Malaysia Sebut 1.290 Kasus Corona Terkait Tablig Akbar Sri Petaling

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/dj
Petugas menyemprotkan disinfektan di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3/2020). Pemerintah malaysia menyebut lebih dari seribu kasus poistif corona terkait klaster tablig akbar Masjid Sri Petaling.
1/4/2020, 18.50 WIB

Acara tablig akbar di Masjid Sri Petaling, Malaysia ternyata berujung munculnya klaster besar virus corona Covid-19. Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan paling tidak ada 1.290 orang yang terkait acara tersebut dinyatakan positif corona.

Direktur Jenderal Kesehatan di Kemenkes Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah hari Senin (30/3) mengatakan kasus ini didapat dari 14.111 sampel pemeriksaan pada klaster Masjid Sri Petaling.  

“Dari angka itu, 1.290 positif corona, 8.083 negatif, dan 4.783 belum keluar hasilnya,” kata Hisham dilansir dari Kantor Berita Bernama, Rabu (1/4).

(Baca: Pemerintah Akan Gunakan Mesin Uji Penyakit TBC untuk Deteksi Corona)

Pemerintah Malaysia juga melakukan tes serupa pada dua wilayah yang terddampak corona di Simpang Renggam, Johor. Dua lokasi tersebut adalah Kampung Dato’ Ibrahim Majid and Bandar Baharu Dato’ Ibrahim.

Hisham mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan sampel dari 300 warga berisiko tinggi di daerah tersebut. “Targetnya dalam 10 hari akan selesai (proses tes),” katanya.

Polisi juga akan mengambil langkah tegas jika ada yang berusaha menyembunyikan informasi kasus dugaan Covid-19, terutama yang berasal dari tablig akbar Sri Petaling.

“Semua terkait klaster tersebut segera lakukan pemeriksaan, kami tak akan tangkap mereka,” kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hamzah Zainudin hari Rabu (1/4).

Jamaah tablig tersebut dianggap menjadi salah satu kontributor naiknya angka kasus positif corona di Malaysia. Bahkan acara keagamaan itu juga diikuti oleh warga negara Indonesia (WNI).

“Kalau ada begini, pasti Kedutaan Besar RI di Malaysia berkomunikasi dengan kami. Kami pasti dikasih tahu,” ucap juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona Covid-19 Achmad Yurianto beberapa pekan lalu.

(Baca: Terpukul Pandemi Corona, Kunjungan Turis Asing Februari Anjlok 30%)

Pemerintah juga telah memasukkan acara keagamaan yang diikuti WNI di luar negeri dalam kelompok yang perlu diawasi menyebarkan Covid-19. Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan, ada 1.456 WNI yang menjadi peserta tablig di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, 731 orang di antaranya berada di India. "Jumlah yang pasti kami tidak pernah tahu, tetapi setidaknya ini dari data yang kami peroleh sampai saat ini," kata Retno hari Selasa (31/3).