Baru Periksa 7.600 Spesimen, Kemenkes akan Tambah Fasilitas Tes Corona

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Petugas mengamati sampel swab spesimen di halaman Labkesda Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/4/2020). Pemerintah (3/4) akan menambah lagi jumlah fasilitas pengujian spesimen virus corona.
3/4/2020, 20.00 WIB

Pemerintah akan menambah jumlah fasilitas pengujian spesimen virus corona Covid-19. Hal ini dilakukan guna mempercepat penemuan dan memutus kasus positif baru penyakit tersebut.

Juru bicara nasional penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan telah menunjuk 48 laboratorium yang beroperasi dengan kapasitasnya masing-masing. Sedangkan seluruh fasilitas tersebut baru mampu memeriksa 7.621 spesimen. 

“Agar kami bisa putuskan (rantai penularan), kami akan memperbanyak fasilitas pengujian,” kata Yurianto saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (3/4).

(Baca: Asosiasi RS Swasta Anggap 360 RS Rujukan Corona Masih Kurang)

Yurianto yang juga Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes tidak menyebut berapa laboratorium lagi yang siap berpartisipasi memeriksa spesimen Covid-19. Namun pemerintah akan mengaktifkan beberapa alat tes cepat molekuler (TCM) yang awalnya digunakan mendeteksi TBC.

“Masih diperlukan beberapa konversi mesin dan setting lagi,” katanya.

Selain itu Yurianto mengatakan sebanyak 300 ribu alat pelindung diri (APD) telah disebarkan pemerintah ke daerah. Dia memerinci DKI Jakarta menerima 85 ribu unit, Jawa Barat sebanyak 55 ribu, Jawa Timur 25 ribu, Jawa Tengah 20 ribu, Bali 12.500, serta Yogyakarta dan Banten masing-masing 10 ribu.

“Di luar itu kami telah distribusi 5000 (APD) di masing-masing provinsi,” ujarnya.

(Baca: Ibaratkan Perang, Kepala BNPB Minta Satu Komando Tangani Corona)

Selain itu pemerintah telah menyiapkan 4.000 kamar rumah sakit untuk merawat pasien virus corona. Ini belum termasuk 3.000 kamar yang ada di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. “Semua fasilitas dievaluasi demi pelayanan yang terbaik,” ujar Yurianto.