Universitas Oxford Targetkan Vaksin Corona Tersedia Bulan September

ANTARA FOTO/Moch Asim
Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) memastikan adanya virus covid-19 dari cairan respirasi kelelawar, Senin (10/2/2020). Universitas Oxford menargetkan vaksin virus corona mulai tersedia September 2020 mendtang.
Penulis:
13/4/2020, 13.37 WIB

Berbagai institusi di berbagai negara saat ini berlomba-lomba mengembangkan vaksin virus corona Covid-19. Salah satunya yakni Universitas Oxford yang menargetkan vaksin akan tersedia pada bulan September 2020 mendatang.

Profesor Vaksinologi Universitas Oxford Sarah Gilbert mengatakan uji coba vaksin pada manusia akan dimulai dua pekan lagi. Dia juga meyakini antivirus ini akan efektif digunakan untuk menangkal Covid-19.

“Ini bukan hanya dugaan, setiap pekan kami memiliki lebih banyak data untuk dipelajari,” kata Sarah dikutip dari Bloomberg, Senin (13/4).

(Baca: Carrimycin, Obat Asal Tiongkok yang Disebut Mampu Sembuhkan Covid-19)

Padahal banyak ahli memperkirakan pengembangan vaksin corona akan memakan waktu 12 hingga 18 bulan. Profesor Gilbert mengatakan target tersebut dapat tercapai jika semua proses berjalan dengan sempurna.

Jika rangkaian uji coba sukses dilakukan, maka produksi jutaan vaksin akan dimulai. Gilbert mengatakan dirinya sedang berdiskusi dengan pemerintah Inggris mengenai pendanaan antivirus corona ini. “Saya 80% yakin (vaksin bekerja),” kata Gilbert.

Selain Gilbert, tim pengembangan vaksin corona Universitas Oxford dipimpin oleh Profesor Andrew Pollard, Prof Teresa Lambe, Prof Adrian Hill, dan Dr Sandy Douglas. Mereka telah menyusun rangkaian genetika adenovirus di ChAdOx1 demi memacu kekebalan dari virus corona.

Para peneliti Universitas Oxford sebelumnya menjelaskan pengembangan vaksin virus corona sejak Januari 2020. Beberapa dari peneliti ini juga telah berpengalaman membuat vaksin Ebola serta Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

jika berhasil, vaksin ini akan digunakan oleh petugas Departemen Kesehatan Inggris, orang tua, serta pasien corona yang punya penyakit pendahulu. "Kami berharap dapat segera menyediakan vaksin berkualitas tinggi," kata Dr Sandy Douglas beberapa waktu lalu.

(Baca: Enam Kandidat Vaksin Virus Corona Sedang Dikembangkan, Ini Daftarnya)