Perusahaan modal ventura East Ventures telah mengumpulkan donasi sebesar Rp 6,98 miliar dari target Rp 10 miliar untuk memproduksi 100 ribu alat uji (test kit) Polymerase Chain Reaction (qPCR) Covid-19.
Adapun sebesar Rp 5 miliar di antaranya, telah disalurkan per hari ini, Selasa (7/4). Adapun dari target R0 10 miliar, sebesar Rp 9 miliar akan digunakan untuk membiayai produksi 100 ribu alat tes qPCR dan sisanya Rp 1 miliar untuk membiayai proyek whole genome sequencing.
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, inisiasi produksi massal alat test corona ini berkembang dengan cepat sejak dimulai pada Senin (30/3) lalu di mana per Senin (6/4) sore telah terkumpul 1.300 donatur.
"Dalam waktu sepekan ini, prototipe desain test kit telah selesai dan 70% dari target penggalangan dana telah terkumpul," ujar Wilson melalui siaran pers, Selasa (7/4).
(Baca: East Ventures Himpun Rp 10 M untuk Produksi 100 Ribu Alat Uji Covid-19)
Penggalangan dana bertajuk 'Gerakan Indonesia Pasti Bisa ini' merupakan upaya Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Wilson menjelaskan, East Ventures sebagai koordinator 'Gerakan Indonesia Pasti Bisa' bersama BPPT memutuskan untuk mengucurkan sebagian dana yang telah terkumpul untuk mempercepat proses produksi massal test kit qPCR Covid-19.
"Dana senilai Rp 5 miliar hari ini disalurkan untuk pembelian bahan baku berupa primer, probe, dan mastermix yang akan digunakan untuk memproduksi 50 ribu test kit tersebut," ujar dia.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya mengapresiasi kerja sama dengan East Ventures dan berbagai pihak lainnya yang terlibat dalam inisiasi ini. "Langkah penting selanjutnya adalah fokus untuk menghasilkan produk teknologi sesuai rencana aksi TFRIC19, guna mendukung penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air," ujar Hamamm.
(Baca: East Ventures Investasi di Startup Riset Mikrobioma, Nusantics)
Sebagai informasi, penggalangan dana tersebut didasari oleh nota kesepahaman (MoU) antara East Ventures, BPPT, KoinWorks, Nusantics, dan Indonesia International Institute of Life Sciences (i3L).
Startup di bidang teknologi genomika, Nusantics nantinya yang bakal memproduksi perangkat test kit tersebut berdasarkan Nusantara TFRIC19, prototipe desain yang dikembangkan oleh perusahaan.
Sebelum memasuki tahapan produksi massal, Nusantara TFRIC19 masih harus melalui proses uji dan validasi menggunakan strain virus penyebab Covid-19 yang menyebar di Indonesia di Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan. Proses ini diperkirakan membutuhkan waktu hingga 5 hari.
Produksi massal akan dikerjakan oleh Bio Farma dan i3L di bawah koordinasi BPPT. Hasil produksi kemudian akan diserahkan kepada BPPT untuk didistribusikan ke laboratorium kesehatan.
(Baca: Pengusaha RI Kembangkan Alat Uji untuk Deteksi Covid-19 dalam 10 Menit)
Perlu diketahui, proses produksi massal 50 ribu test kit qPCR ditargetkan rampung sekitar sebulan setelah bahan baku diterima. Sambil menunggu proses pengiriman seluruh bahan baku, batch pertama yang terdiri dari 6.400 test kit akan mulai diproduksi pada pertengahan April ini.
Inisiasi produksi alat test corona ini melakukan penggalangan dana melalui platform KoinWorks, Komunal, StockBit, dan situs web indonesiapastibisa.com. Sedangkan, Xendit berperan dalam pengumpulan donasi ini dan informasi tentang perkembangan pengumpulan dana dan produksi alat tes.