Musim Liburan Usai, Kunjungan Turis Asing September 2017 Menurun

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan beraktivitas di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3/2017)
1/11/2017, 17.39 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada September lalu sebesar  13,6 persen. Tercatat jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada September hanya 1,21 juta kunjungan, dari jumlah Agustus yang mencapai 1,4 juta kunjungan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan anjloknya jumlah wisatawan tersebut lantaran musim puncak liburan (peak season) pertengahan tahun 2017 telah usai. "Karena biasanya peak season jatuh pada bulan Juli dan Agustus," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/11).

Angka ini diperkuat dari angka jumlah kunjungan wisman menurut pintu masuknya. Tercatat dari 19 pintu masuk wisatawan, hanya 2 pintu yang mencatat pertumbuhan kedatangan turis mancanegara yakni Tanjung Balai Karimun dan Bandara Sepinggan Balikpapan.

(Baca: Turis Asing Agustus 1,4 Juta Kunjungan, BPS Pantau Risiko Gunung Agung)

Meski begitu, kata Suhariyanto, angka kedatangan wisman pada September masih lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu yang tercatat hanya mencapai 1,01 juta. Jika dibandingkan September tahun lalu, pertumbuhan kunjungan turis asing pada September tahun ini mencapai 20,4 persen.

Begitu pula dengan angka kedatangan wisman pada tahun 2017 secara kumulatif. Dia mengatakan jumlah turis berkunjung ke Indonesia sejak Januari hingga September bisa mencapai 10,4 juta dari 9,04 juta pada periode yang sama 2016. "Kami harap terus meningkat karena turisme merupakan (salah satu) sumber pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Kunjungan turis asal Tiongkok tetap menjadi penyumbang utama pelancong di Indonesia pada bulan September dengan jumlah 182 ribu kunjungan. Negara lain yang menjadi penyumbang terbesar turis asing ke Indonesia adalah Singapura, Australia, dan Malaysia.

Adapun, tingkat penghunian kamar hotel pada September lalu mencapai 58,4 persen atau jail 4,2 poin dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka hunian ini juga disebut Suhariyanto lebih positif dari Agustus 2017 yang hanya mencapai 58 persen. "Bukan saja turis, tapi hunian kamar hotel juga karena kegiatan kantor Pemerintah serta swasta," ujarnya.