Profesor UI: Mitos, Vitamin hingga Klorokuin Sembuhkan Pasien Corona

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/pras.
Ilustrasi, Tenaga Kesehatan memeriksa warga di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/4/2020).
3/4/2020, 15.49 WIB

Beberapa orang berburu vitamin hingga klorokuin supaya tidak tertular virus corona. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany mengatakan, informasi itu mitos.

Alasannya, belum ada obat maupun vaksin yang terbukti bisa menyembuhkan pasien dari Covid-19. Vitamin dan klorokuin lebih berfungsi dalam meningkatkan kekebalan tubuh.

“Itu mitos,” kata Hasbullah dalam acara Live Q&A Facebook, Jumat (3/4). “Klorokuin membantu kekebalan tubuh, bukan menghilangkan virusnya. Boleh dikonsumsi tapi itu bukan obat.”

(Baca: Profesor UI: Virus Corona Hilang Saat Kemarau Mitos)

Memang ada beberapa kasus positif virus corona yang sembuh setelah mengonsumsi klorokuin. “Tetapi Kembali lagi, virus ini belum ada obat yang bisa membunuhnya,” kata dia.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa Covid-19 mudah bermutasi, walaupun belum dibuktikan secara ilmiah. Di satu sisi, vaksin masih terus dikembangkan.

Karena belum ada obatnya, ia mendorong masyarakat untuk disiplin menjaga jarak fisik dengan orang lain (physical distancing) guna menekan penyebaran pandemi corona. “Jangan berpikir pemerintah menyusahkan, melanggar agama atau sebagainya,” ujar dia.

(Baca: Peneliti Tiongkok: Virus Corona Bermutasi, Bisa Bertahan 49 Hari)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan