Sampah di Jakarta Turun 620 Ton / Hari selama Kebijakan Kerja di Rumah

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Pekerja berjalan di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Jumlah sampah berkurang selama berlaku work from home.
Penulis: Yuliawati
9/4/2020, 16.17 WIB

Pemberlakuan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sejak 16 Maret lalu di Jakarta membuat jumlah sampah  ibu kota turun drastis. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mencatat sampah dari Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah Bantargebang rata-rata berkurang 620 ton per hari.

Kepala DLH DKI Jakarta Andono Warih menyatakan angka tersebut merupakan rata-rata harian selisih dari data 16 Maret-31 Maret dengan data sampah 1-15 Maret.

“Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti  hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata," kata Andono, dikutip dari Antara, Kamis (9/4).

(Baca: Jakarta Lakukan PSBB Atasi Covid-19, Ini Dampaknya ke Polusi Udara)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mencegah penularan virus korona atau covid-19 sejak 16 Maret lalu. Salah satunya mengimbau perusahaan di Ibu Kota untuk mempekerjakan karyawannya dengan sistem Work From Home (WFH) selama 14 hari. Anies kemudian memperpanjang kebijakan WFH hingga 19 April mendatang.

Dari Instagram resmi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta pada Kamis (9/4), sebanyak 3.570 perusahaan yang memberlakukan kebijakan WFH. Dari jumlah perusahaan tersebut, sebanyak 1.225.725 tenaga kerja yang bekerja dari rumah. Angka tersebut terus diperbaharui setiap hari oleh Disnakertrans DKI Jakarta.

(Baca: Efek Domino Penetapan PSBB di Jakarta ke Dunia Usaha)

Sampah di Jakarta yang berasal dari perkantoran menyumbang nomor dua setelah perumahan atau hunian. Menurut perhitungan Data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) pada 2014, sampah dari kantor sebesar 7 ribu meter kubik per hari, berikut Databoks sumber sampah di Jakarta:

Reporter: Antara