering dengan pengalokasian dana tersebut, pihak KKP akan segera melakukan pengkajian dan persiapan. Sebab, proyek SKPT ditargetkan siap pada  2020.

“Kita harus mengejar pembangunannya serentak di 6 lokasi dan akan dikerjakan dalam waktu enam bulan ke depan terhitung hari ini,” ujarnya.

Perwakilan JICA Shinichi Yamanaka juga berharap program hibah bisa menjadi langkah awal komunikasi dan kerja sama yang lebih baik antara kedua negara, terutama bagi nelayan dan masyarakat pesisir.

(Baca : KKP Bangun Pasar Ikan Modern Muara Baru Rp 150 Miliar)

Dia berharap nelayan kecil dapat menggunakan pelabuhan perikanan yang sudah dibenahi dan menikmati fasilitas kelautan dan perikanan. “Semoga dapat memberikan stimulus kepada usaha perikanan lokal dan standar hidup masyarakat pesisir, terutama di pulau-pulau terluar Indonesia,” kata Shinichi.

JICA pun berkomitmen untuk terus memberikan bantuan pada program pemerintah di bidang kelautan dan perikanan. Ke depan, kerja sama kemungkinan juga akan diarahkan pada sektor konstruksi kapal patroli, kapal ikan serbaguna, serta pengawasan, dan pemanfaatan teknologi.

Shinichi optimistis kerja sama kedua pihak dapat berkontribusi dalam meningkatkan kegiatan penangkapan ikan dan standar hidup masyarakat nelayan melalui peningkatan kualitas produk perikanan dan distribusinya di luar pulau-pulau tersebut.