Pemerintah Tiongkok telah menyetujui rencana uji coba pada manusia bagi dua kandidat vaksin virus corona Covid-19. Dua antivirus tersebut dikembangkan Wuhan Institute of Biological Products di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co., Ltd.
Sinopharm dan Sinovac jadi institusi berikutnya yang menjajal vaksin virus corona. Sebelumnya sudah ada CanSino Biologics Inc yang menggandeng Institut Bioteknologi Beijing untuk menggelar uji coba antivirus Covid-19 kepada manusia.
“Uji coba klinis dua vaksin (Sinopharm dan Sinovac) tersebut sudah dimulai,” demikian keterangan kantor berita resmi Pemerintah Tiongkok, Xinhua, Selasa (14/4).
(Baca: WHO Sebut 70 Vaksin Corona Dikembangkan, Tiga Sudah Diuji ke Manusia)
Sedangkan badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan, ada 70 kandidat vaksin virus corona yang tengah dikembangkan secara global. Sebanyak tiga di antaranya sudah diuji coba ke manusia.
Selain CanSino, ada dua produsen obat Amerika Serikat yakni Moderna Inc dan Inovio Pharmaceuticals Inc yang tengah dalam proses uji klinis vaksin. WHO mengatakan bahwa kemajuan pengembangan vaksin untuk mengatasi pandemi corona ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Biasanya pengembangan vaksin butuh waktu sekitar 10 hingga 15 tahun,” demikian bunyi dokumen WHO yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (13/4).
Pendiri Microsoft Bill Gates, melalui Bill and Melinda Gates Foundation turut mendanai pengembangan vaksin Covid-19 oleh Inovio. Perusahaan biotek berbasis di Pennsylvania itu memberi nama kandidat vaksin virus corona ini dengan INO-4800.
Pengembangan vaksin virus corona telah menjadi ajang perlombaan produsen obat besar dan kecil. Raksasa farmasi seperti Pfizer Inc. dan Sanofi juga membuat kandidat vaksin yang kini memasuki tahap praklinis.
(Baca: Universitas Oxford Targetkan Vaksin Corona Tersedia Bulan September)